Polarisasi Ekstrem Bakal Terjadi di 2024, Diduga karena PA 212 dan UAS

Masih ada waktu untuk cegah perpecahan di 2024

Jakarta, IDN Times - Pakar politik Muhammad Qodari mengingatkan kepada semua pihak untuk tidak terpancing pada isu-isu politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hal itu lantaran, kata dia, Pemilu 2024 berpotensi terjadi polarisasi ekstrem.

Baca Juga: KPU Buka Akses Sipol 2024, Calon Peserta Pemilu Sudah Bisa Unggah Data

1. Masih ada waktu untuk cegah perpecahan di 2024

Polarisasi Ekstrem Bakal Terjadi di 2024, Diduga karena PA 212 dan UASIlustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Qodari menyebut, masih ada waktu untuk membenahi persoalan bangsa ini. Termasuk mencegah terjadinya perpecahan bangsa akibat pergerakan politik.

"Dengan berat hati ini perlu disampaikan, mumpung belum terjadi, sehingga kita punya waktu dan mekanisme untuk mencegahnya," kata dia.

2. Pemilu 2024 diprediksi akan berlangsung dua putaran

Polarisasi Ekstrem Bakal Terjadi di 2024, Diduga karena PA 212 dan UASIDN Times/Istimewa

Kemungkinan besar di 2024 nanti, pemilu akan berlangsung dua putaran, mengingat sejumlah sosok calon presiden tidak ada yang terlalu menonjol.

Qodari mengatakan, nantinya akan ada politik identitas dengan memanfaatkan PA 212 dan penceramah kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS).

"Mana pun pasangan yang akan bertarung di putaran kedua, pasti dimanfaatkan oleh yang akan bekerja sama dengan kelompok-kelompok identitas seperti PA 212 dan ustaz seperti UAS," tutur dia.

3. Pernyataan kontroversi UAS soal rebut posisi politik

Polarisasi Ekstrem Bakal Terjadi di 2024, Diduga karena PA 212 dan UASIlustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Hal tersebut disampaikan Qodari menyusul pernyataan kontroversi UAS yang menegaskan bakal merebut posisi politik di Indonesia.

"Saya eksplisit sekarang, karena dia juga sudah eksplisit kemarin. Dalam pertemuan jaringan alumni Timur Tengah Indonesia, UAS sudah mengatakan bahwa 'kita harus rebut posisi politik, ucapan saya telah memenangkan beberapa calon'," ucap dia.

Baca Juga: Menlu Bantah UAS Ditolak Masuk ke Singapura Atas Pesanan Pemerintah

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya