Profil dan Sejarah Partai Golkar, Berawal Ormas hingga Jadi Parpol

Kini Partai Golkar dipimpin oleh Airlangga Hartarto

Jakarta, IDN Times - Partai Golongan Karya (Golkar) masuk ke dalam kategori partai politik tertua yang pernah ada di Indonesia. Partai yang didominasi berwarna kuning ini, mulai dikenal sejak zaman orde lama di masa kepemimpinan Presiden Soekarno.

Pada awal terbentuk, Golkar masih berupa organisasi masyarakat yang kemudian diorientasikan sebagai kekuatan kelompok yang menghimpun berbagai kekuatan di daerah.

Partai berlambang pohon beringin itu masih eksis hingga sekarang. Terbukti, pada Pemilu 2019 lalu, Golkar jadi parpol kedua dengan perolehan kursi legislatif terbanyak.

Berdasarkan hasil rekapitulasi, kursi terbanyak diperoleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan jumlah 128 kursi. Selanjutnya, terdapat Partai Golkar dengan 85 kursi dan Partai Gerindra 78 kursi. Lantas bagaimana sejarah Partai Golkar hingga visi dan misinya?

Baca Juga: Profil, Visi Misi dan Fakta Partai Hanura, Parpol Rintisan Wiranto

1. Sejarah berdirinya Partai Golkar, berawal dari ormas

Profil dan Sejarah Partai Golkar, Berawal Ormas hingga Jadi ParpolLambang Partai Golongan Karya (Golkar) (dok. Golkar)

Partai Golkar muncul dari kolaborasi gagasan tiga tokoh, Soekarno, Soepomo, dan Ki Hadjar Dewantara. Ketiganya, mengajukan gagasan integralistik-kolektivitis sejak 1940. Saat itu, gagasan tiga tokoh ini mewujud dengan adanya Golongan Fungsional. Dari nama ini, kemudian diubah dalam bahasa Sansekerta sehingga menjadi Golongan Karya pada 1959. Hingga kini, Golongan Karya dikenal dalam dunia politik nasional sebagai Golkar.

Pada dekade 1950-an, pembentukan Golongan Karya semula diorientasikan sebagai perwakilan dari golongan-golongan di tengah masyarakat. Perwakilan ini diharapkan bisa merepresentasikan keterwakilan kolektif sebagai bentuk ‘demokrasi’ yang khas Indonesia. Wujud ‘demokrasi’ inilah yang kerap disuarakan Bung Karno, Prof Soepomo, maupun Ki Hadjar Dewantara.

Pada awal berdiri, Golkar bukan mewujud sebuah partai, melainkan perwakilan golongan melalui Golongan Karya. Ide awal Golkar yaitu sebagai sistem perwakilan (alternatif) dan dasar perwakilan lembaga-lembaga representatif. Tahun 1957 adalah masa awal berdirinya organisasi Golkar. Pada waktu itu sistem multipartai mulai berkembang di Indonesia. Golkar sebagai sebuah alternatif merupakan organisasi yang terdiri dari golongan-golongan fungsional.

Golkar juga memiliki tujuan untuk membangun organisasi masyarakat atau ormas. Golkar beralih menjadi sebuah partai politik ketika Bung Karno yang bertindak sebagai konseptor dan Jenderal TNI (Purn) Abdul Haris Nasution yang berfungsi sebagai penggerak, bersama dengan Angkatan Darat, mengubah Golkar sebagai sebuah partai politik untuk melawan PKI.

Hal ini bertentangan dengan konsep awal Golkar yang menolak konsep partai dan PKI yang menuntut perbedaan kelas. Golkar memiliki konsep untuk menumbuhkan persatuan dan kerjasama. Akhirnya, Golkar yang anti partai runtuh menjadi sebuah partai. Ide Golkar yang awalnya menghancurkan partai-partai yang ada, justru menjadi sebuah partai yang eksis hingga saat ini.

Partai Golongan Karya sebelumnya bernama Golongan Karya dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia. Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.

Golkar merupakan partai yang telah dirintis sejak zaman Orde Lama. Kehadirannya di masa Orde Baru dalam rangka pembaruan politik di Indonesia. Pada Pemilu 3 Juli 1971, Sekber Golkar memperoleh 62,8 persen suara sehingga mendapatkan 236 dari 360 kursi anggota dalam DPR. Jumlah kursi ini masih ditambah dengan 100 kursi yang akan diisi anggota yang diangkat pemerintah. Jumlah suara terbesar partai 18,7 persen diperoleh NU, sedang PNI hanya mendapatkan 6,9 persen dan Permusi, penerus Masyumi hanya 5,4 persen.

Baca Juga: Profil Partai Buruh, Parpol yang Sempat Mati Suri Dua Kali Pemilu

2. Visi, misi, dan tujuan Partai Golkar

Profil dan Sejarah Partai Golkar, Berawal Ormas hingga Jadi ParpolMunas Golkar (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Mengutip dari situs resminya, berikut ini visi, misi, dan tujuan Partai Golkar:

Golkar memiliki visi terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur, beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia.

Sementara, misi Golkar sebagai berikut:

  • Menegaskan, mengamankan, dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa demi memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Mewujudkan cita-cita proklamasi melalui pelaksanaan pembangunan nasional di segala bidang untuk merealisasikan masyarakat yang demokratis dan berdaulat, sejahtera dan makmur, menegakkan supremasi hukum dan mengjormati hak azasi manusia, serta terwujudnya ketertiban dan perdamaian dunia.
  • Mewujudkan pemerintahan yang efektif dengan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa dan demokratis.

Baca Juga: Profil dan Fakta Partai Bulan Bintang, Dideklarasikan Yusril Ihza

3. Tujuan Partai Golkar

Profil dan Sejarah Partai Golkar, Berawal Ormas hingga Jadi ParpolANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Kemudian, tujuan dari Partai Golkar, antara lain:

  • Mempertahankan dan mengamalkan Pancasila serta menegakkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • Mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
  • Menciptakan masyarakat adil dan makmur, merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam rangka mengembangkan kehidupan demokrasi, yang menghormati dan menjunjung tinggi kebenaran, keadilan hukum dan hak azasi manusia.

4. Struktur kepengurusan Partai Golkar

Profil dan Sejarah Partai Golkar, Berawal Ormas hingga Jadi ParpolSejumlah elite Partai Golkar (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Berikut struktur inti kepengurusan DPP Partai Golkar periode 2019-2024:

Ketua Umum: Airlangga Hartarto
Wakil Ketua Umum: Bambang Soesatyo
Wakil Ketua Umum: Agus Gumiwang Kartasasmita
Wakil Ketua Umum: Kahar Muzakkir
Wakil Ketua Umum: H.A.M. Nurdin Halid
Wakil Ketua Umum: Melchias Marcus Mekeng
Wakil Ketua Umum: Ahmad Doli Kurnia Tandjung
Wakil Ketua Umum: Roem Kono
Wakil Ketua Umum: Rizal Mallarangeng
Wakil Ketua Umum: Hetfah Sjaifudian
Wakil Ketua Umum: Nurul Arifin
Sekretaris Jenderal: Lodewijk F. Paulus
Wakil Sekjen: Eko Wiratmoko
Wakil Sekjen: Mustafa M. Radja.

Topik:

  • Anata Siregar
  • Rochmanudin
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya