Profil Partai Buruh, Parpol yang Sempat Mati Suri Dua Kali Pemilu

Partai Buruh saat ini dipimpin Said Iqbal

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI secara resmi menetapkan 18 partai politik nasional peserta Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024. Salah satu yang lolos verifikasi administrasi dan faktual dari sekian banyak parpol ialah Partai Buruh.

Berbeda dari kebanyakan parpol lain yang dikenal publik sejak lama, Partai Buruh baru seumur jagung. Yuk kenali lebih lanjut Partai Buruh.

Baca Juga: Najwa Shihab, Ganjar, Anies Direkomendasikan Jadi Capres Partai Buruh

1. Sejarah Partai Buruh

Profil Partai Buruh, Parpol yang Sempat Mati Suri Dua Kali PemiluLambang Partai Buruh (dok Partai Buruh)

Dihimpun dari berbagai sumber, Partai Buruh sejatinya sudah berdiri sejak masa reformasi 1998. Bahkan partai politik yang didominasi warna oranye ini langsung jadi peserta Pemilu 1999.

Namun kala itu, Partai Buruh masih menggunakan nama berbeda, yakni Partau Buruh Nasional. Kemudian sempat berganti lagi menjadi Buruh Sosial Demokrat. Organisasi dan tokoh pertama pendiri Partai Buruh adalah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) dan Muchtar Pakpahan.

Partai Buruh sebenarnya sudah tiga kali mengikuti pemilu, tetapi perolehan suaranya tak pernah mencapai lebih dari satu persen. Partai Buruh Nasional, pertama kali terjun ke politik pada Pemilu 1999, hanya memperoleh 140.980 suara atau 0,13 persen dari total suara nasional.

Kemudian pada Pemilu 2004, dengan nama Partai Buruh Sosial Demokrat, mereka memperoleh 636.397 suara atau 0,56 persen. Terakhir, pada Pemilu 2009 memperoleh 265.203 suara atau 0,25 persen.

Sementara, jika mengacu Partai Buruh dideklarasikan pada 1 Mei 2005 di Pekanbaru, Riau, yang merupakan kelanjutan dari Partai Buruh Sosial Demokrat yang didirikan pada 1 Mei 2001 di Jakarta. Partai Buruh merupakan kelanjutan dari partai sebelumnya dengan nama yang sama, tertuang Nomor Keputusan Kemenkumham RI Nomor M.HH.10.AH.11.01 Tahun 2010.

Setelah absen di dua pemilu terakhir, kini Partai Buruh mendeklarasikan diri untuk ikut kembali pada Pemilu 2024. Saat ini, Partai Buruh diketuai Said Iqbal, yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Partai Buruh mengklaim punya lima juta anggota yang tergabung dalam berbagai serikat buruh di Indonesia.

Baca Juga: Nama Ketua KADIN Arsjad Rasjid Masuk Bursa Cawapres Partai Buruh

2. Konstituen Partai Buruh mayoritas berasal dari kelas pekerja

Profil Partai Buruh, Parpol yang Sempat Mati Suri Dua Kali PemiluPresiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, Said Iqbal (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sesuai namanya, konstituen dari partai ini cenderung kelas pekerja. Mengutip dari situs resminya, Partai Buruh memiliki basis dukungan dari kalangan buruh pabrik, buruh kantor, buruh perempuan, buruh tani, buruh nelayan, buruh guru, buruh migran, TKW, pekerja rumah tangga, supir angkot, sopir truk, sopir bus, sopir kendaraan darat laut udara, pengemudi ojek, pedagang pasar, ibu jamu gendong, ibu pedagang sayur, tukang becak, PKL.

Kemudian pedagang asongan, pelaku UMKM, pelaku multilevel marketing, kelompok masyarakat miskin desa, kelompok masyarakat miskin kota, anak muda pencari kerja, mahasiswa dan pelajar yang akan memasuki dunia kerja, anak band, seniman, olahragawan, kaum cerdik pandai dan sarjana yang menginginkan terwujudnya azas negara sejahtera, kaum masyarakat marjinal yang terpinggirkan, penyandang disabilitas, dan kalangan rakyat jelata yang lainnya.

Baca Juga: Partai Buruh Ungkap Sumber Dana Rakernas: Dari Iuran Anggota

3. Ideologi dan platform perjuangan Partai Buruh

Profil Partai Buruh, Parpol yang Sempat Mati Suri Dua Kali PemiluMassa Partai Buruh salat Jumat di depan kantor KPU pada Jumat (12/8/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Kemudian ideologi Partai Buruh mengacu pada dasar negara Republik Indonesia yakni Pancasila. Dengan titik tumpu pada sila kedua dan kelima, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Asas Partai Buruh ialah Negara Sejahtera atau Walfare State. Jelang Pemilu 2024, Partai Buruh memiliki berbagai platform perjuangan yang ditawarkan kepada pemilih, di antaranya:

  1. Kedaulatan Rakyat
  2. Lapangan Kerja
  3. Anti Korupsi
  4. Jaminan sosial yang meliputi Jaminan Kesehatan, Jaminan Pensiun, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pengangguran, Jaminan Pendidikan, Jaminan Perumahan, Jaminan Air Bersih, hingga Jaminan Makanan untuk Rakyat.
  5. Kedaulatan Pangan (tanah, benih, pupuk, anti impor beras untuk petani), Kedaulatan Ikan, dan Kedaulatan Ternak.
  6. Upah Layak
  7. Pajak untuk Kesejahteraan Rakyat
  8. Hubungan Industrial antara lain Tolak Outsourcing, Tolak Karyawan Kontrak Berkepanjangan, Pesangon yang Layak, jam Kerja yang Manusiawi, Perlindungan Buruh Perempuan, Kerja Layak, Tolak Buruh Kasar TKA, Tolak Pemagangan, dan Tolak PHK yang dipermudah.
  9. Perlindungan Perempuan dan Anak Muda
  10. Lingkungan Hidup, Masyarakat Adat, dan HAM
  11. Kesejahteraan dan status PNS untuk Seluruh Guru dan Tenaga Honorer.
  12. Pemberdayaan Disabilitas
  13. Membangun Kekuatan BUMN dan Koperasi.

Baca Juga: Partai Buruh: Said Iqbal Jadi Presiden, Rakyat Bebas Demo

4. Alasan Partai Buruh dihidupkan kembali

Profil Partai Buruh, Parpol yang Sempat Mati Suri Dua Kali PemiluPresiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkap alasan pihaknya kembali menghidupkan Partai Buruh. Said memaparkan alasan kembali dihidupkannya partai yang sempat tenggelam itu. Dia menjelaskan alasan utama dihidupkannya kembali Partai Buruh lantaran kekalahan kaum kelas pekerja secara politik.

"Alasan paling mendasar dihidupkan kembali Partai Buruh karena kekalahan secara politik kaum kelas pekerja, buruh tani, nelayan guru, dan kelompok-kelompok kelas pekerja lainnya dengan disahkannya Omnibus Law Undang-Undang Cipta kerja. Jadi alasan paling utama karena kekalahan politik kaum kelas pekerja," ujar dia.

Said Iqbal menjelaskan, Partai Buruh juga dihidupkan kembali karena terinspirasi dari pergerakan politik kaum buruh di sejumlah negara Eropa. Sebagai contoh, aliansi buruh di Norwegia yang mendirikan partai buruh bernama Partai Sosial Demokrat Norwegia.

"Saat ini partai tersebut berkuasa karena persoalan buruh, karena merasa dizolimi atau tetap miskin oleh para kelompok modal, maka dilahirkannya partai Sosial Demokrat Norwegia berbasis kelompok kelas pekerja. Begitu pula di Eropa Utara dan Eropa Tengah, Denmark, Swedia, Irlandia," ucap dia.

5. Struktur Partai Buruh

Profil Partai Buruh, Parpol yang Sempat Mati Suri Dua Kali PemiluPresiden Partai Buruh, Said Iqbal saat bicara di Kongres Partai Buruh, Selasa (5/10/2021)

Berikut susunan pengurus inti DPP Partai Buruh 2021-2026:

Presiden: Said Iqbal
Wakil Presiden: Agus Supriyadi
Sekretaris Jenderal: Ferri Nuzarli
Bendahara Umum: Luthano H. Budyanto

Wakil Sekjen: Marlan Ifantri Lase
Wakil Sekjen: Fredy Sembiring
Wakil Sekjen: Cahyo Wibowo
Wakil Sekjen: M Jamsari
Wakil Sekjen: Mutia Nurmala
Wakil Sekjen: Ronida.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya