Survei ISC: Publik Makin Percaya Prabowo Layak Gantikan Jokowi

Prabowo dinilai punya kapabilitas yang memumpuni

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indonesia Survey Center (ISC) merilis hasil temuan tentang elektabilitas dan tingkat kepercayaan publik kepada sejumlah tokoh yang digadang-gadang maju sebagai calon Presiden (capres) 2024.

Peneliti Senior Indonesia Survey Center (ISC), Chairul Ansari, mengatakan, dari 15 nama yang ditanyakan, mayoritas publik mengetahui bahwa Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan bakal maju sebagai capres.

Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo Ungguli Anies dan Prabowo

1. Elektabilitas Prabowo kalahkan Ganjar dan Anies

Survei ISC: Publik Makin Percaya Prabowo Layak Gantikan JokowiKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Dia mengatakan, tingkat elektabilitas Prabowo paling tinggi ketimbang Ganjar dan Anies. Kemudian pada tingkat kesukaan, posisi tiga besar ditempati Prabowo, Anies, dan Sandiaga Uno. Sementara Ganjar berada di posisi keempat setelah Ridwan Kamil.

Chairul mengatakan, kepercayaan publik semakin besar bahwa Prabowo layak melanjutkan estafet kepemimpinan Joko "Jokowi" Widodo sebagai Presiden.

"Prabowo meraih kepercayaan publik dengan angka elektabilitas sebesar 30,4 persen. Disusul oleh Ganjar 19,1 persen dan Anies 13,0 persen. Prabowo secara perlahan tembus 30 persen. Dukungan ini menunjukkan kecenderungan kepercayaan publik semakin membesar kepada Prabowo untuk menjadi pengganti pasca Presiden Jokowi lengser," ujar Chairul dalam keterangan tertulis, Selasa (30/8/2022).

ISC juga menghimpun sejumlah alasan terbesar publik memilih Prabowo. Chairul mengatakan, hal itu lantaran masyarakat menganggap Prabowo memiliki kapabilitas untuk memecahkan masalah-masalah yang tengah dihadapi Indonesia.

Mulai dari masalah keamanan nasional dan krisis pangan yang tengah mengintai dunia hingga program kerjanya yang secara terbatas telah diperlihatkan selama memimpin Kementerian Pertahanan.

Termasuk latar belakang militer, memiliki nasionalisme yang tinggi, tidak pencitraan, dan loyalitas terhadap Presiden selama menjadi Menteri Pertahanan.

"Didukung oleh Presiden Jokowi, tidak ambisi nyapres. Tentunya dengan menunjukkan dirinya fokus menjadi pembantu Presiden sebagai Menhan dan jawabannya sebagai capres tergantung izin Presiden," kata dia.

Baca Juga: Survei SMRC: 54 Persen Publik Tahu Dunia Sedang Dilanda Krisis Ekonomi

2. Elektabilitas Ganjar dan Anies tertahan karena ketidakjelasan parpol yang mengusung

Survei ISC: Publik Makin Percaya Prabowo Layak Gantikan JokowiGubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kanan) (Dokumentasi IDN Times)

Chairul mengatakan, elektabilitas Ganjar dan Anies masih tertahan di bawah 20 persen karena ketidakjelasan partai politik (parpol) yang ingin mengusung mereka.

Di samping itu, hal tersebut juga dipengaruhi kepercayaan parpol untuk mengusung nama-nama capres yang berasal dari kadernya.

"Sementara Ganjar dan Anies masih stagnan di bawah angka 20 persen karena ketiadaan kepastian dukungan dari parpol dan mungkin seiring naiknya kepercayaan diri parpol untuk mengusung kadernya sendiri," kata dia.

Alasan terbesar publik yang memilih Ganjar yaitu karena sosoknya sebagai Gubernur Jawa Tengah serta basis dukungan yang mayoritas di Jawa Tengah.

"Ganjar adalah gubernur tempat pemilihnya tinggal yang memang menjadi basis utama dukungan elektabilitasnya. Sepertinya kecenderungan dukungan terhadap Ganjar masih localize saja," kata Chairul.

Alasan berikutnya karena faktor parpol pengusung. Menurut Chairul, jika parpol yang dipilihnya mengusung Ganjar, maka simpatisan partai akan memilihnya.

Alasan lainnya, program kerja Ganjar yang secara terbatas sedang ditunjukkannya di Jateng selama dua periode memerintah. Termasuk soal kesamaan suku, agama, dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.

"Ada juga yang memilih Ganjar karena dipandang merakyat, suka melihatnya di media sosial. Sebagian kecil melihat faktor didukung Jokowi, sipil, baik. Singkatnya, alasan publik memilih Ganjar cenderung beralasan localize, masih spekulatif dan rentan berubah. Alasan ini juga dapat menjawab stagnannya keterpilihan Ganjar," kata dia.

Adapun kecenderungan terbesar publik memilih Anies adalah karena kapabilitasnya dalam memecahkan masalah yang ditunjukkan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Termasuk program kerja, kesamaan agama, rekam jejak yang bagus, menguntungkan, dan sebagainya.

Baca Juga: Survei Indikator: Kepercayaan Publik kepada Polri Turun

3. Survei digelar 9 hingga 19 Agustus 2022

Survei ISC: Publik Makin Percaya Prabowo Layak Gantikan Jokowiilustrasi survei (IDN Times/Aditya Pratama)

Diketahui, ISC menggelar survei dengan tujuan untuk mengetahui persepsi publik mengenai kepemimpinan nasional dan isu lainnya.

Survei yang dilaksanakan pada 9 hingga 19 Agustus 2022 tersebut menggunakan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling.

Sampel yang dicuplik adalah penduduk berusia minimal 17 tahun ke atas atau yang sudah pernah menikah sebesar 1520 responden dengan margin of error kurang lebih 2,5 persen dan confidence interval 95 persen.

"Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Hasil survei yang didapat adalah hasil pada saat survei dilakukan," ucap Chairul.

Baca Juga: Kabar JK Tak Dukung Anies di Pilpres 2024, NasDem Merespons

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya