Survei: Jelang 2024 Popularitas Golkar Kalahkan Gerindra dan PDIP

Elektabilitas Anies tertinggi sebagai capres 2024

Jakarta, IDN Times - Voxpol Center Research and Consulting, menggelar survei terkait peta elektoral dan simulasi kandidat calon Presiden (capres) dan calon Wakil Presiden (cawapres) potensial pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Tujuan dari survei ini ialah untuk mengetahui tingkat popularitas, kedisukaan, dan elektabilitas partai politik dan tokoh-tokoh nasional yang berpeluang maju menjadi capres dan cawapres pada Pemilu 2024," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Research Center, Pangi Syarwi Chaniago, di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga: Didorong Golkar Maju Pilgub DKI Jakarta, Gibran: Aku Sudah Menentukan

1. Popularitas Golkar tertinggi disusul Gerindra, PDIP, dan PKS

Survei: Jelang 2024 Popularitas Golkar Kalahkan Gerindra dan PDIPKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam Tasyakuran HUT Ke-57 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (20/10/2021). Perayaan HUT Ke-57 Partai Golkar tersebut mengangkat tema Bersatu Untuk Menang (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Berdasarkan survei tersebut, partai yang popularitasnya paling tinggi jelang Pemilu 2024 sejauh ini adalah Golkar. Kemudian disusul Gerindra, PDIP, dan PKS.

Selanjutnya diikuti oleh Demokrat, NasDem, PKB, PAN, PPP, Perindo, Hanura, PBB, dan PSI.

"Dari sisi popularitas, Golkar 89,8 persen, Gerindra 88,6 persen, PDI Perjuangan 88,6 persen, dan PKS 79,5 persen," kata Pangi.

Baca Juga: Suara NU Dinilai Masih Cair, Berpeluang ke PDIP hingga Golkar di 2024

2. Elektabilitas Anies tertinggi

Survei: Jelang 2024 Popularitas Golkar Kalahkan Gerindra dan PDIPilustrasi Calon Presiden (IDN Times/Aditya Pratama)

Pangi juga merilis survei tentang elektabilitas capres melalui pertanyaan terbuka (top of mind). Anies Baswedan tampil sebagai capres dengan elektabilitas tertinggi mengalahkan Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Andika Perkasa, hingga Khofifah Indar Parawansa.

Hasilnya menunjukkan elektabilitas Anies tertinggi dengan 23,6 persen. Kemudian diikuti Ganjar 22 persen, Prabowo Subianto 18,6 persen, dan Ridwan Kamil 4,6 persen

"Pak Anies 23,6 persen, Ganjar 22 persen. Orang jawab secara langsung yang terekam di benak publik ketika kita tawarkan siapa presiden, mereka jawab secara refleks," tutur Pangi.

"Mas Ridwan Kamil termasuk terpilih 4,6 persen. Tetapi yang tidak tahu dan tidak jawab cukup besar, masih menyembunyikan pilihan 17,2 persen," sambung dia.

 

Berikut daftar elektabilitas capres:

1. Anies Baswedan 23,6 persen

2. Ganjar Pranowo 22,0 persen 

3. Prabowo Subianto 18,6 persen

4. Ridwan Kamil 4,6 persen

5. Joko Widodo 2,1 persen

6. Agus Harimurti Yudhoyono 2,0 persen

7. Andika Perkasa 1,8 persen

8. Khofifah Indar Parawansa 1,6 persen

9. Puan Maharani 1,4 persen

10. Sandiaga Salahuddin Uno 1,3 persen

11. Gatot Nurmantyo 0,7 persen

12. Muhaimin Iskandar 0,7 persen

13. Erick Thohir 0,5 persen

14. Airlangga Hartarto 0,4 persen

15. Salim Segaf Al-Jufri 0,4 persen

16. Ahmad Heryawan 0,2 persen

17. Ahmad Syaikhu 0,2 persen

18. Basuki Tjahaja Purnama 0,1 persen

19. Hary Tanoesoedibjo 0,1 persen

20. Sri Mulyani 0,1 persen

Baca Juga: Hasil Musra Jadi Pertimbangan Pilih Capres, Golkar: Kami Terbuka

3. Survei digelar 22 Oktober hingga 7 November 2022

Survei: Jelang 2024 Popularitas Golkar Kalahkan Gerindra dan PDIPilustrasi survei (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Pangi menegaskan, survei itu dilaksanakan pada 22 Oktober hingga 7 November 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling melalui dua tahap.

"Tahap yang pertama menggunakan systematic random sampling dalam memilih TPS dan tahap yang kedua menggunakan systematic random sampling dalam memilih responden dari DPT," tutur dia.

Kemudian, jumlah sampel dalam survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error kurang lebih 2,8 persen.

"Sampel survei menjangkau 34 provinsi se-Indonesia secara proporsional dengan populasi sampel yang terdiri dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah mempunyai hak pilih, yakni berusia 17 tahun ke atas (memiliki KTP) atau yang sudah menikah," imbuh dia.

Baca Juga: Survei PWS: Prabowo Tak Tergoyahkan, Mayoritas Dipilih Pengangguran

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya