Survei SMRC: Jelang 2024, Dukungan ke Parpol KIB Kian Melemah

Survei dilakukan 5 hingga 13 Agustus 2022

Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan terbaru terkait elektabilias partai politik (parpol) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Salah satu yang jadi sorotan ialah melemahnya dukungan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Golkar, PPP, dan PAN.

Berdasarkan survei yang dilakukan SMRC, 1,5 tahun jelang Pemilu 2024 dukungan terhadap ketiga partai itu cenderung menurung jika dibandingkan jelang Pemilu 2019 silam.

Baca Juga: Survei Buka Peluang PDIP, Gerindra, PKB Gabung KIB, Siapa Capresnya?

1. Tren elektabilitas Golkar menurun hingga tiga persen

Survei SMRC: Jelang 2024, Dukungan ke Parpol KIB Kian MelemahANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, rata-rata elektabilitas Golkar dalam survei Maret 2020 hingga Agustus 2022 adalah 10,5 persen. Angka itu lebih rendah dibanding rata-rata elektabilitas yang diraih jelang 2019, dalam survei Mei 2015 hingga September 2017 sebesar 13,5 persen.

"Dukungan untuk Golkar hingga 1,5 tahun menjelang Pemilu 2024 lebih lemah dibanding menjelang 2019," kata Deni dalam konferesi pers, Sabtu (3/9/2022).

Baca Juga: Perjuangkan Politik Gagasan, Kang Ace Sampaikan Visi Misi KIB 

2. Dukungan PPP saat ini melemah ketimbang jelang Pemilu 2019

Survei SMRC: Jelang 2024, Dukungan ke Parpol KIB Kian MelemahIlustrasi Partai PPP (Website/infopemilu.kpu.go.id)

Serupa dengan Golkar, kata Deni, dukungan terhadap PPP juga melemah, dengan raya-rata elektabilitas turun hingga 1,6 persen.

"1,5 tahun jelang 2024, rata-rata elektabilitas PPP dalam survei Maret 2020 hingga Agustus 2022 adalah 2,7 persen, lebih rendah 1,6 persen dibanding jelang 2019 lalu dalam survei Mei 2015 hingga September 2017 dengan angka 4,3 persen," ujar Deni.

Oleh sebab itu Deni mengatakan, apabila PPP ingin lolos ambang batas parlemen, maka perlu ada upaya keras untuk terus menggenjot dukungan.

"Kita tahu Pemilu 2019 PPP dapat suara 4,5 persen. Apakah sekarang dengan posisi yang lebih lemah bisa melewati torehan sebelumnya atau paling tidak parliamentary threshold empat persen, ini sebuah tantangan. Artinya untuk mencapai posisi minimal seperti sebelumnya harus ada upaya lebih keras untuk bisa lolos ke parlemen," ujar Deni.

3. Tren elektabiltas PAN menurun satu persen

Survei SMRC: Jelang 2024, Dukungan ke Parpol KIB Kian MelemahKetua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN, Selasa (31/8/2021). (dok. PAN)

Deni lantas mengatakan fenomena elektabilitas menurun juga dialami PAN. Mereka saat ini cenderung lebih lemah ketimbang menjelang 2019 silam.

Adapaun jelang 2024 rata-rata elektabilitas PAN dalam survei Maret 2020 hingga Agustus 2022 berada di angka 1,8 persen. Sementara, rata-rata elektabilitas jelang 2019 pada survei Mei 2015 sampai September 2017 sebesar 2,8 persen.

"Dukungan untuk PAN hingga 1,5 tahun menjelang Pemilu 2024 cenderung lebih lemah dibanding menjelang 2019. Rata-rata elektabiltas turun hingga satu persen," kata Deni.

Untuk diketahui, survei tersebut dilakukan pada 5 sampai 13 Agustus 2022. Dengan populasi survei seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden terpilih diwawancarai secara tatap muka.

 

Baca Juga: Survei SMRC: Ganjar Pranowo Ungguli Anies dan Prabowo

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya