Tolak Harga BBM Naik, Buruh Akan Gelar Aksi Selama September

Buruh gelar aksi setiap hari kecuali Jumat, Sabtu, Minggu

Jakarta, IDN Times - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memastikan, buruh akan menggelar aksi selama September 2022. Dia menjelaskan, aksi tersebut digelar setiap hari, kecuali pada Jumat, Sabtu, dan Minggu.

"Buruh akan melakukan aksi bergelombang dan bergantian di tiap daerah selama bulan September. Aksi dilakukan setiap hari, kecuali Jumat, Sabtu, dan Minggu," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (9/9/2022).

Baca Juga: DPR Diam Saat BBM Naik, Partai Gelora: Persekongkolan yang Sempurna!

1. Upah buruh tidak akan naik karena pakai aturan turunan omnibus law UU Ciptaker

Tolak Harga BBM Naik, Buruh Akan Gelar Aksi Selama SeptemberIDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut dia, kenaikan harga BBM akan menurunkan daya beli masyarakat bawah. Kemudian secara bersamaan, Menaker justru menyampaikan bahwa upah 2023 tidak naik karena menggunakan aturan PP 36 yang notabene adalah aturan turunan dari omnibus law UU Cipta Kerja.

"Karena itu, kami mengusung tiga isu. Tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, dan naikkan upah minimum 2023 sebesar 10-i13 persen," ujar Said Iqbal.

Baca Juga: Susul Harga BBM, Tarif Angkot Jakarta Bakal Naik Rp1.000

2. Kepala daerah diminta buat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM

Tolak Harga BBM Naik, Buruh Akan Gelar Aksi Selama SeptemberIlustrasi pengisian BBM di SPBU Pertamina. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Menurut Said Iqbal, cara yang akan dipakai buruh untuk menyampaikan aspirasi ialah dengan melakukan demo di berbagai daerah, dengan titik aksi di kantor Gubernur, Bupati/Walikota, atau DPRD.

Pihaknya berharap dalam aksi di daerah itu, gubernur atau bupati/wali kota membuat surat rekomendasi penolakan kenaikan BBM kepada Presiden dan Pimpinan DPR RI.

"Aspirasi daerah harus didengar. Surat rekomendasi penolakan kenaikan harga BBM dikirim ke Presiden dan pimpinan DPR supaya mereka paham, bahwa kebijakan pusat telah menyengsarakan rakyat di daerah," ujar Said Iqbal.

"Kita meminta gubernur dan bupati mendesak DPR membuat pansus BBM. Pansur DPR RI diharapkan bisa membongkar, kenapa swasta bisa menjual BBM lebih murah? Apa yang terjadi dengan pembiayaan bersubsidi? Apakah ada mafia di penentuan harga BBM?," sambung dia.

Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan BBM, Buruh Bawa Foto Puan Maharani Nangis

3. Puncak aksi buruh pada November 2022, mogok kerja nasional

Tolak Harga BBM Naik, Buruh Akan Gelar Aksi Selama Septemberilustrasi harga BBM (IDN Times/Aditya Pratama)

Said Iqbal lantas menegaskan, apabila pemerintah tidak mendengar aspirasi yang disampaikan buruh selama aksi September, maka pihaknya akan memperluas pergerakan hingga Oktober. Kemudian pada November buruh akan melakukan mogok kerja nasional

"Itu jadwal aksi bulan September. Kalau tidak didengar, bulan Oktober aksi akan perluas lagi. Puncaknya, akhir November kami mempersiapkan pemogokan nasional dengan cara stop produksi keluar dari pabrik. Mogok nasional akan diikuti lima juta buruh di 15 ribu pabrik. Melibatkan 34 provinsi dan 440 kabupaten/kota," imbuh dia.

Berikut ini jadwa sejumlah aksi yang bakal digelar September 2022:

Tanggal 8 September, aksi sudah dilakukan di Sumatra Selatan oleh Partai Buruh dan elemen serikat buruh.

12 September, aksi akan dilakukan di Balaikota Jakarta. Secara bersamaan, elemen buruh KSPSI AGN direncanakan akan melakukan aksi ribuan buruh di depan DPR RI.

13 September, aksi akan dilakukan di Kantor Gubernur Banten. Diikuti gabungan buruh, petani, nelayan, dan miskin kota.

14 September, akan dilakukan aksi masing-masing kab/kota se-Jawa.

15 September, khusus Jawa Barat. Sebanyak 27 kab/Kota akan melakukan aksi. Seperti di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, dsb.

19 September, aksi se-Kepulauan Riau dan Riau daratan.

20 September, aksi se-Jatim dan Sumatera. Provinsi Sumatera di luar Riau dan Kepri.

22 September aksi dilakukan se-wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur.

26 September, buruh se-Jawa Barat aksi di Gedung Sate. Totalnya bisa mencapai 30 ribu buruh.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya