Klaster Gowa Menguasai 51 Persen Kasus Virus Corona di Kaltim

Total 6 klaster penyumbang virus corona di Kaltim

Samarinda, IDN Times – Dalam sepekan terakhir Kaltim alami lonjakan kasus virus corona atau COVID-19. Sehari paling tinggi 12 orang dinyatakan terkonfirmasi virus corona. Dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah. Demikian dikatakan Andi Muhammad Ishak, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim saat dikonfirmasi pada Senin (27/4) pagi.

“Penambahan (orang positif virus corona) itu bukti nyata jika penyebaran kasus masih terjadi,” ujarnya.

1. Ada 6 klaster penyumbang kasus virus corona di Kaltim

Klaster Gowa Menguasai 51 Persen Kasus Virus Corona di KaltimPelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes), Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya pada Selasa (24/2) di Gedung Serba Guna Diskes Kaltim, Jalan Abdul Wahab Sjahranie (IDN Times/Yuda Almerio)

Pelaksana kepala tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim ini juga menerangkan, hingga saat ini tim gugus tugas menelusuri 6 klaster. Dua klaster berasal dari Bogor, Jawa Barat, yakni klaster antiriba dan sinode, selanjutnya ada klaster KPU dari Jakarta Selatan kemudian klaster Gowa.

Selanjutnya ada klaster Jepang dan Tasikmalaya. Semua klaster berasal luar daerah, luar negeri dan beberapa di antaranya merupakan kegiatan menghimpun massa pada periode Februari-Maret 2020.

“Belum ada yang berasal dari dalam Kaltim. Kalau transmisi lokal sudah terjadi dan baru Balikpapan,” ujarnya.

Baca Juga: Penerima Bansos di Balikpapan Bertambah Menjadi 37 Ribu KK 

2. Penyebab lonjakan kasus virus corona dari klaster Gowa di Kaltim

Klaster Gowa Menguasai 51 Persen Kasus Virus Corona di KaltimIlustrasi pakaian hazmat (IDN Times/Candra Irawan)

Lonjakan kasus di Kaltim memang bikin geger, maklum jumlahnya sudah 105 orang terkonfirmasi virus corona. Angka itu tak sedikit.

Penelusuran Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, dari ratusan kasus sebanyak 54 orang berasal dari klaster Gowa. Itu artinya 51 persen dari total kasus di Benua Etam asalnya dari klaster Gowa. Sehingga wajar bila peserta dari kegiatan ini mendapatkan perhatian khusus.

Sebagai informasi agenda Ijtima Dunia Zona Asia di Gowa, Sulawesi Selatan seharusnya berlangsung pada 19-22 Maret 2020 lalu, namun belum juga acara digelar pemerintah setempat membubarkan kegiatan itu demi antisipasi COVID-19.

Faktanya, para peserta dari agenda itu satu per satu dinyatakan positif virus corona. Maklum, pesertanya berasal dari 31 provinsi di Indonesia, totalnya ialah 18.698 orang. Angka itu belum ditambah dengan partisipan dari 12 negara, 474 peserta. Khusus peserta dari Kaltim saja ada 1.642 orang.

Lalu apa yang menyebabkan ledakan kasus dari klaster Gowa, sebab bukan hanya Kaltim yang terdampak?

“Banyak dari peserta ini enggan melaporkan diri karena merasa sehat. Padahal, sebagian kasus positif memang tak menunjukkan gejala COVID-19,” tegasnya. 

3. Warga Kaltim diminta melaporkan diri ke faskes bila punya riwayat bepergian dari luar daerah

Klaster Gowa Menguasai 51 Persen Kasus Virus Corona di Kaltim(IDN Times/Arief Rahmat)

Sejauh ini, kata dia, dari hasil tracing peserta sebanyak 749 orang terdata. Dari jumlah itu, ada 144 partisipan masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP), 64 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 13 dinyatakan orang tanpa gejala (OTG).

Khusus OTG ini sesuai namanya, mereka tak mengalami gejala virus corona seperti demam, batuk, pilek, sesak napas atau punya gambaran pneumonia namun punya kontak erat dengan positif virus corona.

Itu sebabnya, ia berharap semua warga Kaltim yang punya riwayat bepergian keluar daerah bisa melaporkan diri ke fasilitas kesehatan masing-masing di daerahnya. Jika bisa ditangani cepat, transmisi lokal tak bertambah. Kejujuran itu penting. 

“Mari jaga diri dan jaga sesama,” pintanya kemudian menutup perbincangan.

Baca Juga: [BREAKING] Positif Virus Corona di Kaltim Tembus 105 Kasus

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya