Bocah di Jombang Dibunuh Temannya, Ayah Korban: Saya Maafkan!

Tapi keluarga minta hukum tetap harus berjalan
Jombang, IDN Times - Kematian ARP (12), bocah kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Jombang menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. ARP yang awalnya dikabarkan tewas karena tenggelam, belakangan diketahui sengaja dihabisi oleh temannya sendiri, AHR (16). Polisi bahkan sampai membongkar makam ARP untuk menyelidik pembunuhan tersebut.
 
Hadi Sutrisno, ayah ARP menceritakan, awalnya keluarga tidak tahu kalau ARP pergi ke kawasan wisata Kedung Cinet, Desa Klitih, Plandaan, Rabu (21/10/2020) lalu. Hadi yang siang itu baru pulang dari berjualan, tidak melihat anaknya di rumah.
 
"Biasanya anak saya itu bermain, terus jam 12 pulang untuk Salat Zuhur, jam 1 diantar kakeknya les. Biasanya seperti itu," cerita Hadi, Jumat (23/10/2020).

1. Sempat pamit ke ibunya, namun tidak membawa HP karena dilarang oleh pelaku

Bocah di Jombang Dibunuh Temannya, Ayah Korban: Saya Maafkan!Prosesi pembongkaran makam korban. IDN Times/Zainul Arifin
Hingga petang datang, pukul 16.00 WIB ARP belum juga pulang. Keluarga yang mulai cemas pun lantas berusaha mencarinya. ARP sebetulnya sempat pamit ke ibunya, hanya saja dia tidak membawa handphone
 
"Berangkat itu pamit sama istri saya, sama neneknya, bilangnya main. Dijemput di rumah. Anak saya mau bawa HP itu sama temannya (pelaku) tidak boleh. Kalau renang, mau bawa baju juga tidak boleh," ujarnya.

2. Tahu korban meninggal dari Facebook

Bocah di Jombang Dibunuh Temannya, Ayah Korban: Saya Maafkan!Ilustrasi Mayat (IDN Times/Mardya Shakti)

Hadi melanjutkan, saat sedang mencari ARP, tiba-tiba teman istrinya datang membawa kabar yang membuat keluarga tersebut makin panik. Ada informasi penemuan anak yang meninggal dunia karena tenggelam di Facebook. Bak disambar petir di siang bolong, setelah dilihat fotonya, ternyata anak yang meninggal itu adalah ARP. Seketika itu juga hati Hadi remuk.

"Tahu-tahu teman istri saya itu menunjukkan foto dan ternyata anak saya. Terus setelah itu kami mau mencari ke lokasi, ternyata sama orang-orang (keluarga dan tetangga sekitar) sudah tidak boleh. Sudah ada yang jemput," lanjutnya.

Baca Juga: Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Bongkar Makam Bocah SD di Jombang

3. Keluarga menerima permintaan maaf pelaku namun proses hukum harus tetap berjalan

Bocah di Jombang Dibunuh Temannya, Ayah Korban: Saya Maafkan!Ilustrasi Borgol (IDN Times/Mardya Shakti)
Sejak kejadian hingga jenazah ARP tiba di rumah, tidak ada satupun teman-temannya maupun keluarga temannya yang datang. Nah, ketika memandikan jenazah ARP, Hadi menemukan luka lebam di tubuh putra tercintanya itu. Hanya saja waktu itu Hadi tidak mau berspekulasi lebih, dia masih belum tahu penyebab pasti kematian anaknya.
 
"Pas menyucikan jenazah kelihatan ada luka, saya gak tahu sebabnya itu dipukul atau memang anak saya terpleset. Setelah berunding, kami mintakan visum luar dulu," sebut Hadi.
 
Keluarga pun memutuskan untuk tetap memakamkan ARP. Selang dua hari setelah dimakamkan, keluarga ARP mulai menemui titik terang atas peristiwa itu. Polisi datang untuk meminta izin membongkar makam ARP guna melakukan autopsi lebih lanjut. Keluarga pasrah, percaya sepenuhnya kepada polisi.
 
"Setelah saya tahu ada titik terangnya, maka saya sebagai orangtua kalau anak saya memang dianiaya, saya lega (tahu siapa pelakunya," katanya.
 
"Bukannya apa-apa, secara kekeluargaan kami tetap terima permintaan maaf. Tapi, biar hukum tetap berjalan. Supaya kejadian serupa seperti yang menimpa ke anak syaa tidak terulang lagi di lain hari," lanjut Hadi.

4. Keluarga tidak mengetahui soal utang voucher game online

Bocah di Jombang Dibunuh Temannya, Ayah Korban: Saya Maafkan!Polisi membongkar makam korban. IDN Times/Zainul Arifin
Hadi sendiri mengaku kaget jika anaknya tersebut bermain dengan pelaku. Sebab, meski tetangga satu kampung, anaknya sudah lama tidak bermain dengan pelaku yang saat ini duduk di kelas 2 Madrasah Aliyah (MA) tersebut.
 
Terkait dengan masalah utang voucher game online pelaku, Hadi mengaku tidak mengetahuinya. Motif pembunuhan ini didasari karena pelaku sakit hati ditagih utangnya oleh korban. Selama ini, Hadi menyebut anaknya selalu terbuka dengan keluarganya.
 
"Kalau masalah utang saya gak tahu. Yang saya tahu, setelah anak saya gak pulang, neneknya buka isi tasnya dan menemukan amplop putih. Ternyata dibuka ada uang Rp200 ribu," tutur Hadi.
 
"Uang Rp200 ribu ini dari mana saya juga gak tahu. Biasanya kalau dapat uang, walaupun itu cuma Rp10 ribu, anak saya mesti cerita. Meskipun uangnya tidak dikasih ke ibunya, tapi mesti cerita gitu loh," Hadi melanjutkan.

5. Makam korban dibongkar

Bocah di Jombang Dibunuh Temannya, Ayah Korban: Saya Maafkan!Polisi membongkar makam korban. IDN Times/Zainul Arifin
 
Seperti diberitakan sebelumnya, ARP (12) meninggal di Sungai Wisata Kedung Cinet, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang. Keluarganya curiga kalau bocah asal Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang menjadi korban pembunuhan karena ada luka lebam di tubuhnya.

Untuk membuktikan kecurigaan keluarga korban, polisi membongkar makam ARP di TPU Jalan Brigjen Kretarto, Desa Sambong Dukuh, Jombang, Jumat (23/10/2020). Pembongkaran makam tersebut disaksikan oleh pihak keluarga dan perangkat desa setempat. Setelah dibongkar, jenazah diangkat dan langsung diautopsi di makam. Proses autopsi dilakukan di dalam tenda tertutup oleh tim dokter forensik dari RS Bhayangkara Kediri.

Baca Juga: Dipicu Utang Voucher Game Rp200 Ribu, ARP Didorong Temannya ke Sungai

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya