Istri Meninggal Akibat COVID-19, Kakek di Jombang Bunuh Diri

Ditemukan meninggal di dalam sumur

Jombang, IDN Times - Eddy Wijaya, warga Desa Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang ditemukan meninggal dunia di dalam sumur depan rumahnya, Rabu (4/8/2021). Kakek berusia 73 itu diduga bunuh diri karena terguncang setelah istrinya meninggal dunia terpapar COVID-19 pada Sabtu 31 Juli 2021 lalu. Peristiwa yang menghebohkan warga sekitar telah dilaporkan ke kepolisian setempat.

"Benar, tadi pagi ada laporan orang meninggal di dalam sumur diduga bunuh diri. Jenazahnya sudah dimakamkan oleh keluarga di tempat pemakaman umum desa setempat," kata Kapolsek Mojowarno, Jombang, AKP Yogas, dalam keterangannya yang diterima IDN Times.

1. Bermula tetangga menanyakan keberadaan korban kepada anaknya

Istri Meninggal Akibat COVID-19, Kakek di Jombang Bunuh DiriPetugas evakuasi kakek bunuh diri di dalam sumur. IDN Times/Zainul Arifin

Kali pertama yang mengetahui Eddy berada di dalam sumur yang tidak jauh dari rumahnya adalah anaknya bernama Agung Wijaya (40). Bermula, tetangganya membeli tabung gas elpiji di kios korban dan yang melayani adalah anaknya. Lantas, tetangganya menanyakan keberadaan orangtuanya.

"Anak korban sejak pagi hari juga tidak mengetahui keberadaan ayahnya. Karena merasa curiga, anak korban dan tetangganya bersama-sama mencari keberadaan korban di rumahnya," kata Yogas.

Baca Juga: Warga Jombang Usir COVID-19 dengan Lantunkan Salawat Keliling Kampung 

2. Korban meninggal di dalam sumur depan rumah

Istri Meninggal Akibat COVID-19, Kakek di Jombang Bunuh DiriPetugas BPBD Jombang mengevakuasi korban dari dalam sumur. IDN Times/Zainul Arifin

Pencarian dilakukan disetiap sudut dan ruangan di dalam rumah. Namun, hasilnya nihil. Pada saat Agung dan tetangganya ke depan rumah, mereka melihat sepasang sandal berada di dekat sumur. Setelah dilihat kedalam sumur, alangkah kagetnya melihat rambut ayahnya muncul dipermukaan air sumur. Seketika itu berusaha untuk menolong korban sembari mencari bantuan tetangga lainnya.

"Tetangga yang hendak menolongnya tidak bisa menyelamatkan korban yang sudah dalam keadaan meninggal dunia di dalam sumur. Jadi, korban sudah meninggal di dalam sumur," kata mantan Kapolsek Gudo tersebut.

3. Diduga bunuh diri karena putus asa setelah ditinggal istrinya yang meninggal akibat COVID-19

Istri Meninggal Akibat COVID-19, Kakek di Jombang Bunuh DiriIlustrasi Mayat (IDN Times/Mardya Shakti)

Tak berselang, lama anggota kepolisian yang menerima laporan tiba di TKP bersama petugas BPBD Jombang. Jenazah Eddy langsung diangkat ke permukaan sumur. Setelah berhasil, lalu dilakukan visum luar. 

Yogas menyebut, hasil pemeriksaan luar tim identifikasi Polres Jombang dan petugas medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh pria lansia itu. Pihak kepolisian tidak melakukan autopsi jenazah lantaran keluarga almarhum menolaknya dan menerima kematian korban sebagai musibah.

"Meninggalnya murni bunuh diri ke dalam sumur. Keterangan keluarga, diduga depresi karena sekitar tiga hari lalu istrinya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19," pungkas mantan Kasubbag Humas Polres Jombang tersebut.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri 

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diri telp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

 

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya