Kematian Akibat COVID-19 di Jombang Tinggi, Dirawat Tak Sampai 48 Jam 

Pasien masuk RSUD kondisinya kritis

Jombang, IDN Times - Kasus kematian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Jombang, tergolong tinggi dan meningkat tajam dalam sepekan terakhir. Dalam pekan terakhir, tercatat enam orang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang akibat ganasnya virus mematikan itu.

Direktur RSUD Kabupaten Jombang, dr Pudji Umbaran mengungkapkan, tingginya angka kematian akibat COVID-19 itu tidak sebanding dengan jumlah pasien yang dirawat pada minggu sebelumnya.

"Dibanding pada minggu lalu, memang ada tren sedikit ada kenaikan, walaupun tidak signifikan dibandingkan dengan beberapa daerah lain," kata Pudji Umbaran, Jumat (11/6/2021).

1. Rata-rata kematian kurang dari 48 jam 

Kematian Akibat COVID-19 di Jombang Tinggi, Dirawat Tak Sampai 48 Jam Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran. IDN Times/Zainul Arifin

Dia mengungkapkan, rata-rata kematian pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Jombang itu terjadi kurang dari 48 jam. Karena pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi kritis sehingga sulit diselamatkan. Pudji melanjutkan, hingga Kamis, 10 Juni 2021, tercatat ada 26 pasien positif dirawat dan diisolasi di rumah sakit pelat pemerintah itu.

"Rata-rata meninggal dunia dalam waktu kurang dari 48 jam. Ini pertanda datang kondisi kritikal (kritis). Laporan terakhir yang saya tanda tangani kamis pagi ada 26 orang dirawat di RSUD," ujarnya.

2. Imbau masyarakat waspadai penularan COVID-19

Kematian Akibat COVID-19 di Jombang Tinggi, Dirawat Tak Sampai 48 Jam idn media

Pun demikian, Pudji meyakini bahwa kasus penyebaran COVID-19 masih banyak di luar. Pudji meminta masyarakat waspada terhadap penularan dan perburukan. Ketika ada keluhan menyerupai COVID-19, langsung memeriksakan diri untuk melakukan pengobatan.

"Ada gejala segera datang ke pengobatan bisa ke RSUD rsud, karena kalau datang kondisi sudah kritis maka bisa berujung pada kematian, sebab jika kandungan oksigen dalam paru-paru 40-60 itu berat untuk penanganan," tandasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat tidak melepas dan terus mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan pemerintah. Siapapun dan kapanpun harus terus menjalankannya tanpa memandang status sosial.

"Ketika ada keluhan cepat cari pengobatan, sesak nafas diare dan sebagainya datang langsung ke RSUD, sebab mesin kita ready, sehingga tidak sampai terjadi space waktu," imbaunya.

3. RSUD Jombang belum laporkan ke Dinas Kesehatan

Kematian Akibat COVID-19 di Jombang Tinggi, Dirawat Tak Sampai 48 Jam Data persentase kasus COVID-19 di Kabupaten Jombang 11 Juni 2021. Website Dinkes.jombang.go.id

Sementara itu, tingginya angka kematian dan kasus COVID-19 di RSUD Jombang itu berbeda dengan data yang diunggah di laman resmi di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Pantauan IDN Times, per tanggal 10 Juni 2021 pada jam 12.00 WIB tercatat secara komulatif kasus COVID-19 di Jombang sebanyak 4.821. Jumlah pasien yang dirawat di RSUD Jombang 9 orang dari 22 orang pasien di beberapa rumah sakit. Sedangkan total angka kematian sebanyak 523 kasus.

Menyikapi adanya perbedaan data itu, Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno berdalih pihak rumah sakit belum melaporkan data tersebut ke Dinkes setempat.

"Data mungkin belum dilaporkan ke Dinkes ya. Coba, saya akan menanyakan ke Rumah Sakit dulu terkait angka kasus tersebut," ucap Budi Winarno dihubungi IDN Times melalui telepon.

Baca Juga: Jombang Rawat Dua Pasien COVID-19, Pemkab Dalami Varian Baru

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya