Rekonstruksi Pembunuhan karena Game, Korban Tewas Ditenggelamkan

Rekonstruksi digelar tertutup dengan 22 adegan
Jombang, IDN Times - Polres Jombang menggelar rekonstruksi ulang pembunuhan terhadap seorang pelajar Madrasah Ibtidaiyah berinisial ARP (12) di Mapolres setempat, Selasa (27/10/2020). Rekonstruksi digelar secara tertutup lantaran tersangka berinsial AHR (16) masih di bawah umur.
 
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satreskrim Polres Jombang, Ipda Agus Setyani mengatakan, rekonstruksi meliputi 22 adegan yang dilakukan oleh tersangka. Mulai dari tersangka menjemput korban hingga menghabisi nyawa pelajar kelas 6 MI itu di sungai Kedung Cinet, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Jombang.
 
"Pada adegan ke 16 sampai 18 mengakibatkan meninggalnya korban," kata Setiyani usai rekonstruksi.

1. Tersangka awalnya mengajak korban foto selfie

Rekonstruksi Pembunuhan karena Game, Korban Tewas DitenggelamkanKanit PPA Ipda Agus Setiyani. IDN Times/Zainul Arifin
Setiyani menjelaskan, tersangka sejak awal sudah berencana membunuh korban. Saat itu tersangka mengajak korban bersama temannya AMA (17) ke Kedung Cinet dengan alasan mengajak foto selfie di kawasan wisata tersebut.
 
"Temannya AMA tidak tahu sama sekali rencananya tersangka. Dia shock sampai gemetaran. Karena waktu berangkat itu mau diajak foto selfie di situ," katanya.

2. Korban ditenggelamkan tersangka dengan kaki

Rekonstruksi Pembunuhan karena Game, Korban Tewas DitenggelamkanRekonstruksi di Mapolres Jombang. IDN Times/Zainul Arifin
Setibanya di lokasi, tersangka menarik korban dan menceburkannya ke sungai. Korban yang saat itu tenggelam sempat melambaikan tangan ke atas air. Namun, tersangka kembali menenggelamkan korban dengan menggunakan kakinya. 
 
"Dari adegan ke 16, korban ditarik ke sungai, terus masih sempat tangannya ke atas. Habis itu tersangka menenggelamkan pakai kaki sebanyak tiga kali," kata Agus menjelaskan. "Waktu membunuh temannya berjarak 2 meter. Temannya melihat waktu (korban) sudah masuk ke sungai, mau menolong tidak boleh sama tersangka," Agus melanjutkan.

3. Korban dendam masalah password game

Rekonstruksi Pembunuhan karena Game, Korban Tewas DitenggelamkanRekonstruksi di Mapolres Jombang. IDN Times/Zainul Arifin
Motif pelajar ke 2 Madrasah Tsanawiyah menghabisi korban lantaran sakit hati tidak diberitahu password game. Padahal, pelaku sudah menebus password itu dengan uang Rp200 ribu
 
"Kalau kita mintai keterangan tidak ada masalah lain, cuma masalah game itu aja. Motifnya sakit hati dan dendam karena password-nya belum dikasihkan meskipun sudah ditebus dengan uang Rp200 ribu. Pasword untuk membuka akun game,"kata Agus.
 

4. Tersangka membuat game sejak MI dan sudah level 90

Rekonstruksi Pembunuhan karena Game, Korban Tewas DitenggelamkanKanit PPA Ipda Agus Setiyani. IDN Times/Zainul Arifin
Agus mengungkapkan, game itu tersangka buat sejak masih duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah yang saat ini sudah masuk pada level 90.
 
"Awalnya, tersangka bikin akun bersamaan dengan korban, yang korban ini tahu kunci password-nya, terus waktu itu tersangka lupa. Tanya korban terus ga dikasih-kasih. Dia mau menebus uang Rp200 itu biar password dikasihkan. Namun, beberapa kali diminta tetap tidak dikasih, hingga tersangka Dendam sakit hati membunuh korban," jelasnya.

5. Tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara

Rekonstruksi Pembunuhan karena Game, Korban Tewas DitenggelamkanTersangka usai rekonstruksi. IDN Times/Zainul Arifin
Agus menambahkan, tersangka mengaku menyesal telah membunuh bocah warga Desa Sambongdukuh, Kecamatan Jombang tersebut. Kendati begitu, proses hukum tetap berjalan. 
 
"Cuma mungkin nanti hanya untuk meringankan saja kalau sudah ada maaf dari (orang tua) korban," katanya.
 
Atas tindakannya melakukan pembunuhan, tersangka dijerat pasal 76 c junto pasal 80 ayat 3 Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak. "Ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara," pungkas Setiyani.

Baca Juga: Pembunuhan Bocah di Jombang Dipicu Masalah Utang Rp200 Ribu

6. Sebelumnya polisi membongkar makam dan mengautopsi jasad korban

Rekonstruksi Pembunuhan karena Game, Korban Tewas DitenggelamkanPolisi membongkar makam korban. IDN Times/Zainul Arifin
Diberitakan sebelumnya, ARP ditemukan tewas di sungai kawasan wisata Kedung Cinet pada Rabu (21/10/2010) lalu. Korban awalnya diduga terpeleset lalu tenggelam saat foto selfie di sungai tersebut. Namun, saat jenazah korban dimandikan, orang tuanya menemukan ada luka lebam.
 
Pihak keluarga lalu meminta polisi membongkar makam ARP untuk diautopsi. Selanjutnya, pada Jumat pagi (23/10/2020) makam korban di TPU Jalan Brigjen Kretarto, Sambongdukuh, Jombang dibongkar lalu autopsi oleh tim dokter forensi RS Bhayangkara Kediri.

Baca Juga: Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Bongkar Makam Bocah SD di Jombang

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya