Tekuni Hobi, Pelajar SMK di Jombang Sukses Buat Kerajinan Topeng Kayu

Ia mendapat keahliannya secara otodidak

Jombang, IDN Times - Sudah banyak yang membuktikan bahwa hobi bisa diubah menjadi pundi-pundi rupiah. Seperti cerita Prayogi Irwantiantoro (18). Ia menjadikan hobinya di bidang kerajinan topeng menjadi penghasilannya saat ini. Sudah hampir lima tahun, pelajar kelas 11 SMK Negeri Gudo, Jombang itu menekuni kerajinan tangan dari bahan kayu.

"Dari awal gak ada yang ngajarin. Awanya sih iseng lalu terjual. Alhamdulilah menghasilkan uang buat tambahan saku sekolah meringankan orangtua," kata remaja yang akrab disapa Yogi tersebut, Selasa (30/3/2021).

1. Mulai menekuni kerajinan topeng sejak kelas 9 SMP

Tekuni Hobi, Pelajar SMK di Jombang Sukses Buat Kerajinan Topeng KayuYogi sedang mengukir topeng kayu buatannya. IDN Times/Zainul Arifin

Saat ditemui IDN Times, di rumahnya Dusun Kemuning, RT 09/RW 03, Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Yogi terlihat mengukir beberapa topeng buatannya. Yogi menuturkan, kerajinan topeng itu mulai ditekuni sejak duduk dia duduk di bangku kelas 9 SMP.

Bermula dari kurangnya uang saku pemberian orangtuanya, Yogi pun iseng membuat miniatur topeng jaranan dari limbah kayu secara otodidak. Setelah kerajinannya jadi, putra dari pasangan Wignyo Nugroho (46), dan Rumiyati (41) mengunggah hasil karyanya di  Facebook miliknya.

"Setelah saya posting di Facebook, ternyata hasil karya pertama kali yang masih ala kadarnya saat itu ada yang membeli dengan harga Rp25 ribu. Ya, saya kasihkan," tuturnya.

Karena karyanya membawa hasil, Yogi kemudian membuat miniatur lagi. Dan tentunya hasil karyanya dipercantik lagi tidak seperti yang pertama. Setelah kerajinannya jadi, kembali ia unggah di akun Facebook-nya.

"Dari situ saya membuat lagi dengan alat seadanya. Tapi saya maksimalkan lagi sehingga lebih bagus dari yang pertama. Saya jual di Facebook. Harga untuk miniatur topeng jaranan saya jual sebesar Rp300 ribu," katanya.

2. Bahan topeng dari kayu randu

Tekuni Hobi, Pelajar SMK di Jombang Sukses Buat Kerajinan Topeng KayuYogi sedang mengukir topeng kayu buatannya. IDN Times/Zainul Arifin

Yogi pun terus mengembangkan kerajinan tangannya tersebut. Ia membuat koleksi kerajinan topeng jaranan, bantengan, barongan dengan ukuran standar yang biasa digunakan untuk bermain kesenian tradisional.

"Lalu saya membuat yang lebih besar. Saya unggah di facebook saya, ternyata laku. Harga paling tinggi yang terjual sebesar Rp1,5 juta. Itu topeng barongan dibeli orang Lamongan," ujarnya.

"Bahan yang saya gunakan ini dari limbah kayu randu, itu yang miniatur. Kalau topeng yang besar, saya menggunakan bahan kayu waru. Saya beli dari orang seharga Rp400 ribu dengan ukuran 16 sentimeter sampai 23 sentimeter," lanjutnya.

3. Diukir dan dipercantik dengan cat mobil

Tekuni Hobi, Pelajar SMK di Jombang Sukses Buat Kerajinan Topeng KayuYogi menunjukkan hasil kerajinan topeng. IDN Times/Zainul Arifin

Kayu yang dia beli, dipotong-potong bagian samping hingga membentuk segi empat. Setelah itu digambar sesuai pola menggunakan spidol. Lalu dibentuk menggunakan alat gergaji tangan mengikuti pola. Yogi kemudian mengukir bagian-bagian seperti mata, hidung, kumis, dan bagian lain yang bentuknya rumit menggunakan tata dan merapikan bagian dalamnya dengan cutter.

Usai diukir dan sudah berbentuk, topeng tersebut dihaluskan dengan kertas gosok. Setelah itu dilakukan pengecatan awal, atau cat pelapis menggunakan epoxy. Setelah kering baru di cat menggunakan cat mobil dengan kuas.

"Yang terakhir agar topeng kelihatan mengkilat, saya cat lagi dengan pilox, lalu saya jemur. Setelah kering, baru saya menambah mainan hiasannya," ujarnya.

Baca Juga: Gelar Aksi, PWI Jombang Minta Pemukul Nurhadi Segera Diusut

4. Pengembangan kerajinan terkendala modal

Tekuni Hobi, Pelajar SMK di Jombang Sukses Buat Kerajinan Topeng KayuYogi sedang mengukir topeng kayu buatannya. IDN Times/Zainul Arifin

Yogi mengungkapkan, lama proses pembuatan topeng tergantung ukuran serta tingkat kerumitannya. Paling cepat, kata dia, bisa menuntaskan selama dua minggu, dan paling lama sekitar satu bulan lebih. Yogi tak mengungkapkan penghasilan yang ia peroleh selama ini. Dia hanya menyebut telah meraup hasil jutaan rupiah dari kerajinan tangannya selama lima tahun terakhir ini.

"Tidak mesti (penghasilannya) pak, karena untuk membuat topeng kan sekitar satu bulan. Kalau dulu pas masuk sekolah ya sampai dua bulan bikinnya. Sehingga lakunya tidak mesti saat itu juga. Kalau sampai saat ini ya sudah jutaan-lah pak," katanya.

Meski kerajinannya sudah berjalan, bukan berarti tak ada kendala. Yogi mengaku butuh modal untuk mengembangkan usahanya dengan alat yang memadai atau lebih modern. Selain itu, pemasarannya juga masih kurang meluas. Saat ini, pembelinya dari Jombang, Kediri, Nganjuk, Lamongan, Bojonegoro dan Palembang.

"Saya berharap ada bantuan modal dan alat yang lebih memadai untuk mengembangkan usaha kerajinan topeng dari kayu. Kalau bahan kayunya agak lumayan sulit, karena pohon waru mulai berkurang. Tapi yang jelas saya butuh modal dan alat," tegasnya.

Sementara itu, Wignyo, orang tua Yogi mengaku sangat mendukung kreatif anaknya tersebut. Orangtuanya memberikan kebebasan untuk mengembangkan kreasinya meski masih bersekolah.

"Saya sebagai orangtua sangat mendukung appa yang dilakukan oleh anak saya, selama itu positif. Saya tidak pernah mengekang, saya biarkan anak saya berkreasi dengan bakat yang dimilikinya. Alhamdulillah bakatnya menghasilkan," ujar Wignyo

Baca Juga: Topeng Hiper Realis Mulai Dijual di Jepang 2021

Zain Arifin Photo Verified Writer Zain Arifin

Jombang, Nganjuk, Mojokerto

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya