Tingkeban Massal 22 Tempat di Jombang Catatkan Rekor Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jombang, IDN Times - Tingkeban atau syukuran untuk kehamilan anak pertama yang menginjak usia kandungan tujuh bulan, digelar massal secara virtual di 22 tempat tersebar di Kabupaten Jombang. Tingkeban yang digelar dalam rangkaian hari jadi ke 111 Kabupaten Jombang, Sabtu (23/10/2021) itu berhasil memecahkan rekor MURI. Bahkan, tingkeban massal atau mitoni bayi tersebut juga mencatatkan rekor dunia dengan partisipan terbanyak.
"Kami umumkan sekaligus kami mengesahkan bahwa tingkeban massal di 22 tempat secara vitual dengan peserta terbanyak 660 ibu hamil resmi tercatat di museum rekor dunia Indonesia," kata Representatif MURI, Sri Widayati saat mengumumkan pencacatan MURI di Pendopo Kabupaten Jombang, Sabtu (23/10/2021).
Setelah mengumumkan pencatatan itu, Sri menyerahkan penghargaan MURI kepada pemrakarsa sekaligus penyelenggara tingkeban massal yakni Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
1. MURI catat sebagai rekor dunia
Menurut Sri, sebelumnya tingkeban massal pertama sudah dilakukan secara daring di tiga lokasi. Yaitu di daerah Jakarta, Tangerang dan juga Australia pada bulan Maret 2021 lalu. Namun sekarang Jombang menyelenggarakan tingkeban massal di 22 lokasi. Dengan begitu mengalahkan sebelumnya dan resmi dicatat MURI sebagai rekor ke 10.077.
"Kegiatan ini resmi kita catat tidak hanya rekor nasional tetapi juga dunia atas dijunjungnya kearifan yang ada di Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Bertemu Nadiem, Bupati Jombang: Mas Menteri Minta Jangan Batasi PTM
2. Prestasi Jombang 7 Kali Tercatat di MURI
Kabupaten Jombang bukan yang pertama kali mencatat prestasinya di MURI. Menurut Sri, sudah ada tujuh catatan rekor dari Kabupaten Jombang yang sudah diabadikan di MURI.
Editor’s picks
Antara lain pagelaran tari bledug atau anak gajah dengan peserta terbanyak; pagelaran tempat pelatihan praktek ujian SIM tiga pilar kamtibmas; minum kapsul vitamin dan zat besi penambah darah dengan peserta terbanyak; pagelaran musik assamble peserta terbanyak dan pagelaran tari remo peserta terbanyak serta sikat gigi dengan peserta terbanyak.
"Dan, hari ini kami bersyukur bisa kembali berada di Jombang untuk kembali mencatat prestasi superlatih kearifan lokal yaitu tingkeban massal di 22 tempat secara virtual dengan peserta terbanyak terverifikasi ada 660 ibu hamil yang dilaksanakan secara bersama sama," ujarnya.
Sri menilai tingkeban itu sebagai suatu upaya yang sangat membanggakan karena menjunjung kearifan yang ada di Indonesia.
"Ini sesuatu upaya yang luar biasa karena bisa mengumpulkan ibu-ibu hamil di setiap wilayah untuk dilakukan budaya ritual ini," kata Sri menyanjung.
3. Tingkeban wujud kebahagiaan ibu hamil di masa pandemik
Sementara itu, Bupati Mundjidah Wahab mengungkapkan tingkeban massal adalah wujud berbagi kebahagiaan pada Ibu Hamil di tengah pandemik COVID-19 yang penyelenggaraannya tetap prokes. Masing masing titik, ada 30 Ibu Hamil yang mengikuti tingkeban massal.
"Ini adalah salah satu cara kita merawat tradisi budaya selametan dalam masyarakat Jawa, yang disebut juga mitoni yang artinya dari kata pitu yang artinya tujuh. Seperti namanya, tingkeban atau mitoni dilaksanakan pada usia kehamilan tujuh bulan," kata Mundjidah
Tingkeban itu merupakan ritual spiritual agar ibu yang mengandung diberikan pertolongan. Prosesi tingkeban bertajuk menuju Jombang bebas stunting dipusatkan di Pendopo Kabupaten meliputi siraman dan memecah kelapa.
“Tradisi ini dilakukan dengan tujuan mendoakan bayi yang dikandung agar terlahir dengan normal, lancar, sehat dan dijauhkan dari berbagai kekurangan dan bahaya. Selalu ada doa baik dalam kegiatan ini bagi calon generasi bangsa," ujarnya.
Baca Juga: Wisata Religi Makam Gus Dur di Jombang Segera Dibuka untuk Umum
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.