Begini Ketatnya Protokol Kesehatan di Ponpes Milik Bupati Jombang 

Disiapkan ruang isolasi hingga lumbung pangan

Jombang, IDN Times - Sempat terhenti sekitar tiga bulan akibat pandemik COVID-19, kini aktivitas di pesantren Al-Lathifiyah II, Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang mulai kembali normal seperti biasanya. Namun, banyak hal yang mengalami perubahan seiring berjalanannya menuju tatanan kehidupan baru atau new normal.

Saat IDN Times mengunjungi pesantren milik Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab itu, dari jumlah 380 santri putra dan putri yang dipulangkan akhir bulan Maret lalu, sudah ada sekitar 70 santri yang kembali. Terdiri dari 50 orang santri perempuan dan 20 orang santri laki-laki. Santri yang kembali ke pesantren wajib membawa dan menunjukkan surat keterangan rapid test dengan hasil non reaktif atau negatif corona.

"Saat tiba di pondok, kita cek suhu tubuh mereka. Setelah dinyatakan sehat, para santri melakukan aktivitas di dalam dan tidak diperbolehkan untuk keluar pondok," kata Hj Lailatun Nikmah, salah satu pengasuh pesantren Al-Lathifiyyah II.

1. Penghuni kamar tidur dibatasi jumlahnya

Begini Ketatnya Protokol Kesehatan di Ponpes Milik Bupati Jombang Santri saat mengikuti kegiatan mengaji di dalam pondok dengan physical distancing. IDN Times/Zainul Arifin

Di pondok yang berlokasi di Dusun Tambakberas, Desa Tambakrejo, Jombang itu, biasanya satu ruang kamar tidur santri diisi hingga 15 orang santri, kini jumlah penghuni kamar santri sudah dikurangi untuk menerapkan physical distancing.

"Biasanya ada 12 sampai 15 anak santri, sekarang di kamar untuk tidur maksimal hanya 6 orang," tutur perempuan yang akrab disapa Neng Eli tersebut.

Rutinitas tiap pagi hari, seluruh santri diharuskan untuk berolahraga. Tujuannya agar tubuh menjadi sehat dan imunnya kuat. Eli mengungkapkan, sebelum pandemi, olahraga itu hanya dilakukan setiap hari Jumat saja.

"Sebelum pandemi olahraga senam hari Jumat saja. Sekarang setiap pagi hari harus ada olahraga selama 30 menit, agar kesehatan terjaga dan imunitas tumbuh dengan baik," ujar Eli.

2. Pembelajaran daring dengan madrasah di dalam pondok

Begini Ketatnya Protokol Kesehatan di Ponpes Milik Bupati Jombang Pondok Pesantren Al Lhatifiyyah II Bahrul Ulum Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Usai melakukan olahraga senam, mereka kemudian melakukan aktivitas pondok sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Yakni mengikuti pembelajaran daring (online) yang terhubung dengan madrasah (sekolah) masing-masing di tempat yang telah disediakan di dalam pondok.   

"Pembelajaran daring mulai jam 8.00 WIB sampai jam 11.00 WIB. Tidak boleh di dalam, sudah ada 7 ruangan yang disiapkan. Di antaranya ruang belajar, ruang diniah, ruang ngaji, aula, dan lainnya. Tepat di jam 12.00 WIB, santri pas bersihkan halaman dan berjemur selama 15 menit, untuk menghilangkan penyakit kanker dan lainnya," ucapnya sembari mengatakan pembelajaran di madrasah mulai tanggal 13 Juli.

Eli menegaskan, di dalam aktivitas pondok, pihaknya memperketat protokol kesehatan. Mulai santri harus selalu pakai masker, hingga menjaga jarak saat mengaji dan salat berjamah. Selain itu, diminta untuk rajin cuci tangan dengan handsanitizer yang telah disediakan.

"Dengan begitu, santri aman dan terhindar dari penularan virus corona," ujar istri Farid Farisi, Wakil Ketua DPRD Jombang tersebut.

3. Santri diperbolehkan bawa HP dengan pemakaian terbatas

Begini Ketatnya Protokol Kesehatan di Ponpes Milik Bupati Jombang Ponpes Al Lathifiyyah II Bahrul Ulum Jombang. IDN Times/Zainul Arifin

Pondok yang didirikan putri pendiri dan penggerak NU, KH Wahab Chasbullah itu terdapat sejumlah fasilitas, di antaranya ruang isolasi, lumbung pangan, dan ruang (pojok) logistik. Eli menyampaikan, ketika ada santri yang teridentifikasi sakit,  langsung dipisah dari temannya dan ditempatkan di ruang isolasi tersebut.

"Kemudian, langsung dilakukan pemeriksaan dan dilanjutkan lapor ke Satgas COVID Pondok Bahrul Ulum lalu dilakukan penanganan khusus oleh klinik pondok. Bila berlanjut dan terindikasi COVID-19 maka berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten," jelas anak kelima Mundjidah Wahab dari enam saudara itu.

Untuk lumbung pangan, kata Eli, merupakan tempat ketersediaan bahan makanan pokok santri. Sedangkan pojok logistik merupakan istilah dari kantin pondok, yang menyediakan kebutuhan santri selama di dalam pondok.

"Santri kan dilarang keluar. Ketika beli makanan atau jajan di luar, kami menyiapkan kurir untuk membelanjakan kebutuhan santri di sekitar pondok, semisal beli bakso atau kue. Tujuannya, menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar pondok. Jadi masyarakat bisa membuka usaha lagi, meskipun santri tidak bisa keluar, tapi sudah ada kurir yang kami siapkan," tukasnya.

Ia menambahkan, selama pandemik COVID-19, para santri diperbolehkan untuk membawa peralatan elektronik digital, antara lain handphone, dan laptop. Namun, waktu dan peruntukannya dibatasi.

"Diperbolehkan membawa laptop atau HP dengan catatan bisa menggunakan untuk madrasahnya mulai jam 8:00-11:00 Wib, selain jam itu dititipkan di loker (ruang penyimpanan) pondok," pungkasnya.

Baca Juga: Pura-pura Beli Bunga, Pencuri HP di Jombang Babak Belur Dihajar Warga

4. Pengurus selalu buat kegiatan biar santri tidak bosan di dalam pondok

Begini Ketatnya Protokol Kesehatan di Ponpes Milik Bupati Jombang Santri salat berjamaah dengan jarak satu meter. IDN Times/Zainul Arifin

Sementara itu, salah satu pengurus pondok, Alfi Nur Laili mengaku tidak ada kendala selama kegiatan di tengah pandemik COVID-19. Untuk menghilangkan kejenuhan di dalam pondok, pihaknya selalu kreatif membuat kegiatan taaupun aktivitas yang menggembirakan.

"Tentunya sangat bahagia, meski di tengah kondisi yang masih pandemi seperti ini. Tapi keyakinan untuk kembali sangat besar. Kita selaku pengurus tentunya harus memiliki ide yang kreatif untuk membuat santri yang kembali tidak bosan berada dipondok. Maka dari itu, agenda malam setelah jamaah isya' kita melakukan diba, barzanji, istigasah, yasin fadilah, manaqiban, cerdas cermat. Dan juga nonton film setiap satu Minggu sekali. Jadi, kita berusaha untuk menghilangkan rasa bosan dengan kegiatan-kegiatan tersebut," ujarnya singkat.

Baca Juga: Tiga Menteri dan Khofifah Hadiri Peletakan Batu Pertama RSNU Jombang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya