Universitas Brawijaya Akan Pecat Mahasiswa yang Bikin Grup LGBT di Facebook

"LGBT silakan, namun jangan bawa nama universitas"

Pengguna Facebook di Indonesia dihebohkan dengan kemunculan sebuah grup bernama 'Persatuan Gay Universitas Brawijaya Malang'. Kehadiran akun grup facebook ini berhasil menyita perhatian publik dan membuat sebagian netizen geram. 

Banyak netizen yang mengecam sikap administrator grup yang dengan bebas mencatut nama salah satu universitas populer di Indonesia tersebut.

Inilah profil grup 'Persatuan Gay Universitas Brawijaya Malang'.

Universitas Brawijaya Akan Pecat Mahasiswa yang Bikin Grup LGBT di Facebookub.ac.id

Grup Facebook (FB) 'Persatuan Gay Universitas Brawijaya Malang' ini awalnya mempunyai anggota sebanyak 186 orang, namun karena semakin tersorot dan banyak dikecam oleh beberapa pihak –termasuk pihak kampus Universitas Brawijaya– anggotanya pun mulai berkurang menjadi 181 orang.

Uniknya, di dalam grup facebook tersebut, adminnya juga membuat beberapa aturan ketat yang harus diikuti anggotanya. Berikut keterangan dan peraturan dalam grup facebook tersebut:

GRUB INI DI BUAT UNTUK MENYATUKAN MAHASISWA YANG GAY / BISEX / PENYUKA SESAMA JENIS ( CWOK - CW0K ) DI UNIV.BRAWIJAYA MALANG.

(Groups tertutup khusus kalangan sehati, untuk saling bertukar pikiran, share informasi serta berdiskusi tentang permasalahan Hak Asasi Manusia, seputar pengetahuan tentang seks, seksualitas dan kesehatan seksual serta kesehatan reproduksi,dll)

GRUB INI DIBUAT BUKAN UNTUK MENJELEKAN NAMA ALMAMATER DAN SEBAGAINYA, TETAPI UNTUK MENYATUKAN SESAMA MAHASISWA
DIDALAM GRUB INI SETIDAKNYA HARUSLAH BERFIKIR SEPERTI MAHASISWA DAN POSITIF

DEMI MENJAGA KE PRIVASIAN ANGGOTA GRUB ,ADMIN MENJADIKAN GRUB TERTUTUP AGAR DAPAT MENJAGA KE PRIVASIAN ANGGOTA GRUB DAN BAGI YANG MAU GABUNG DI GRUB INI DIHARAPKAN MEMAKAI FOTO PROFIL (PP) ASLI 


RULE dalam groups:
1. Tidak boleh posting hal-hal yang berbau pornografi atau pornoaksi (entah berbentuk kata-kata vulgar ataupun gambar porno)
2. Tidak boleh jualan atau komersialisasi apapun (jasa pijat plus, pelacuran, kucing, gigolo, jualan produk apapun, dll)
3. Dilarang menjelek-jelekkan orang lain, pihak lain atau memfitnah orang lain, serta memposting sesuatu yang belum terbukti kebenarannya. Hormati asas praduga tak bersalah.
4. Jangan memposting hal-hal yang menyangkut SARA yang dapat memicu perpecahan dan pertikaian. Diskusi dan adu argumen masalah agama, selagi masih dalam batas kewajaran diperbolehkan. tetapi dilarang ad-hominem.
5. Jagalah kerukunan dan persatuan di antara sesama member. Karena tujuan dibentuk groups ini untuk kebersamaan.

Patuhilah rambu-rambu ini untuk kebaikan bersama.
MELANGGAR AKAN DI HAPUS DARI GRUB

Selamat berinteraksi dan have fun ^_^

 

"LGBT silakan, namun jangan bawa nama universitas"

Universitas Brawijaya Akan Pecat Mahasiswa yang Bikin Grup LGBT di Facebookub.ac.id

Dilansir dari laman kompas.com, Universitas Brawijaya (UB) mengancam akan memecat mahasiswanya jika terbukti terlibat dalam pembuatan grup "Persatuan Gay Universitas Brawijaya Malang" di Facebook. 

Namun UB tidak melarang mahasiswanya –yang juga kebetulan anggota komunitas LGBT– untuk menjalankan aktivitas seksualnya.

Orientasi dan identitas seksual dinilai sebagai urusan pribadi mahasiswa. Hanya saja, mahasiswa akan dinilai melanggar "etika akademis" jika mengadakan perkumpulan LGBT di dalam kampus dan mengatasnamakan UB.

"Kalau dia pribadi itu wilayah pribadi. Tapi ketika dia bawa nama UB ya itu sanksi akademis akan kita berikan. Tapi sebagai pribadi dia mau gay mau lesbi itu kan wilayah pribadinya. Tetapi kalau bawa nama UB masalah hukumnya di situ dan masalah etik akademis," kata Ketua Tim Advokasi Universitas Brawijaya, Prija Djatmika kepada wartawan, Senin (24/7/2017).

Sejauh ini, pihak UB sudah melakukan konfirmasi terhadap pemil akun-akun Facebook yang diduga bergabung dalam grup tersebut. Hasilnya, belum ada mahasiswanya yang terlibat dalam grup yang beranggotakan ratusan orang itu.

Bahkan, sebagian mahasiswa mengaku bahwa fotonya sudah dicuri oleh orang tidak bertanggung jawab untuk dimasukkan ke grup itu.

"Mengambil foto-foto mahasiswa. Tercatat 286 tapi tidak akurat. Kalau mahasiswa Universitas Brawijaya tidak bisa dibuktikan. Beberapa sudah melakukan penolakan. Banyak mahasiswa yang kita konfirmasi dan mereka tidak tahu menahu," jelasnya.

Ke depannya, pihak kampus akan melakukan sosialisasi dengan mengeluarkan surat edaran yang menjelaskan bahwa tidak ada organisasi maupun perkumpulan LGBT di UB.

"Nanti ospek mahasiswa baru kita umumkan bahwa di Universitas Brawijaya tidak ada organisasi itu. Rektor akan membuat surat edaran ke dekan untuk sosialisasi ke mahasiswa bahwa tidak ada organisasi persatuan gay Universitas Brawijaya," jelasnya.

Ternyata ada juga grup LGBT lainnya, seperti GUM - Gay Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya Akan Pecat Mahasiswa yang Bikin Grup LGBT di Facebookfacebook.com

Lebih mirisnya lagi, grup tertutup yang bernama  'GUM - GAY UNIVERSITAS BRAWIJAYA' ini memiliki 473 anggota, lebih banyak grup pertama. 

Hinggai sekarang, belum diketahui apa saja aktivitas para anggota di grup tersebut. Itu karena grup ini merupakan grup yang tertutup. Selain itu, juga belum bisa dipastikan apakah grup tersebut memang berisi anggota mahasiswa Universitas Brawijaya atau bukan.

Munculnya grup facebook ini, menyita perhatian alumni dan para orangtua mahasiswa.

Universitas Brawijaya Akan Pecat Mahasiswa yang Bikin Grup LGBT di Facebookkompas.com

Prija yang saat ini menjabat sebagai wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya mengatakan, munculnya grup itu membawa dampak yang cukup luas untuk Universitas Brawijaya. Banyak alumni dan orangtua mahasiswa yang menanyakan kebenaran adanya perkumpulan gay di lingkungan kampus.

"Alumni menelepon, orangtua menelepon dan mereka menyayangkan ini, dan segera ada tindak lanjut secara yuridis," jelasnya.

Dengan adanya laporan itu, Prija berharap pihak kepolisian bisa melacak grup tersebut dan menemukan pembuat atau adminnya. Menurutnya, yang harus bertanggungjawab atas munculnya grup itu adalah adminnya.

"Di kepolisian ada cyber crime yang bisa melacak siapa adminnya. Secara hukum yang harus tanggung jawab adalah adminnya," terangnya.

Zother Veregrent Photo Verified Writer Zother Veregrent

Pria musim semi yang Ambivert

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya