Ridwan Kamil Minta Jepang Bantu Persoalan di Citarum 

Masalah di Citarum sangat kompleks

Tokyo, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan sejumlah rencana strategis pihaknya dalam menata Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum pada pertemuannya dengan State Minister of the Environment Japan Tsukasa Akimoto di Tokyo, Senin (20/5/19), waktu setempat.

Emil--sapaan akrab Gubernur Ridwan Kamil--mengatakan masalah di Citarum sangat kompleks mengingat DAS tersebut melewati lebih dari tujuh kabupaten/kota. Masalah makin berat karena industri banyak berdiri di sana, termasuk perumahan. “Sehingga butuh langkah strategis,” kata Gubernur Emil.

Karena itu, pihaknya berencana memindahkan industri di sekitar sungai ke area dekat Pelabuhan Patimban, Subang, yang dibangun JICA. “Jika industri itu berpindah ke area Patimban, maka Citarum akan kami ubah dari zona industri ke zona pemukiman dan rekreasi,” kata Emil.

1. Dalam penataan di Citarum, Jepang sudah jalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia

Ridwan Kamil Minta Jepang Bantu Persoalan di Citarum IDN Times/Pemkot Jabar

Guna merealisasikan hal tersebut, pihaknya meminta KLH Jepang membantu mengatasi bukan hanya pencemaran, melainkan banjir rutin yang berpuluh tahun belum terselesaikan. “Mungkin ada ahli dari Jepang yang bisa membantu mengatasi banjir luar biasa,” kata Gubernur Emil.

Vice Minister for Global Environment Affairs  KLH Jepang Yasuo Takahashi mengatakan, dalam penataan Citarum, pihaknya sudah menjalin kerja sama di berbagai tingkatan mulai dari kementerian hingga level parlemen dengan pemerintah Indonesia.

“Kami juga mengharapkan kepemimpinan Bapak Gubernur untuk proyek-proyek tadi demi memajukan setiap proyek walaupun selangkah demi selangkah. Kami juga mohon diberi kesempatan rutin untuk kerja sama lebih lanjut,” tutur Yasuo.

2. Jepang apresiasi kemajuan TPPAS Legok Nangka

Ridwan Kamil Minta Jepang Bantu Persoalan di Citarum IDN Times/Pemkot Jabar

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Jepang mengapresiasi langkah-langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam membangun Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok nangka, Kabupaten Bandung.

Yasuo Takahashi berharap kerja sama di bidang lingkungan hidup antara Jepang dan Indonesia makin mendalam. “Terkait hal tersebut, kami menyambut baik proyek PPP di Legok Nangka yang kemarin sudah dimulai,” kata Yasuo dalam pertemuan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Tokyo, Senin (20/5/19) setempat.

Menurut Yasuo, Jepang melalui Japan Indonesian Corporate Agency (JICA) memiliki keterbatasan dalam membantu mewujudkan pengelolaan sampah modern dan ramah lingkungan untuk 12 Kota di Jabar. “Namun kami anggap kerja sama di Legok Nangka tadi sangat penting. Kami menyampaikan apresiasi tertinggi dalam memajukan proyek terkait,” kata Yasuo.

3. Pemprov Jabar sudah berkomitmen selalu kedepankan inovasi terkait lingkungan

Ridwan Kamil Minta Jepang Bantu Persoalan di Citarum IDN Times/Pemprov Jabar

Sejak tahun lalu, pihaknya mengirim konsultan guna bekerja sama dengan JICA untuk waste to energy project di Jawa Barat. Karena itu, Takahashi mengaku gembira mendengar informasi bahwa lelang internasional Legok Nangka direncanakan akan dibuka tahun ini. “Kami juga mohon diberi kesempatan rutin untuk kerja sama lebih lanjut,” kata Yasuo.

Di tempat yang sama, Gubernur Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen untuk selalu mengedepankan inovasi terkait lingkungan. “Oleh karena itu, waste to energy Legok Nangka adalah contoh agar berhasil. Kami akan jadikan itu kebijakan standar dan di-copy untuk wilayah lain di Jawa Barat,” kata Gubernur Emil.

Menurut Gubernur Emil, apa yang dibahas dengan Jepang kemudian diwujudkan secara konkret di Legok Nangka merupakan gambaran komitmen kuat tersebut.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya