ACT Salurkan Bantuan bagi 300 KK Korban Gempa Maluku Utara

Air bersih menjadi kebutuhan mendesak

Halmahera Utara, IDN Times – Gempa bumi berkekuatan 7,2 Magnitudo yang melanda Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Minggu (14/7) menyebabkan kerusakan dan korban jiwa. Bupati Halmahera Selatan pun menetapkan status tanggap darurat penanggulangan bencana selama tujuh hari sejak Senin (15/7) hingga Minggu (21/7). Merespons situasi darurat tersebut, ACT mendistribusikan bantuan untuk 300 KK di Desa Mafa, Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, berupa air mineral, kebutuhan pokok sehari-hari dan sanitasi, alat mandi, peralatan tidur, dan lain-lain.

1. Sebagian besar warga desa masih mengungsi di daerah gunung

ACT Salurkan Bantuan bagi 300 KK Korban Gempa Maluku UtaraIDN Times/ACT

Menurut pantauan tim ACT dan salah satu anggota tim Masyarakat Relawan Indonesia Maluku Utara (MRI Malut), Surachman Manan, hanya beberapa warga yang terlihat beraktivitas di kampung tersebut karena sebagian besar mengungsi di daerah gunung.

Anggota Dinas Kesehatan Halmahera Selatan, Rachmat Junaidy, menambahkan bahwa air bersih menjadi kebutuhan mendesak korban gempa. “Setelah gempa, sumber air bersih warga tidak lagi ada. Air menjadi keruh,” tutur Rachmat.

2. Akses ke desa tertentu juga masih cukup sulit

ACT Salurkan Bantuan bagi 300 KK Korban Gempa Maluku UtaraIDN Times/ACT

Tidak hanya mengalami kelangkaan air bersih, makanan siap santap, selimut, perlengkapan bayi, dan kebutuhan sanitasi menjadi kebutuhan mendesak korban saat ini. Akses ke sejumlah lokasi terdampak pun cukup sulit. Untuk menjangkau desa tertentu, tidak jarang para relawan dan petugas kesehatan harus menggunakan kapal cepat.

“Butuh bahan bakar yang cukup untuk menuju desa-desa itu. Sedangkan, bahan bakar lebih banyak tersedia di kota,” tutur Rachmat.

3. BMKG imbau masyarakat menjauhi bangunan retak

ACT Salurkan Bantuan bagi 300 KK Korban Gempa Maluku UtaraIDN Times/ACT

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menjauhi bangunan retak karena dikhawatirkan ambruk bila gempa susulan terjadi. 

“Masyarakat sebaiknya tidak menghuni rumahnya sudah retak dan rusak. Lebih baik berkumpul dengan saudara-saudara lain yang ada di pengungsian yang disediakan pemerintah daerah,” ungkap Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya