Mengenal Basoeki Abdullah Art Award #3, Trienalle Menuju Pameran Lukisan

Milenial wajib ikut Basoeki Abdullah Art Award selanjutnya!

Jakarta, IDN Times - Siapa tak kenal Basoeki Abdullah? Pelukis kenamaan Indonesia yang dalam karya-karya lukisnya terdapat tema mitos, legenda, dan dongeng ini, tahu betul bagaimana mendekatkan karyanya kepada masyarakat.

Melalui karya-karyanya, Basoeki Abdullah juga dapat menangkap apa yang sebenarnya disukai dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Berangkat dari keinginan mengungkap ekspresi dari karya-karya lukis Basoeki Abdullah, terutama karyanya yang bertema mitologi, Museum Basoeki Abdullah pun menggelar kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #3 Re-mitologisasi tahun ini.

“Tema re-mitologisasi ini dipilih karena setiap bangsa itu jelas memerlukan cerita agar menjadi sebuah bangsa. Yang mengikat kita menjadi satu adalah narasi cerita yang sama,” kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid pada kesempatan beberapa waktu lalu.

Apa dan bagaimana rangkaian Basoeki Abdullah Art Award #3, berikut ulasannya.

1. Basoeki Abdullah Art Award #3, kompetisi lukis bagi generasi muda

Mengenal Basoeki Abdullah Art Award #3, Trienalle Menuju Pameran Lukisankebudayaan.kemdikbud.go.id

Melalui Basoeki Abdullah Art Award #3 yang diagendakan dalam tiga tahun sekali atau lebih dikenal dengan Trienalle dalam peristiwa kesenian, generasi muda berkesempatan mengirimkan karya-karya lukis dengan tema yang sudah ditentukan.

Tahun ini, re-mitologisasi menjadi tema dengan sub-tema yang membantu para perupa mengimplementasikan pemikiran kreatif dan menjadi catatan peristiwa terkini dalam perspektif budaya teraktual. Sub-tema tersebut antara lain:

  • Re-mitologisasi Kebangsaan. Sub-tema ini mengekplorasi tentang tradisionalisme, kebangsaan, spiritualitas/agama yang merujuk pada kemunculan perubahan dunia terhadap peran dan keberadaan mitologi.
  • Re-mitologisasi Ketubuhan. Sub-tema ini mengeksplorasi dan mengangkat peran atau persoalan tubuh manusia sebagai alat untuk mengungkap berbagai hal. Kecantikan, popularitas, problem sosial dan rumah tangga adalah terkait mitos mitos ketubuhan.
  • Re-mitologi Lingkungan. Sub-tema ini mengungkap mitos-mitos tentang alam dan lingkungan sekitar. Sub-tema ini berfungsi untuk mengingatkan tentang kepedulian kita terhadap semesta.

Hilmar menuturkan, kompetisi yang sedang berlangsung ini menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk bersikap kreatif dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan akar budayanya. Dengan perlombaan ini, peserta dituntut berpikir dan membaca lingkungannya menjadi tradisi dari sudut pandang yang modern.

“Kompetisi ini tepat waktu di zaman revolusi industri 4.0 ingin dimensi spiritual dan naratif itu menjadi sangat penting. Re-mitologisasi dari segi spiritual atau mitologis yang sebenarnya mengikat kebersamaan kita,” tutur Hilmar.

2. Sebelumnya Seminar Basoeki Abdullah dan Lukisan Mitosnya digelar

Mengenal Basoeki Abdullah Art Award #3, Trienalle Menuju Pameran Lukisankebudayaan.kemdikbud.go.id

Sebelum Pembukaan kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #3, pada 7 Februari 2019 Museum Basoeki Abdullah menggelar seminar bertema "Basoeki Abdullah dan Lukisan Mitosnya" untuk mengusung kompetisi tersebut.

Seminar Basoeki Abdullah dan Lukisan Mitosnya menghadirkan pembicara, antara lain pemerhati seni Ibu Watie Moerany dan dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Bapak Agus Aris Munandar.

Dalam seminar tersebut, Ibu Watie memaparkan "Lukisan Mitologi Karya Basoeki Abdullah Koleksi Istana Kepresidenan RI" dan Bapak Agus menjelaskan topik soal “Basoeki Abdullah, Lukisan, dan Mitologi Sosial".

3. Sebanyak 220 karya lukis ikut serta pada Basoeki Abdullah Art Award #3

Mengenal Basoeki Abdullah Art Award #3, Trienalle Menuju Pameran Lukisankebudayaan.kemdikbud.go.id

Tahun ini 220 karya lukis diterima panitia Basoeki Abdullah Art Award #3. Batas waktu penerimaan karya tersebut pun diperpanjang karena melihat antusiasme peserta yang begitu tinggi, yakni menjadi 31 Juli 2019.

Pada 1 Agustus 2019, penjurian karya oleh dewan juri telah menetapkan 40 karya lolos ke tahap selanjutnya. Untuk diketahui, jajaran juri yang ikut serta, antara lain:

  • Amir Sidharta (Pengamat seni dan pendidik di UPH),
  • Djuli Djatiprambudi, (Kurator dan dosen UNESA Surabaya),
  • Irawan Karseno (Ketua DKJ),
  • Mikke Susanto (Kurator dan staf pengajar ISI Yogyakarta)
  • Rikrik Kusmara (dosen FSRD ITB)

Para perupa yang lolos ke tahap selanjutnya kemudian diminta mengirimkan karya asli pada 23 Agustus 2019. Seleksi karya-karya tersebut digelar 30 Agustus untuk mencari pemenang yang akan diumumkan pada pembukaan pameran Museum Basoeki Abdullah 25 September 2019 mendatang. Lima karya terbaik pilihan juri akan mendapatkan piagam penghargaan, trofi, dan dana pembinaan dengan total 125 juta rupiah.

Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #3 diharapkan memberikan kesempatan bagi para generasi muda untuk meneladani sikap kerja keras, kreatif, dan sportivitas yang mampu membentuk insan dan ekosistem seni rupa yang berkarakter dan tetap mempunyai rasa cinta tanah airnya. Hal tersebut diwujudkan melalui bersikap dan berpikir dengan membaca lingkungannya baik tradisi maupun sudut pandang modern. Selain itu, kegiatan itu diharapkan menginspirasi dan memotivasi para generasi muda seni rupa untuk menggali potensi serta mengasah kreativitas khususnya dalam berkarya.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya