B20, B100, dan Biofuel Manfaatnya Luar Biasa untuk Lingkungan, Lho! 

Yuk, sama-sama ketahui dampaknya

Penggunaan sumber energi di Indonesia sudah menjadi kebutuhan semua umat. Apapun aktivitasnya, manusia membutuhkan sumber energi untuk membantu penuhi kegiatan sehari-hari. Namun, bagaimana pun penggunaan energi perlu dibarengi dengan pentingnya ramah akan lingkungan sekitar.

Berdasarkan pernyataan di atas, sejak Januari 2016 sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri ESDM nomor 31 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan, dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain, pemerintah meluncurkan program terbaru. 

Di mana sudah diberlakukannya B20, B100, dan Biofuel. Sudahkah kalian mengenal lebih jauh mengenai program ini? Atau justru belum paham dengan keunggulannya?

1. Bentuk implementasi program B20

B20, B100, dan Biofuel Manfaatnya Luar Biasa untuk Lingkungan, Lho! store.steampowered.com

B20 adalah program pemerintah yang mewajibkan pencampuran 20 persen biodiesel dengan 80 persen bahan bakar minyak jenis solar. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.12 tahun 2015, jenis sektor yang wajib menerapkan program ini di antaranya usaha mikro, usaha perikanan, usaha pertanian, transportasi dan pelayanan umum/ PSO (Public Service Obligation); transportasi non PSO; industri dan komersial; serta pembangkit listrik. Program pencampuran Biodiesel ke dalam solar sebesar 20% (B20) sudah diimplementasikan dengan baik di sektor transportasi (PSO). Sesuai arahan Presiden RI, terhitung mulai tanggal 1 September 2018 mandatori B20 dijalankan secara masif di semua sektor. 

2. Program B20 perlu diterapkan, karena punya banyak manfaat

B20, B100, dan Biofuel Manfaatnya Luar Biasa untuk Lingkungan, Lho! pixabay.com/Joenomias

Banyak manfaat yang didapat dari pelaksanaan program B20 ini, antara lain meningkatkan ketahanan energi nasional melalui diversifikasi energi dengan mengutamakan potensi energi lokal, menghemat devisa dan mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM, meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri kelapa sawit, membuka lapangan kerja, dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca dan meningkatkan kualitas lingkungan.

3. Berbeda dengan B20, yuk kenali B100!

B20, B100, dan Biofuel Manfaatnya Luar Biasa untuk Lingkungan, Lho! digitaltrends.com

Biodiesel (B100) adalah bahan bakar nabati (BBN)/biofuel untuk aplikasi mesin/motor diesel berupa Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang dihasilkan dari bahan baku hayati dan biomassa lainnya yang diproses secara esterifikasi.

Bahan Bakar Nabati (BBN)/Biofuel adalah salah satu energi yang dihasilkan dari bahan baku bioenergi melalui proses/teknologi tertentu. Bioenergi merupakan energi terbarukan yang berasal dari bahan baku organik.

Pemerintah juga telah mengatur BBN jenis lainnya yakni bioetanol dan minyak nabati murni.

Untuk pemakaiannya, Biodiesel dan Bioetanol akan dicampurkan dengan bahan bakar fosil pada persentase tertentu. Dalam hal ini, untuk biodiesel dicampurkan dengan solar, sedangkan bioetanol dicampurkan dengan bensin.

Saat ini pemerintah juga aktif mendorong pengembangan BBN biohidrokarbon yang karakteristiknya sama atau bahkan lebih baik daripada senyawa hidrokarbon/BBM berbasis fosil. BBN Biohidrokarbon yang ramah lingkungan ini dapat langsung digunakan (drop-in)sebagai substitusi BBM fosil  tanpa perlu penyesuaian mesin kendaraan. BBN biohidrokarbon ini dapat dibedakan menjadi green-gasoline, green-diesel, dan bioavtur.

4. Perlu diketahui, dampak penggunaan biodiesel terhadap lingkungan

B20, B100, dan Biofuel Manfaatnya Luar Biasa untuk Lingkungan, Lho! shutterstock.com/bluefish_ds

Menurut hasil Laporan Kajian dan Uji Pemanfaatan Biodiesel 20 persen (B20) yang dilakukan oleh Ditjen EBTKE bersama beberapa stakeholder terkait pada tahun 2014, telah diperoleh dampak positif yang dirasakan bila memanfaatkan biodiesel untuk lingkungan, seperti kendaraan berbahan bakar B20 menghasilkan emisi CO yang lebih rendah dibandingkan kendaraan B0. Tidak hanya itu saja, kendaraan berbahan bakar B20 menghasilkan emisi Total Hydrocarbon (THC) yang lebih rendah dibandingkan kendaraan B0. Hal ini disebabkan pembakaran yang lebih baik pada kendaraan.

Topik:

  • Ajeng

Berita Terkini Lainnya