BPJAMSOSTEK Gelar Vokasi Indonesia Kerja bagi Pekerja Ter-PHK 

Pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan SDM

Jakarta, IDN Times - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menyelenggarakan Vokasi Indonesia Kerja atau pelatihan kerja bagi para pekerja yang mengalami pemutusan kontrak kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Pelatihan tersebut bertujuan agar para pekerja yang terkena PHK bisa belajar kembali meningkatkan kemampuan maupun keahlian. 

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif mengungkapkan hal itu di Gedung BPJS Ketenagakerjaan Pusat, Jalan Gatot Subroto, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (6/11). 

Program Vokasi Indonesia Kerja yang juga dilaksanakan beberapa kementerian/lembaga itu pun bertujuan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Hal tersebut sesuai dengan rancangan besar program pemerintah beberapa tahun mendatang.

"BPJAMSOSTEK melalui Peraturan Menteri Keuangan ditunjuk menjadi salah satu penyelenggara vokasi. Karena dinilai relevan dan erat dengan bisnis yang diselenggarakan oleh BPJAMSOSTEK, yaitu jaminan sosial ketenagakerjaan. Dengan stakeholders-nya adalah pekerja, pengusaha, dan pemerintah," kata Krishna.

Krishna mengatakan, hal tersebut justru menjadikan BPJAMSOSTEK sebagai pilar penting untuk menjalankan vokasi, yaitu melalui komunitas yang sudah terbentuk di lingkungan bisnis BPJAMSOSTEK.

"Jadi sekarang kita ada kesempatan. Ketika ter-PHK atau putus kontrak kerja, jangan putus asa. Kami menyiapkan modul dan kelas yang bisa diakses semua balai latihan kerja, pusat latihan kerja, dan training center yang bekerja sama dengan BPJAMSOSTEK. Untuk belajar kembali, up skilling, reskilling, supaya kita bisa kembali bekerja atau menjadi wirausaha," kata Krishna.

1. Ada 12 modul pelatihan yang tersedia di program vokasi BPJAMSOSTEK

BPJAMSOSTEK Gelar Vokasi Indonesia Kerja bagi Pekerja Ter-PHK IDN Times/BPJAMSOSTEK

Menurut Krishna, saat ini program Vokasi Indonesia Kerja dalam tahap pilot project di tiga wilayah, antara lain DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Pihaknya pun terus mengevaluasi, mengefektivitaskan program vokasi, dan bagaimana mengembangkan modul pelatihan. Termasuk infrastruktur sistem pengajarannya kepada masyarakat dan kebutuhan industri, serta kebutuhan masyarakat itu sendiri. 

"Sekarang kami baru punya 12 modul, di beberapa titik wilayah termasuk di NTB, Balikpapan, dan Banten. Di kemudian hari, ini akan berkembang luas di setiap titik, ada potensi mengembangkan peningkatan SDM kami," kata Khrisna.

Beberapa modul pelatihan yang tersedia di program vokasi BPJAMSOSTEK itu antara lain digital kreatif (UI/UX dan pembuatan aplikasi), basic manufacture, basic hospitality, sawing, dan pariwisata. Selain itu, administrasi perkantoran, operator alat berat, operator pesawat angkat angkut (Forklift), kerja di ketinggian, kelistrikan, asisten koki, food and baverage, barista, desain grafis, dan lainnya. Oleh karena itu, dengan jumlah 660.000 perusahaan, pihaknya mendata skill yang dibutuhkan perusahaan tersebut.

"Kami mendaftar kebutuhan jenis pelatihannya seperti apa. Sekarang antara supply dan demand match. Supaya mereka juga merasa dihargai. Sejak ter-PHK mereka terakomodasi dan diberikan bantuan oleh pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan dengan vokasi ini bisa bekerja kembali," katanya.

Topik:

  • Ezri T Suro
  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya