Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama Pekerja, BPJSTK Gelar Seminar K3

Acara ini bagian dari kegiatan promotif dan preventif BPJSTK

Jakarta, IDN Times - Pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) menegaskan komitmennya untuk terus tumbuh bersama pekerja Indonesia melalui upaya meningkatkan cakupan kepesertaan dan inovasi demi memberikan layanan dan manfaat perlindungan jaminan sosial bagi pekerja.

Untuk mengukuhkan hal tersebut, BPJSTK menyelenggarakan Seminar Nasional “Pencapaian Lingkungan Kerja Kondusif dan Produktif Melalui Penerapan Budaya K3” pada peringatan May Day sebagai bagian dari kegiatan promotif dan preventif yang menjadi bagian dari tanggung jawab lembaga jaminan sosial tersebut dalam menekan angka kecelakaan kerja, pada Kamis (2/5), di Grand Mercure Hotel, Kemayoran-Jakarta.

1. Sebanyak 350 peserta dari banyak kalangan hadiri Seminar Nasional BPJSTK

Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama Pekerja, BPJSTK Gelar Seminar K3IDN Times

Sebanyak 350 orang peserta dari perwakilan perusahaan peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan kategori: tertib kepesertaan dan iuran serta perusahaan dengan angka kecelakaan kerja yang sedang dan tinggi, serta unsur pengusaha dalam hal ini anggota APINDO, Serikat Pekerja, dan masyarakat umum menghadiri acara tersebut.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto; Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan, Krishna Syarif; dan sejumlah pejabat kementerian/lembaga lainnya membuka acara tersebut. Anggota DJSN, Ahmad Ansyori; Dirjen PNKJ Kemnaker Sugeng Priyanto, dan Praktisi K3, Hanifa M Denny dan para praktisi K3 pun hadir sebagai pembicara seminar.

2. BPJSTK ikut berperan dalam menurunkan angka kecelakaan kerja melalui kegiatan promotif-preventif

Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama Pekerja, BPJSTK Gelar Seminar K3jakrev.com

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menyampaikan bahwa keselamatan dan kesehatan di tempat kerja merupakan salah satu kunci untuk tercapainya 2030 Agenda for Sustainable Development Goals, terutama untuk pencapaian SDG 3 (Good Wealth and Well-Being) dan SDG 8 (Decent Work and Economic Growth). Di Indonesia, jumlah kasus kecelakaan kerja cenderung meningkat dari tahun ke tahun, di mana sepanjang 2018 terjadi kasus kecelakaan kerja sekitar 157 ribu dengan 1,6 persen (4.678 kasus) berakibat pada kematian dan sekitar 3 persen (2.439 kasus) menimbulkan cacat.

Hal tersebut berdampak besar bagi pekerja, keluarga, dan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen sebagaimana yang diamanahkan dalam PP 44 2015 dan Permenaker 10 tahun 2016, BPJS Ketenagakerjaan ikut berperan dalam menurunkan angka kecelakaan kerja melalui kegiatan promotif-preventif seperti seminar nasional dalam penerapan K3 tersebut. Selain itu, berbagai kegiatan yang dilakukan juga sebagai implementasi Vision Zero yang di-endorse ASSA sebagai transformational approach untuk pencegahan yang mengintegrasikan safety, health, dan well-being.

3. Seminar Nasional tersebut merupakan salah satu dari empat kegiatan Promotif-Preventif BPJSTK

Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama Pekerja, BPJSTK Gelar Seminar K3pixabay.com/skeeze

Kegiatan Seminar Nasional tersebut merupakan salah satu dari empat kegiatan Promotif-Preventif BPJS Ketenagakerjaan, yaitu; Helmisasi bagi pekerja, training safety riding, bantuan poster promosi keselamatan kerja. Tujuan dan sasaran kegiatan tersebut sebagai perwujudan dukungan dan keterlibatan negara melalui BPJS Ketenagakerjaan dalam menciptakan budaya K3, meningkatkan kesadaran secara mandiri dari diri pekerja akan pentingnya K3 di lingkungan kerja, dan memperkuat sinergi serta hubungan yang harmonis dengan stakeholder BPJS Ketenagakerjaan dalam pelaksanaan kegiatan promotif dan preventif kecelakaan kerja dan PAK.

4. BPJS berharap para pekerja lebih peduli terhadap pentingnya alat pelindung diri

Tegaskan Komitmen Tumbuh Bersama Pekerja, BPJSTK Gelar Seminar K3jakrev.com

Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarif juga menyampaikan bahwa pada 2019 ini kegiatan promotif preventif yang dilaksanakan berdasarkan survei kepada peserta/personalia/HRD perusahaan di Indonesia. Khusus bantuan helmisasi dan training safety riding yang didasarkan pada angka kecelakaan kerja akibat kecelakaan lalu lintas merupakan kedua terbanyak atau 23 persen (36.621 kasus) dari total kecelakaan kerja pada 2018 sebanyak 157.313. Hal tersebut mengakibatkan kecacatan hingga kematian, serta biaya pengobatan dan perawatan yang tertinggi dibanding kejadian kecelakaan kerja untuk kasus yang lain.

“Melalui seminar ini, kami berharap para pekerja lebih peduli terhadap pentingnya alat pelindung diri mulai dari pada saat menuju tempat kerja, lokasi kerja hingga kembali dari tempat kerja. Penerapan budaya K3 di perusahaan tentunya menjadi dukungan utama dalam membantu pekerja agar terhindar dari risiko kerja yang dilakukan. Dari sisi BPJSTK kami ingin mendapatkan masukan dan memberikan kontribusi nyata dalam kegiatan promotif dan preventif yang kami lakukan,” tutur Krishna.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya