Tingkatkan Efisiensi Energi, Ditjen EBTKE Dorong Sektor Industri 

Efisiensi energi meningkatkan daya saing dari produksi

Bekasi, IDN Times - Sektor industri sebagai konsumen energi utama di Indonesia memiliki peranan vital dalam pengelolaan energi nasional yang efisien. Oleh karena itu, pemerintah pusat akan terus mendorong sektor industri untuk mampu meningkatkan efisiensi penggunaan energinya sekaligus dapat meningkatkan daya saing.

Kepala Subdirektorat Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi, Hendro Gunawan, menyampaikan bahwa energi merupakan salah satu komponen biaya produksi sehingga penerapan manajemen energi dan langkah-langkah efisiensi energi akan berdampak langsung terhadap penurunan biaya produksi dan berdampak langsung bagi industri, antara lain mampu meningkatkan daya saing dari produksi. 

Hendro menyampaikan hal itu pada gelaran acara Sosialisasi Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019 yang digelar hari ini, Jumat (26/7), di Hotel Horison Ultima Bekasi.

“Menghemat listrik 1 watt lebih cepat dan murah daripada memproduksi listrik 1 watt, dan dalam kerangka efisiensi energi di industri, penerapan manajemen energi menjadi sangat penting. Dengan manajemen energi, pelaksanaan efisiensi energi dapat dilakukan secara sistematis, optimal, dan berkelanjutan,” ungkap Hendro di hadapan tamu undangan yang berasal dari berbagai perusahaan di kalangan industri.

1. Pemerintah berkomitmen menghapus subsidi energi secara bertahap

Tingkatkan Efisiensi Energi, Ditjen EBTKE Dorong Sektor Industri IDN Times/EBTKE

Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi, pemerintah pusat telah mewajibkan bagi pengguna energi besar, yaitu pengguna yang menggunakan energi lebih besar sama dengan 6.000 TOE per tahun untuk menerapkan manajemen energi yang meliputi: menunjuk manajer energi, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala, melaksanakan hasil audit energi, dan melaporkan pelaksanaan konservasi energi kepada pemerintah.

Pemerintah berkomitmen menghapus subsidi energi secara bertahap. Dengan demikian, tentu akan ada penambahan pengeluaran biaya energi. Agar kenaikan tarif energi tersebut tidak membebani industri dan daya saing tetap tinggi, langkah-langkah penghematan energi menjadi salah satu langkah penting dan relatif lebih mudah untuk dilaksanakan.

Kegiatan hari ini, Jumat (26/7), merupakan ajang sosialisasi sekaligus kegiatan penjaringan peserta Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019, khususnya untuk sektor industri. Acara itu merupakan kegiatan kedua, bahwa kegiatan pertama ditujukan khusus untuk sektor bangunan gedung, yang digelar 19 Juli lalu di Bogor.

2. Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi diberikan bagi yang berhasil mengimplementasikan penghematan energi

Tingkatkan Efisiensi Energi, Ditjen EBTKE Dorong Sektor Industri IDN Times/EBTKE

Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi merupakan penghargaan kepada pengelola gedung, industri, dan pemerintah baik pusat maupun daerah yang berhasil mengimplementasikan penghematan energi. 

Program yang diluncurkan sejak 2012 ini telah menarik minat banyak industri dan pengelola gedung yang menjadi percontohan penerapan konservasi energi di masyarakat. Pemenang pada ajang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi akan diikutsertakan pada penghargaan serupa di tingkat regional ASEAN dan global.

Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019 telah di-launching pada 3 Juli 2019 dan akan dilaksanakan hingga September 2019. Kategori lomba yang diselenggarakan terbagi atas tiga kategori, yaitu Kategori Bangunan Gedung Hemat Energi (Kategori A), Kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung (Kategori B), dan Kategori Penghematan Energi dan Air di Lingkungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Kategori C).

3. Indonesia memperoleh banyak prestasi di tingkat ASEAN, bahkan di tingkat global

Tingkatkan Efisiensi Energi, Ditjen EBTKE Dorong Sektor Industri IDN Times/EBTKE

Penyelenggaraan Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi dilaksanakan dengan mengadopsi dan menyesuaikan ketentuan-ketentuan yang digunakan pada kegiatan ASEAN Energy Award.

Melalui penghargaan tersebut, Indonesia memperoleh banyak prestasi di tingkat ASEAN, bahkan di tingkat global. Di tingkat ASEAN pada 2019, satu gedung wakil Indonesia, yaitu Gedung Mina Bahari IV--Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia, dan dua industri, yaitu PT Pupuk Kaltim dan PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, memperoleh Winner. Di tingkat global, PT Pupuk Kaltim juga memperoleh Winner pada The 2019 Clean Energy Ministerial (CEM) Energy Management Leadership Awards.

Secara keseluruhan, partisipasi peserta dalam penghargaan ini terus meningkat terutama untuk peserta dari pihak industri. Pada 2012 jumlah peserta sebanyak 12 peserta dan meningkat menjadi 112 peserta di 2018. Pada tahun ini ditargetkan jumlah peserta yang berpartisipasi dalam Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019 dapat meningkat dua kali lipat daripada peserta tahun sebelumnya.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya