Naik Drastis, Pencapaian Ekspor Pertanian Sulut Tembus 477 Ribu Ton

30 jenis komoditas diekspor, nilainya mencapai Rp1 triliun

Bitung, IDN Times – Kementerian Pertanian lewat Badan Karantina Pertanian (Barantan), kembali mengapresiasi petani dan pelaku usaha agribisnis di Sulawesi Utara (Sulut).

Pasalnya, pencapaian ekspor komoditas pertanian dari Sulawesi Utara naik drastis.

"Tahun lalu hanya sekitar 322 ribu ton, sedangkan sampai bulan ini sudah mencapai sekitar 477 ribu ton, naik sekitar 148% dibandingkan tahun lalu," kata Ali Jamil, Kepala Barantan saat melepas 5 komoditas pertanian asal Sulut sekaligus dengan nilai Rp19 miliar ke mancanegara di Pelabuhan Bitung, Jumat (20/9).

Apresiasi tersebut diwujudkan dalam berbagai kemudahan layanan karantina bahkan dengan sistem 'jemput bola'. Layanan pemeriksaan karantina di gudang pemilik ini selain untuk mempercepat arus barang di pelabuhan maupun bandara, juga untuk mempermudah tindakan pemeriksaan karantina guna menjamin kesehatan dan keamanan produk sesuai persyaratan negara tujuan. 

1. Para pelaku usaha diimbau membagi hasil keuntungannya sebagian untuk petani

Naik Drastis, Pencapaian Ekspor Pertanian Sulut Tembus 477 Ribu TonIDN Times/Kementan

Pada kesempatan ini, Jamil juga mengimbau kepada para pelaku usaha, dengan peningkatan volume ekspor ini, ia mengajak agar mau membagi hasil keuntungannya sebagian untuk petani.

"Beli produk dengan kualitas ekspor ini dari petani dengan harga yang lebih tinggi. Agar petani juga bisa terus tingkatkan kualitas produk," ungkapnya.

2. Petani diberikan bantuan berupa benih dan teknologi

Naik Drastis, Pencapaian Ekspor Pertanian Sulut Tembus 477 Ribu Tonshutterstock.com/PORNPIPAT CHAROENTHAI

Apresiasi juga diberikan kepada petani berupa bantuan, baik benih maupun teknologi. Hal ini telah disiapkan oleh Kementerian Pertanian menurut Jamil.

"Jika membutuhkan bantuan ini, silakan disampaikan melalui dinas terkait atau bisa juga sampaikan melalui kami. Kita lanjutkan ke tingkat kementerian," tegas Kepala Barantan.

3. Ekspor pertanian Sulut tahun 2019 hingga bulan September mencapai 477 ribu ton

Naik Drastis, Pencapaian Ekspor Pertanian Sulut Tembus 477 Ribu TonIDN Times/Kementan

Kepala Karantina Pertanian Manado, Junaidi memaparkan kinerja ekspor pertanian Sulut yang meningkatkan signifikan di tahun 2019.

Berdasarkan data sertifikasi di lima wilayah kerjanya yaitu Bandara Internasional Sam Ratulangi, Pelabuhan Manado, Bitung, Tahuma, dan Malongguane, tercatat di tahun 2019 sampai dengan bulan September sebanyak 477 ribu ton dengan tujuan ke 46 negara. Ekspor tersebut mencakup 30 jenis komoditas yang nilainya mencapai Rp1 triliun.

Angka tersebut melesat tajam dibandingkan tahun 2018 yang menurut Junaidi hanya sebanyak 322 ribu ton.

Junaidi juga menjelaskan data produk pertanian yang dilepas Kepala Barantan pada kesempatan kali ini yakni dengan total 6.947 ton atau senilai Rp19,4 miliar.

Komoditas tersebut berupa tempurung kelapa, fully, kopra expeller, cengkeh, dan nutmeg (biji pala). Dengan tujuan 13 negara mitra dagang di antaranya seperti Rusia, Jerman, UK, Australia, Hongkong, India, New Zealand, Tiongkok dan Belanda.

4. Kementan bersama Barantan bersinergi meningkatkan investasi dan ekspor pertanian

Naik Drastis, Pencapaian Ekspor Pertanian Sulut Tembus 477 Ribu TonIDN Times/Kementan

Sesuai arahan presiden, program peningkatan investasi di bidang pertanian terus didorong peningkatannya. Kementan sendiri lewat Barantan pada Rabu, 18 September lalu mengundang tidak kurang dari 172 calon investor, khususnya di bidang fumigasi, kemasan kayu, rumah walet, dan pemrosesan sarang walet agar menambah investasinya.

Barantan berjanji memberikan kemudahan dalam berbagai bidang untuk meningkatkan investasi dan ekspor di bidang tersebut.

Menurut Jamil, setidaknya ada lima kebijakan yang saat ini sedang dijalankan, di antaranya proses layanan yang melalui online single submission atau disingkat OSS, layanan informasi peta komoditas pertanian ekspor iMace, inovasi health and phytosanitary certificate atau e-Cert, layanan in line inspection dan program pelatihan bagi calon eksportir milenial melalui Agro Gemilang.

"Jika ada kendala lintas kementerian atau instansi segera kita selesaikan, bisa lewat koordinasi atau terjun lapangan langsung," pungkas Jamil.

Topik:

  • Ajeng

Berita Terkini Lainnya