Selain Penggerak Ekonomi, Energi Penting bagi Ketahanan Nasional

Generasi muda dapat memberikan masukan bagi pengembangan EBT

Jakarta, IDN Times - Pada masa depan, rakyat harus bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dengan didukung ketahanan air, pangan, dan energi. Oleh karena itu, energi merupakan salah satu faktor penting bagi ketahanan nasional. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) F.X. Sutijastoto mengungkapkan hal tersebut kepada siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara Angkatan 105 (Sekkau A-105) pada Seminar Nasional bertajuk “Pemanfaatan Energi Baru, Terbarukan Guna Mendukung Pertahanan Negara di Era Revolusi Industri 4.0” pada Selasa (30/4).

1. Tiga pilar yang melandasi berbagai negara dalam menetapkan energinya

Selain Penggerak Ekonomi, Energi Penting bagi Ketahanan NasionalIDN Times/EBTKE

Dirjen Toto pun menjelaskan tiga pilar yang melandasi berbagai negara dalam menetapkan kebijakan energinya. Pilar pertama adalah ketahanan energi (energy security) yang berkaitan dengan bagaimana kita menjaga pasokan energi. Kedua, energi berkeadilan (energy equity) yang berkaitan dengan bagaimana energi dapat menyejahterakan masyarakat serta bagaimana masyarakat bisa mengakses energi yang modern, bersih, dan berkelanjutan. Pilar ketiga, environmental sustainability di mana pengembangan energi harus memperhatikan lingkungan demi kestabilan kondisi ekonomi.

2. Indonesia harus mewaspadai perkembangan teknologi yang akan mengubah peradaban

Selain Penggerak Ekonomi, Energi Penting bagi Ketahanan Nasionalpixabay.com

Dirjen Toto pun mengingatkan, memasuki era Revolusi Industri 4.0, Indonesia harus mewaspadai perkembangan teknologi yang akan mengubah peradaban. EBT, transaksi online, artificial intelligent, dan electrical vehicle (mobil listrik) pun akan menguasai revolusi tersebut.

“Dalam bentuk akses listrik, kita mengupayakan agar bagaimana semua masyarakat mendapatkan akses listrik. Ternyata masih ada 2.500 desa yang sama sekali belum menerima akses listrik. Ini yang kita bantu dengan APBN. Jadi APBN Kementerian ESDM itu hampir 60 persen kembali ke masyarakat dalam bentuk bantuan PLTS, PLTMH, dan LTSHE. Kita targetkan hingga tahun ini kita membagi 350.000 LTSHE,” tutur Dirjen Toto.

3. Pemanfaatan energi baru terbarukan untuk militer dapat menjaga pertahanan negara saat krisis energi terjadi

Selain Penggerak Ekonomi, Energi Penting bagi Ketahanan NasionalIDN Times/EBTKE

Pada acara yang sama, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna menegaskan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan untuk militer dapat menjaga tetap tegaknya pertahanan negara pada saat krisis energi terjadi. TNI pun akan berperan optimal sebagai perintis pembangunan potensi EBT di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal.

"Indonesia merupakan negara kepulauan yang daratannya dihubungkan dengan lautan sehingga memiliki banyak wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal yang membutuhkan prajurit TNI untuk menjaganya. Ketersediaan energi merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung operasional prajurit di wilayah tersebut. Untuk itu diperlukan inovasi baru yang menjadi terobosan dalam pengembangan EBT yang ada di sekitar wilayah tersebut. Melalui peran TNI sebagai perintis dalam pembangunan potensi EBT di wilayah 3T dapat meningkat secara optimal," tutur Marsekal Yuyu.

Marsekal Yuyu juga mengatakan bahwa generasi muda dapat memberikan masukan bagi pengembangan EBT dan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pertahanan negara.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya