GIP-ACT Deklarasikan Hari Indonesia Dermawan Setiap 10 September 

Kalau orang peduli, itu pertanda bahwa mendapatkan rahmat

Jakarta, IDN Times - Global Islamic Philantropy (GIP) yang merupakan Holding Foundation dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginisiasi Gerakan Nasional Indonesia Dermawan sebagai ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar perilaku bederma menjadi sebuah kebiasaan, rutinitas, dan bahkan menjadi budaya di Tanah Air.

Kegiatan tersebut juga sekaligus mendeklarasikan lahirnya Hari Indonesia Dermawan setiap 10 September, mengingat penduduk Indonesia merupakan masyarakat yang dermawan karena dilihat dari banyaknya gerakan donasi secara bersama-sama ketika ada suatu bencana maupun kejadian individu yang membutuhkan dana.

"Mumpung kemarin baru saja 1 Muharam (1 September) kita ingin Tahun Baru Islam ini spirit orang-orang adalah hijrah. Orang-orang juga mengatakan bahwa 10 Muharam ini adalah Hari Anak Yatim. Yang berpuasa di tanggal 10 Muharam ini juga akan mendapat pahala yang besar. Jadi, ini menurut saya waktu yang sangat baik untuk disampaikan (deklarasikan)," ujar Presiden ACT, Ibnu Khajar. 

Kegiatan yang diselenggarakan GIP-ACT tersebut bertujuan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengaktifkan kembali kedermawanan yang memang sudah tertanam dan menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dari kegiatan itu pun diharapkan bisa menghilangkan berbagai penyakit yang membuat masyarakat selama ini berkurang kedermawanannya, yakni kikir, zalim, dan serakah.

"Kalau orang yang peduli, itu pertanda bahwa orang itu mendapatkan rahmat. Dermawan itu bukan orang yang sesekali menyumbangkan hartanya, melainkan orang yang selamanya selalu menyumbangkan hartanya, bederma kepada Allah SWT," ujar Presiden GIP, Ahyudin.

"Target kami bukan mencari donasi saja, target kami adalah semua orang terpanggil untuk mengambil peran mengurusi para umat. Tujuan kami sebenarnya hanya ada dua, yaitu penyelamatan umat dan membangun kehidupan umat," tambahnya.

1. Sasaran Indonesia Dermawan adalah semua orang, seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan

GIP-ACT Deklarasikan Hari Indonesia Dermawan Setiap 10 September IDN Times/Marwan F

Presiden ACT, Ibnu Khajar, juga menyampaikan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bersama bahwa masyarakat di Indonesia dan di dunia pada umumnya masih membutuhkan berbagai bantuan agar bisa melangsungkan kehidupan mereka.

"Sebanyak 52 persen penduduk Palestina sangat membutuhkan bantuan untuk melangsungkan kehidupan, 33 persen anak-anak Yaman menderita kelaparan yang sangat ekstrem, muslim etnik Rohingya sebanyak 1 juta orang hidup di pengungsian dengan segala keterbatasan, dan 43 persen kondisi warga di Somalia mengalami kerawanan kategori akut. Bagaimana kita menyikapi itu semua? Mari, ajak semua orang untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan," ungkap Ibnu.

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya menggandeng berbagai pihak untuk bergerak bersama supaya mengajak seluruh elemen masyarakat menjalankan misi kemanusiaan.

"Sasaran Indonesia Dermawan adalah semua orang, seluruh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan," ujar Ibnu saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/9).

2. Kajian Musawarah bertujuan mengumpulkan para pekerja seni untuk berbuat baik kepada umat

GIP-ACT Deklarasikan Hari Indonesia Dermawan Setiap 10 September IDN Times/Marwan F

Pada acara tersebut juga hadir sejumlah artis Tanah Air, yakni Dude Harlino dan Dimas Seto. Mereka termasuk pengurus Kajian Musawarah, sebuah lembaga kemanusiaan yang diisi dari berbagai para entertainer.

Dude juga mengutarakan bahwa para entertainer di Tanah Air tidak hanya menjadi korban jeratan narkotika, tetapi juga mereka banyak yang peduli dengan sesama, termasuk ingin memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

"Mereka (entertainer) punya rasa peduli yang sangat besar. Semangat berdonasi. Semangat mengumpulkan donasi juga sangat besar dari kalangan entertaint," ujarnya.

"Banyak hati dari dermawan yang ingin sekali membantu. Ada kebahagiaan di dalam memberi," tambah Dude.

Dimas Seto juga menambahkan bahwa Kajian Musyawarah bertujuan mengumpulkan para pekerja seni untuk berbuat baik kepada umat. Ia juga mengatakan bahwa Kajian Musyawarah saat ini fokus pada sosial impact. "Kajian Musawarah tidak hanya ingin menjadi penonton/influencer, tetapi kami juga ingin bisa hadir di tepian negeri. Sudah beberapa kegiatan kami juga berkolaborasi dengan ACT," tutur Dimas.

Topik:

  • Marwan Fitranansya
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya