Ini 3 Ilmu Penting dalam Islam yang Disampaikan Plh Gubernur Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabupaten Sumedang, IDN Times - Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, secara garis besar, ilmu dalam Islam ada tiga, yakni tauhid, fikih, dan tasawuf. Demikian dikatakan Uu saat memberikan ceramah pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah di Yayasan Al Masoem, Kabupaten Sumedang, Jumat (8/11).
Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang keesaan Allah SWT dan akidah. Seseorang dikatakan beriman atau tidak tergantung tauhidnya. Begitu pun seseorang disebut mukmin (orang beriman) atau tidaknya juga tergantung tauhidnya. Ilmu tauhid pun membahas terkait dengan sifat-sifatnya Allah.
“Konsekuensi dari seseorang yang mempelajari ilmu tauhid adalah ditempatkan atau abadi di surga, yang tidak (mempelajari ilmu tauhid) akan ada di neraka,” kata Uu.
1. Uu memaparkan empat rukun yang diajarkan dalam ilmu fikih
Selanjutnya ialah fikih atau bisa disebut juga ilmu syariah. Seseorang yang melaksanakan ilmu ini pertanda dirinya sebagai orang yang ahli surga. Lebih lanjut, Uu memaparkan empat rukun yang diajarkan dalam ilmu fikih, yakni rukun ubudiyah atau tata cara beribadah, rukun munakahat atau tata cara perkawinan, rukun muamalat atau tata cara berniaga, dan rukun jinayat atau ilmu pemerintahan.
“Kita sebagai orang beriman harus tahu ilmu fikih dan melaksanakannya. Seseorang yang melaksanakan ilmu fikih disebut muslim,” ucapnya.
2. Inti dari ilmu tasawuf adalah keikhlasan dalam hati
Ilmu ketiga dalam Islam ialah ilmu tasawuf. Inti dari ilmu ini adalah keikhlasan dalam hati. Untuk itu, segala bentuk ibadah dilaksanakan dengan niat karena Allah SWT. Sementara itu, orang yang melaksanakan ilmu tasawuf disebut mufsidin.
“Kita melaksanakan ibadah dengan keikhlasan untuk mendapatkan rida Allah SWT. Jangan ada kita melaksanakan ibadah karena ingin dipuji misalnya,” katanya.
3. Inti dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah meningkatkan keimanan kepada Allah SWT
Uu mengatakan, inti dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Di Indonesia, acara peringatan Maulid Nabi Muhamamd SAW sering disebut Muludan.
“Inti dari pada Muludan ada tausiah, ada agama, yaitu pepatah yang disampaikan dengan niat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Makanya, momentum Muludan adalah untuk meniru, meneladani akhlak Rasulullah baik dari segi keilmuan maupun dari segi sunah-sunah yang harus dilakukan yang tecermin dengan akhlak, moral, dan memiliki budi pekerti yang luhur,” pungkasnya.