Jadi Host COP-4 Konvensi Minamata, Indonesia Punya Atensi soal Merkuri

Indonesia memiliki komitmen kuat hapus penggunaan merkuri

Jenewa, IDN Times - Secara aklamasi Indonesia ditetapkan menjadi tuan rumah Conference of the Parties (COP) ke-4 Konvensi Minamata melalui rapat pleno kedua COP-3 Konvensi Minamata di Jenewa, Swiss. Pertemuan internasional ini rencananya digelar di Bali pada 2021 mendatang.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, menjelaskan bahwa bagi Indonesia penting menjadi tuan rumah karena kompleksitas persoalan merkuri cukup tinggi. Indonesia mempunyai atensi khusus terhadap merkuri, terutama sejak 2015 saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Maluku.

"Dengan kompleksitas persoalan merkuri yang cukup tinggi dan komitmen kuat Indonesia menghapus penggunaan merkuri, kepercayaan yang diberikan menjadi tuan rumah ini memiliki arti penting," ungkap Menteri Siti sesaat setelah menerima keputusan rapat pleno, Selasa  (26/11).

1. Kasus merkuri bersumber dari penambangan emas skala kecil dan kebanyakan ilegal

Jadi Host COP-4 Konvensi Minamata, Indonesia Punya Atensi soal MerkuriIDN Times/KLHK

Menteri Siti melanjutkan, kasus merkuri bersumber dari penambangan emas skala kecil dan kebanyakan ilegal. "Kita ketahui banyak masalahnya dan banyak juga korbannya. Untuk itulah, Presiden pada saat Rapat Terbatas Kabinet tahun 2017 menegaskan untuk diatasi dan dicegah dampak merkuri dan merebaknya penyakit," jelasnya.

Berbagai langkah cepat dilakukan, hingga puncaknya pada 20 September 2017, Pemerintah Indonesia resmi meratifikasi Konvensi Minamata melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2017. 

Pada 2018, pemerintah mulai merumuskan Peraturan Presiden tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri (RAN-PPM). Pada 2019, resmi diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2019 tentang RAN-PPM dan menjadikan Indonesia salah satu negara pertama yang mengumumkan rencana nasional untuk menghapus merkuri.

2. Dengan terpilihnya Indonesia sebagai host COP-4, menjadi sinyal penting untuk melakukan pemulihan lingkungan

Jadi Host COP-4 Konvensi Minamata, Indonesia Punya Atensi soal MerkuriIDN Times/KLHK

Peraturan Presiden menetapkan target pengurangan penggunaan merkuri di sektor manufaktur sebesar 50% dari level saat ini pada 2030 dan di sektor energi sebesar 33,2% dari level saat ini pada 2030.

“Dengan terpilihnya Indonesia sebagai host COP-4, menjadi sinyal penting dalam rangka tekad pemerintahan Presiden Jokowi untuk melakukan pemulihan lingkungan. Ini juga menjadi cerminan dari komitmen serius Indonesia untuk menghilangkan merkuri,” ungkap Menteri Siti.

3. Konferensi COP Minamata bentuk respons masyarakat internasional menghadapi dampak penggunaan merkuri

Jadi Host COP-4 Konvensi Minamata, Indonesia Punya Atensi soal MerkuriIDN Times/KLHK

Diharapkan pada COP-4 nantinya, sejumlah besar negara pihak, masyarakat sipil, industri, komunitas akademik, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk media, dapat berbagi pengalaman, bertukar pandangan, dan mengumpulkan dukungan global sebanyak mungkin untuk mengatasi merkuri. Indonesia akan memetik manfaat dari berbagai event internasional yang dilangsungkan di Indonesia.

Konferensi COP Minamata merupakan agenda dua tahunan sebagai respons masyarakat internasional, termasuk Indonesia, menghadapi dampak penggunaan, emisi, dan lepasan merkuri terhadap kesehatan manusia dan ke lingkungan hidup. Sampai saat ini, terdapat 114 negara pihak pada Konvensi Minamata.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya