Kementan Terus Buka Potensi Pasar Ekspor untuk Berbagai Komoditas

Kab Bandung jadi pemasok andalan ke Singapura untuk sayuran

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui berbagai perangkat kerjanya terus membuka potensi pasar ekspor untuk berbagai komoditas. Salah satunya hortikultura. Untuk sayuran, misalnya, Kabupaten Bandung tercatat menjadi pemasok andalan ke negara Singapura.

"Pasar produk pertanian khususnya berupa sayuran dan buah-buahan sangat terbuka luas di Singapura," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan, Ali Jamil, saat melepas ekspor di Gudang PT Gapura Angkasa, Garuda Indonesia, Tangerang, Banten, Jumat (6/9).

Ali mengatakan bahwa pemerintah juga tengah berupaya membuka keran ekspor tanaman hias ke berbagai negara di seluruh dunia, di antaranya ekspor tanaman hias yang sudah menembus pasar Belanda.

"Kemudian ada juga beberapa jenis komoditas lainnya yang sudah diekspor ke Tiongkok dan negara-negara lain di kawasan Asia, Eropa, serta Amerika. Adapun jenis yang sering dikirim adalah selada air, jamur, buncis, lobak, bit, labu siam, waluh lokal, dan kentang," katanya.

Ali menambahkan, semua bahan komoditas itu dikirim dari beberapa daerah, seperti Provinsi Jawa Barat, Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Sumatra Utara, dan Indonesia bagian timur lainnya.

1. Total nilai ekonomi ekspor produk pertanian yang diekspor kali ini sebesar Rp2,2 miliar

Kementan Terus Buka Potensi Pasar Ekspor untuk Berbagai KomoditasIDN Times/Kementan

Adapun beberapa produk pertanian yang sudah dilepas pada bulan ini antara lain buah mangga sebanyak 1,6 ton, bibit tanaman hias sebanyak 141,3 ribu batang, sarang burung walet (SBW) sebanyak 51,5 kilogram, telur hatching eggs (HE) sebanyak 60,5 ribu butir, serta ular jali sebanyak 1.000 ekor.

"Total nilai ekonomi ekspor produk pertanian yang diekspor kali ini sebesar Rp2,2 miliar," katanya.

Sementara itu, khusus untuk pengiriman produk hortikultura, pemerintah sudah membuat rute pengiriman, yakni melalui Bandar Udara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Laut Tanjung Priok. Penggunaan di dua lokasi ini dibuat untuk menyesuaikan tingkat ketahanan setiap komoditas yang diekspor.

"Ekspor sayuran ini semakin membuktikan bahwa pemerintah berkomitmen meningkatkan produksi dan kualitas komoditas sayuran. Tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga sanggup mengisi pasar luar negeri," katanya.

2. Balai Karantina Pertanian telah menggagas program Agro Gemilang untuk meningkatkan kualitas barang dan membuka keran ekspor

Kementan Terus Buka Potensi Pasar Ekspor untuk Berbagai KomoditasIDN Times/Kementan

Sekadar diketahui, Balai Karantina Pertanian telah menggagas program Agro Gemilang untuk meningkatkan kualitas barang dan membuka keran ekspor. Program ini tidak hanya berfokus pada pendampingan teknis, tetapi juga edukasi pada calon eksportir baru dengan menggunakan aplikasi IMACE.

"Sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, kita harus fokus untuk mendorong ekspor. Inovasi dan terobosan perkarantinaan ditujukan untuk percepatan layanan dan juga fungsi fasilitator," katanya.

3. Badan Karantina juga terus melakukan pendampingan kepada petani maupun rumah kemas di seluruh daerah

Kementan Terus Buka Potensi Pasar Ekspor untuk Berbagai KomoditasIDN Times/Kementan

Ali menambahkan, saat ini Badan Karantina juga terus melakukan pendampingan kepada petani maupun rumah kemas di seluruh daerah. Pendampingan ini bertujuan memenuhi standar bebas hama sesuai dengan syarat dari negara tujuan.

Sementara itu, untuk bidang perbenihan dan budi daya, lanjut Jamil, semua unit dan direktorat teknis di lingkup Kementan diharapkan turut berperan aktif melakukan pendampingan.

"Apalagi jumlah ekspor Pertanian terus mengalami peningkatan. Pengiriman berbagai jenis sayuran seminggu 5 kali, sedangkan buah-buahan 3 hingga 4 kali seminggu ke Singapura," pungkasnya.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya