Kejar Target Kebijakan Energi Nasional, KESDM Dorong Geothermal Optimal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus mengejar target kebijakan energi nasional sebesar 23 persen untuk 2025. Demi memenuhi hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mengoptimalkan energi baru terbarukan melalui energi panas bumi (Geothermal).
"Indonesia perlu energi mix 23 persen renewable pada 2025. Tapi apa yang kita perlukan untuk mencapainya? Pertama tentu kerja keras kita bahwa 23 persen tidak saja ditulis sebagai landasan kita menuju tujuan tersebut, tapi kita harus mewujudkannya," tutur Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2019, JCC, Jakarta.
Archandra mengatakan, untuk mewujudkan hal tersebut, Indonesia tidak saja memerlukan orang-orang yang disiplin, tetapi mereka juga harus bisa beraksi.
1. Terobosan teknologi juga didorong demi mencapai target kebijakan energi nasional
Ditemui di acara yang sama, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan (EBTKE) KESDM Ir FX Sutijastoto MA mengatakan bahwa pemerintah juga mendorong terobosan-terobosan teknologi demi mencapai target kebijakan energi nasional dari energi panas bumi.
"Kita mendorong terobosan-terobosan teknologi agar bisa dikomersialisasikan. Target kita pengelolalan panas bumi yang efisien. Jadi, kita mempunyai terobosan," tutur Dirjen Toto.
2. Strategi juga diperlukan untuk mengejar target kebijakan energi nasional
Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia (API)Prijandaru Effendi mengatakan bahwa Indonesia harus segera memikirkan strategi untuk mengoptimalkan pemakaian panas bumi guna mengejar target kebijakaan energi nasional 7200 megawatt pada 2025.
Editor’s picks
"Saya selalu yakin bahwa kita tidak bisa mengandalkan energi fosil ke depan karena energi tersebut akan habis. Geothermal salah satu solusi atas hal tersebut," tutur Prijandaru.
Asosiasi Panas Bumi pun akan terus menyuarakan dan mendorong pemanfaatan energi panas bumi sebagai energi utama dalam menjamin pemenuhan pembangunan nasional demi kemandirian energi nasional.
3. Pesan Wapres Jusuf Kalla untuk pemangku kepentingan panas bumi
Acara IIGCE 2019 juga mengundang Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla. Dalam sambutannya, Wapres Jusuf Kalla mengatakan bahwa pembangunan energi panas bumi merupakan bagian dari upaya untuk menjadikan negeri ini lebih tertata.
Wapres pun berpesan untuk masyarakat dan pemangku kepentingan energi panas bumi agar menjaga lingkungan.
"Bicara geothermal, hidupnya bergantung pada hutan. Berarti semua perusahaan harus menjaga hutan di atasnya. Begitu itu hutan rusak, maka pasti uapnya berkurang. Begitu hutan rusak, air akan berkurang." tutur Wapres Jusuf Kalla.
4. IIGCE 2019 berkomitmen mendorong penggunaan energi panas bumi
Acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2019 dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Acara yang berlangsung pada 13--15 Agustus 2019 ini merupakan agenda tahunan Asosiasi Panasbumi Indonesia (API). IIGCE 2019 juga menyelenggarakan convention, exibition, technical paper persentation (TPC), field trip, dan photo competition.
Ketua API mengatakan, acara ini menegaskan komitmen kita bersama untuk makin mendorong terlaksananya energi transisi nasional dengan cara mengurangi peranan energi yang berbasiskan fosil. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan pemakaian energi terbarukan dengan energi panas bumi menjadi tulang punggungnya.