Ini 3 Model Revitalisasi SMK di Jawa Barat ala Ridwan Kamil 

Revitalisasi SMK jadi urgensi bagi Pemdaprov Jabar

Kota Bandung, IDN Times - Revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK) menjadi urgensi bagi Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) agar SMK menghasilkan lulusan yang produktif baik untuk bekerja di sektor formal maupun wiraswasta.

Revitalisasi juga diperlukan untuk meningkatkan keterserapan lulusan SMK di dunia kerja dengan mengutamakan adanya link and match dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan kata lain, SMK harus meluluskan tenaga kerja terampil yang siap kerja di berbagai sektor industri sesuai kebutuhan di era Revolusi Industri 4.0.

Terkait dengan revitalisasi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil memaparkan tiga model yang menjadi opsi revitalisasi SMK di Jabar. Model pertama, yakni membangun fisik dan fasilitas sekolah oleh pemerintah dengan kurikulum yang dibuat langsung oleh industri. 

"Jadi, nanti ada kurikulum Samsung, Hyundai, Astra, dan lain- lain, yang penting mereka yang dilatih bisa sesuai dengan kemajuan teknologi yang dipakai di industri," kata Ridwan Kamil saat menghadiri Seminar Revitalisasi SMK di Kota Bandung, Selasa (22/10).

Model pertama, lanjut Emil--begitu Ridwan Kamil disapa--menciptakan kesinambungan dan keselarasan antara materi yang diajarkan di sekolah vokasi atau SMK dan industri. 

1. Emil akan mencontoh model Kampung Ilmu yang sudah terlebih dulu digagas Ketua Pengurus Yayasan Nurani Dunia

Ini 3 Model Revitalisasi SMK di Jawa Barat ala Ridwan Kamil IDN Times/Pemprov Jabar

Model kedua, yakni merancang kampung ilmu multifungsi. Dengan sistem ini, akan diintegrasikan model pendidikan formal dan informal yang dilakukan secara intensif, termasuk menggali potensi lokal, sehingga siswa akan terlatih untuk mampu melakukan inovasi secara mandiri. 

Untuk model kedua ini, Emil berujar akan mencontoh model Kampung Ilmu yang sudah terlebih dulu digagas sosiolog sekaligus Ketua Pengurus Yayasan Nurani Dunia, Imam Prasodjo, di Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Di sana, Kampung Ilmu berawal dari pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Tegalwaru yang kemudian dirancang terintegrasi dengan pusat-pusat pembelajaran komunitas informal di sekitarnya.

2. Teaching factory diberlakukan untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri

Ini 3 Model Revitalisasi SMK di Jawa Barat ala Ridwan Kamil IDN Times/Pemprov Jabar

Model ketiga, yakni teaching factory, sebuah konsep pembelajaran yang menghadirkan kondisi riil seperti aktivitas produksi di industri. Model ini diberlakukan untuk menjembatani kesenjangan kompetensi antara pengetahuan yang diberikan sekolah dan kebutuhan industri. 

Dengan proses pembelajaran teaching factory, siswa dapat belajar dan menguasai keahlian atau keterampilan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar kerja industri sesungguhnya. 

3. Pemdaprov Jabar juga akan mendorong jurusan yang menjadi tren saat ini, seperti kopi atau animasi

Ini 3 Model Revitalisasi SMK di Jawa Barat ala Ridwan Kamil IDN Times/Pemprov Jabar

Tak hanya itu, produk-produk yang dibuat para siswa sebagai proses belajar pun bisa dipasarkan ke masyarakat karena sudah sesuai dengan standar industri. Merujuk peraturan Menteri Keuangan, Emil berujar pihak industri yang menyediakan ruang atau fasilitas untuk model pendidikan teaching factory akan mendapat potongan pajak.

Selain itu, Pemdaprov Jabar juga akan mendorong jurusan yang menjadi tren seperti jurusan kopi atau animasi, fokus kepada praktik, serta mendorong fleksibilitas sekolah dalam menyusun kurikulum bersama DUDI.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya