Peduli Karya Sastra, PDS HB Jassin Kini Dikelola Pemprov DKI Jakarta

PDS HB Jassin jadi rujukan cari informasi kesusastraan

Jakarta, IDN Times - Karya sastra menjadi bernilai penting ketika dapat diwarisi ke generasi-generasi selanjutnya. Oleh karena itu, merawat, mendokumentasikan, hingga memublikasikannya kepada publik saat ini adalah suatu keharusan. Dengan demikian, generasi muda dapat terus mempelajari dan yang terpenting dapat mengulang karya gemilang para pendahulu untuk dilanjutkan pada masa kini.

Hal itulah yang mendasari Pemprov DKI Jakarta untuk serius mengelola Pusat Dokumentasi Sastra Hans Bague Jassin, atau yang dikenal dengan singkatan HB Jassin. Gubernur Anies Baswedan telah menandatangani pelimpahan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin untuk dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta.

Penandatanganan pelimpahan tersebut sudah dilakukan sejak 24 Januari 2018. Dispusip DKI Jakarta juga menerapkan pola Pemerintahan 4.0, yakni pemerintah berperan sebagai fasilitator dan kolaborator dalam rangka peningkatan kegemaran membaca di DKI Jakarta.

Dispusip DKI Jakarta, yang saat ini juga mengelola PDS HB Jassin, merupakan peran baru sebagai pengelola sumber daya manusia dan khazanah kesusastraan yang sebelumnya dikelola Yayasan HB Jassin. PDS HB Jassin bermula dari koleksi dokumentasi sastra yang dihimpun Hans Bague Jassin pada 1933, yang tercetus karena hobi Bapak Jassin dalam mengumpulkan karya sastra.

Asisten Kesejahteraan Rakyat DKI Jakarta, Catur Laswanto, mengatakan, penandatanganan serah terima tersebut menjadi salah satu wujud kepedulian Pemprov DKI terhadap pengarsipan karya sastra Ibu Kota.

"Dengan adanya penandatanganan serah terima ini, maka seluruh koleksi yang selama ini ada di PDS HB Jassin berikut perlengkapan lainnya akan beralih ke Pemprov DKI Jakarta, termasuk sumber daya manusia yang selama ini mengelola (PDS HB Jassin)," ujar Catur di Balai Kota DKI Jakarta.

Ia juga mengatakan, hal ini bukan berarti menghilangkan kontribusi Yayasan HB Jassin terhadap pengelolaan perpustakaan tersebut. "Kami sepakat, kami akan sama-sama berkoordinasi, bekerja sama, dan bersinergi dalam rangka lebih mengembangkan lagi pusat dokumentasi sastra HB Jassin," tutur Catur.

PDS HB Jassin terletak di Kompleks Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta. Di sana, terdapat berbagai koleksi yang terdiri atas buku fiksi, nonfiksi, naskah asli para sastrawan, naskah drama, biografi, rekaman suara, video, dan foto-foto pengarang.

Mahasiswa yang berdomisili di Jakarta dan sering berkunjung ke PDS HB Jassin, Septio (22), mengatakan, sangat terbantu dengan keberadaan PDS HB Jassin. Mahasiswa yang menyukai kesusastraan itu pun menuturkan bahwa koleksi yang ada di sana lengkap, tapi koleksinya mesti didigitalisasi agar lebih mudah jika dibutuhkan.

“Keadaannya masih terawat kalau kata saya. Keadaan koleksinya (juga) sangat lengkap. Namun, kalau untuk dipakai saya rasa sudah tidak layak dan mesti didigitalisasi,” ujarnya.

Mahasiswa lainnya, Destriyadi (22), menuturkan bahwa keadaan PDS HBS Jassin bagus dan memiliki suasana yang tenang. “Untuk fasilitasnya sebagai pusat dokumentasi, gue rasanya cukup, ada fasilitas fotokopinya,” tuturnya.

"Bisa dibilang (PDS HB Jassin) cukup lengkap buat yang nyari naskah-naskah jadul, tapi kalau naskah-naskah terbaru gitu mungkin kurang. Kondisinya karena itu naskah jadul, jadi udah enggak bagus lagi gitu deh,” kelakar Mike, salah satu pengunjung PDS HB Jassin.

PDS HB Jassin diharapkan ke depannya menjadi pusat dokumentasi sastra tingkat regional hingga tingkat dunia yang dapat digunakan sebagai rujukan mahasiswa ataupun peneliti sastra dalam mencari informasi terkait dengan kesusastraan. Jumlah koleksi yang tercatat di PDS HB Jassin saat ini sebanyak 134.177 judul, 165.214 eksemplar.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya