Neraca Perdagangan Durian Surplus Berkat Kebijakan Ekspor

Program Mentan Amran berhasil membangkitkan kejayaan durian

Jakarta, IDN Times - Pilihan konsumsi durian di dalam negeri saat ini makin beragam. Setidaknya hal tersebut bisa dilihat dari membanjirnya durian lokal mengalahkan durian impor.

Dulu, para penjaja buah durian segar di kios atau lapak pinggir jalan lebih banyak menjual durian impor. Kini durian lokal lebih mendominasi. Bahkan dulu gerai-gerai supermarket hampir tidak pernah memajang durian lokal, kini mereka mulai ramai menjual durian unggul lokal.

Ketua Yayasan Durian Nusantara (YDN), Mohamad Reza Tirtawinata memuji keberhasilan program Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membangkitkan kejayaan durian lokal. Pria yang akrab disapa reza ini mengatakan, kebijakan tersebut mampu membalikkan neraca perdagangan durian yang selama bertahun-tahun defisit menjadi surplus pada 2018. 

"Ini awal yang luar biasa bagus, boleh dibilang prestasi petani durian seluruh Indonesia pada umumnya dan Kementerian Pertanian pada khususnya,” tutur Reza di Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Reza menjelaskan, hal itu terwujud karena perhatian Mentan Amran Sulaiman terhadap pengembangan durian lokal sangat tinggi. Kebijakan memacu ekspor terbukti efektif membangkitkan pamor durian lokal. 

"Saya perhatikan, setiap kunjungan ke lapangan beliau juga suka menyicipi durian lokal khas daerah setempat. Tentu ini memacu kompetisi sehat antardaerah untuk memunculkan varian durian terbaiknya,” tutur Reza.

1. Durian Indonesia makin mampu bersaing dengan durian dari luar negeri

Neraca Perdagangan Durian Surplus Berkat Kebijakan EksporIDN Times/Kementan

Reza optimistis ke depan durian Indonesia makin mampu bersaing dengan durian unggul luar negeri. Bahkan ia yakin Indonesia bisa menjadi penghasil durian dengan volume dan varietas terbanyak di dunia. 

"Durian kita bisa mengalahkan negara-negara lain yang kita kenal, seperti Thailand atau Malaysia," ujar Reza.

Menurut catatan Reza, sedikitnya ada 13 jenis durian unggul di Indonesia, antara lain Bido, Bawor, Matahari, Namlung, Pelangi, Serombut, Super Tembaga, Petruk, Pelangi, Madu Racun, Malika, Merah Banyuwangi, Lai Mahakam, dan jenis lainnya. Bila Thailand dikenal dengan durian Chanee, Monthong, dan Kan Yao. Malaysia dikenal dengan durian D24, Musangking, dan Ochee (Duri Hitam), maka Indonesia dulu hingga kini dikenal dengan durian Petruk, Sitokong, dan Matahari, sedangkan ke depan andalannya ialah durian Pelangi Manokwari.

"Khusus varietas Pelangi ini sedang dikembangkan perkebunan dalam luasan ratusan hektar," tuturnya.

2. Pemerintah fokus menentukan varietas andalan durian nasional

Neraca Perdagangan Durian Surplus Berkat Kebijakan EksporIDN Times/Kementan

Karim Aristides, pakar sekaligus pengusaha durian tingkat dunia, menilai pemerintah sudah fokus menentukan varietas andalan durian nasional agar bisa eksis dalam percaturan ekspor dunia. Konsentrasi pada beberapa varietas asli yang terbukti unggul merupakan sebuah keharusan menguasai pasar ekspor. 

"Saya merekomendasikan tiga varietas super unggul, yaitu Pelangi, Super Tembaga JF, dan Srombut. Ketiganya durian lokal yang sanggup mengalahkan jenis durian yang ada di dunia ini. Rasa eksotis, lemaknya kuat, daya tahan lama dan tidak gampang kena penyakit. Durian Malaysia, Filipina, Thailand, atau Vietnam lewat," ujar Karim yang mengaku sudah mengembangkan ribuan batang pohon durian di berbagai daerah tersebut.

Menurut Karim, setiap penggemar durian dari berbagai negara memiliki preferensi berbeda terkait cita rasa durian. Umumnya orang Indonesia dan Jepang menyukai durian yang manis. Namun, pasar China, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia justru menyukai durian dengan rasa manis dan ada sensasi pahitnya. 

"Itu semua ada di durian kita. Yakin deh, selama kita fokus dan berani mengembangkan besar-besaran, kita bisa jadi jawara dunia," ucap Karim.

3. Durian Indonesia pun sudah menembus pasar dunia

Neraca Perdagangan Durian Surplus Berkat Kebijakan EksporIDN Times/Kementan

Saat ini durian Indonesia sudah menembus pasar mancanegara, seperti Hong Kong, China, Malaysia, Vietnam, Timur Tengah, dan lainnya. Ekspornya dari tahun ke tahun makin meningkat. 

Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan durian Indonesia dulu selalu defisit. Baru pada 2018 Indonesia mampu membalikkan neraca perdagangan menjadi surplus. Ekspor durian tercatat 1.087 ton, sedangkan impor 351 ton sehingga surplus 700 ton. 

Sentra durian tersebar mulai dari Aceh hingga Papua. Hampir setiap kabupaten mempunyai varietas unggulannya masing-masing yang menjadi ikon untuk menarik wisata durian ke daerah-daerah. Pada saat musim panen durian yang spesifik waktunya untuk setiap daerah, pemerintah daerah atau Dinas Pertanian setempat sering mengadakan festival dan kontes durian yang didukung pelaksanaannya Yayasan Durian Nusantara.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya