Tingkatkan Kesejahteraan, Bisnis Perhutanan Jabar Sentuh Sektor Pariwisata

Jabar memiliki hutan seluas 816.603 hektare

Kota Bandung, IDN Times – Kadep Perencana Pengembangan Bisnis Perum Perhutani Divre Jawa Barat (Jabar) dan Banten Cucu Suparman mengatakan bahwa bisnis perhutanan sudah menyentuh sektor pariwisata. Situasi tersebut menjadi keuntungan bagi Provinsi Jabar yang memiliki hutan seluas 816.603 hektare. 

Menurut Cucu, pengamanan RHL (Rehabilitasi Hutan dan Lahan) dan sejumlah terobosan perlu dilakukan guna meningkatkan potensi bisnis wisata hutan. Jika potensi itu berhasil dikelola, roda ekonomi masyarakat di sekitar akan berputar makin cepat.

"Kita lakukan pemantapan kawasan, serta kolaborasi dengan masyarakat," kata Cucu saat menjadi pembicara dalam Jabar Punya Informasi (Japri) edisi #37, di Halaman Belakang Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (16/8).

1. Panorama alam indah di hutan jadi daya tarik wisata

Tingkatkan Kesejahteraan, Bisnis Perhutanan Jabar Sentuh Sektor PariwisataIDN Times/Pemprov Jabar

Tren menanjak bisnis wisata tidak lepas dari panaroma alam yang indah. Menurut Cucu, sekitar 15 persen pendapatan Perum Perhutani berasal dari wisata hutan.

"Kawah putih, kawasan Ciwidey, kawasan Galunggung, Cilember, dan beberapa objek lain, kawasan di Bandung Utara seperti Cikole, potensi luar biasa dikembangkan dari potensi hutan dan kehutanan," kata Cucu.

2. Eksplorasi bisnis perhutanan yang baru tengah dilakukan

Tingkatkan Kesejahteraan, Bisnis Perhutanan Jabar Sentuh Sektor PariwisataIDN Times/Pemprov Jabar

Selain itu, Cucu menyatakan bahwa pihaknya tengah mengeksplorasi peluang bisnis perhutanan yang baru, termasuk mencari sumber energi yang terbarukan. Saat ini, kata dia, Perum Perhutani tengah mengembangkan Biomassa yang merupakan energi kimia dari organisme.

"Salah satunya biomassa, dari jenis tanaman Kaliandra dan Gamal, produk akhirnya di antaranya Wood Pellet," ucap Cucu.

Wood Pellet sendiri merupakan bahan bakar pengganti batu bara yang dimanfaatkan untuk penghangat ruangan, kompor, dan pengeringan pakaian. Wood Pellet menjadi sumber energi alternatif ramah lingkungan dengan kadar co2 yang rendah sehingga menghasilkan pembakaran yang sempurna.

3. Ada tiga aspek pengelolaan hutan

Tingkatkan Kesejahteraan, Bisnis Perhutanan Jabar Sentuh Sektor PariwisataIDN Times/Pemprov Jabar

Adapun, Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jabar, Budi Mulia, mengatakan bahwa ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan hutan, yakni ekologi, sosial budaya, dan ekonomi. "Ketiga aspek tersebut harus seimbang," kata Wood.

Sementara itu, peneliti Kehutanan dari Universitas Winaya Mukti (UNWIM), Yudi Rismajadi, mengatakan bahwa Jabar punya potensi bisnis perhutanan karena luas hutan yang tergolong besar. Selain itu, Jabar juga memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) yang besar. Belum lagi waduk yang menjadi penyangga kebutuhan air di Jabar.

Menurut Yudi, situasi tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Jabar. "Bila (sumber daya kehutanan) dikelola baik, maka bisa mendorong kesejahteraan masyarakat Jawa Barat," kata Yudi.

Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar menerbitkan Perda 5 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Melalui perda yang berlaku mulai 16 Juli 2015 tersebut, Pemdaprov Jabar mengambil peran sebagai instrumen pengembangan ekonomi lingkungan hidup, termasuk bisnis perhutanan.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya