Program Kube Kemensos, Bantu Warga Tak Mampu Kembali Berwirausaha

Empat aspek utama yang melandaskan program Kube

Jakarta, IDN Times — Kube merupakan program dari Kementerian Sosial (Kemensos) Direktorat Penanganan Fakir Miskin. Kube merupakan program bantuan yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang terdata di Basis Data Terpadu.

Dalam hal ini, berikut tujuan dari terbentuknya program Kube, antara lain meningkatkan kesejahteraan anggota, menambah wawasan dan keterampilan anggota, menumbuhkan kesadaran masyarakat miskin pentingnya membangun usaha bersama demi kepentingan anggota, menumbuh kembangkan rasa percaya diri bahwa warga miskin dan dapat hidup layak melalui usaha yang digagas bersama dan dijalankan bersama secara adil dan proporsional, dan meningkatkan pendapatan warga miskin melalui usaha  yang dikelola secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri secara profesional. Berusaha menjadi kelompok yang dapat diandalkan dan menjadi tumpuan hidup bagi para anggota.

1. Kube berlandaskan empat aspek utama

Program Kube Kemensos, Bantu Warga Tak Mampu Kembali BerwirausahaIDN Times/Kemensos

Aspek Sosial

KUBE merupakan wadah  saling membantu sesama anggota baik dalam keadaan suka maupun suka  dengan berpedoman dengan semboyan: “Saling peduli dan tolong-menolong sesama anggota”.

Aspek Ekonomi

Kube merupakan wadah  berusaha dengan menerapkan prinsip ekonomi demi meningkatkan Kesejahteraan  anggota agar keluar dari lingkaran kemiskinan.

Aspek Pendidikan

Kube merupakan wadah belajar usaha dan saling tukar pengalaman sesama anggota dengan prinsip saling mendukung, dan tolong menolong sesama anggota.

Aspek Pasar

Kube dalam melaksanakan kegiatannya selalu berorientasi pada pasar baik barang yang akan dijual ataupun harga menjadi pertimbangan dalam menjalankan usahanya.

2. Kelompok usaha Taman Trigona

Program Kube Kemensos, Bantu Warga Tak Mampu Kembali BerwirausahaIDN Times/Kemensos

Berdiri sejak Agustus 2017, kelompok usaha ini terdiri dari 10  orang, yakni Kurniayati, Aharrasidi, Hasanudin, Abnuri, Masjudin, Misdan, Burhanudin, Rusdan, Istikqma, Martini. 10 anggota kelompok ini merupakan korban gempa di Lombok, 5 Agustus 2018. Mereka mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial berupa program Kube yang didampingi Pak Heru. 

10 anggota kelompok ini berprofesi sebagai peternak, pedagang, dan jasa bangunan. Mereka mendirikan kelompok usaha ini, memutuskan untuk bergerak di bidang ternak ayam. Verifikasi pendamping untuk mengumpulkan 10 anggota terjun langsung ikut dalam program Kube. Diawali dengan pengajuan proposal kepada Kementerian Sosial didampingi oleh para pendamping. Bahwasannya, kelompok ini berhasil mendapatkan bantuan dari Ditjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) sebesar Rp 25.000.000. Pencairan program Kube bulan Desember 2018 Kube dimulai pada Januari 2019. Selanjutnya, masuk program Kube reguler pengajuan proposal dari masyarakat. Kube yang beralamat di Dusun Betumping, Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Kab. Lombok Utara, Kube di ketua Ibu Kurniati bergerak di bidang peternak ayam-bertelur.

Awal bantuan yang diberikan Kementerian Sosial sebesar Rp25 juta dipergunakan untuk jumlah ayam sebanyak 177 ekor dengan membeli pangan sebanyak 50 kilo jagung dan pembuatan kandang ayam. 

Kube yang bergerak kurang lebih selama 10 bulan ini sudah menghasilkan sebanyak Rp5.400.000 per bulan dengan pemasukan bersih sebesar Rp1.500.000.

3. Adanya program Kube dapat membantu korban pasca gempa Lombok berwirausaha

Program Kube Kemensos, Bantu Warga Tak Mampu Kembali BerwirausahaIDN Times/Kemensos

Salah satu dari anggota Kube ini, Bapak Hasaundin sebagai bendahara menyampaikan bahwa program ini sangat membantu sekali setelah mereka menjadi korban gempa. Pasca gempa mereka tidak mempunyai pemasukan dan tidak mempunyai lahan pertanian. Hasanudin yang dahulu berprofesi sebagai petani cokelat merasa sangat bersyukur karena mendapatkan bantuan dari Kube ini. 

Sebab, selama kurang lebih 10 bulan, Hasanudin beserta 9 anggota bekerja sama untuk usaha peternakan ayam bertelur ini. Mulai dari jadwal untuk memberi makan dan membersihkan kandang dilakukan secara bergantian bersama 9 anggota lainnya. Berkat bimbingan dari para pendamping, Kube ini berjalan dengan baik. 

“Dengan adanya usaha Kube ini, kebutuhan sehari-hari bisa sangat membantu, dan kami berharap kami selalu didampingi oleh Kementerian Sosial dalam menjalankan usaha ternak ayam bertelur ini bisa semakin berkembang dan maju. Dan Kube ini semakin besar jumlah ayamnya semakin banyak,” ujar Hasanudin. 

“Pendampingan yang kami lakukan setiap bulan untuk memberikan motivasi kepada peserta Kube. Kami mengecek laporan kerja yang dilakukan oleh Kube ini. Kami berikan 7 buku untuk memantau kerja serta laporan keuangan dan harian Kube,” imbuh Hari selaku pendamping Kube Taman Trigana.

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya