Upaya Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia Melalui Program Serasi 

Kementan bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy meminta semua pihak turut mendukung dalam mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia melalui program unggulan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).

"Pengembangan rawa melalui program Serasi ini diperlukan sinergi yang serius dari pemerintah daerah dan pusat," ujar Edhy dalam diskusi pertanian di Gedung PIA Kementan, Rabu (24/4).

Edhy mengatakan, keseriusan tersebut memiliki motivasi dan basis tujuan yang sangat kuat, yakni untuk meningkatkan indeks dan produksi pertanian. Lebih dari itu, program tersebut juga dinilai luar biasa karena mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga bermuara pada kesejahteraan.

"Tentu tujuan program ini untuk meningkatkan indeks kesejahteraan petani. Maka itu, kami juga sudah memberikan bantuan berupa benih unggul dan bermutu," kata Edhy.

1. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang menggagas program Serasi

Upaya Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia Melalui Program Serasi Hetanews.com

Edhy mengatakan bahwa program Serasi diharapkan mampu mendorong petani milenial masuk dan turun secara langsung ke sawah dan perkebunan Serasi. Langkah ini perlu dilakukan untuk memudahkan penggunaan teknologi yang diterapkan.

"Program ini mau tidak mau harus melibatkan petani milenial baik saat tanam maupun panen. Langkah ini untuk menggedor produksi dan bisa menstabilkan harga," kata Edhy.

Untuk diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggagas program tersebut yang fokus untuk tiga wilayah di Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

"Tapi ada juga permintaan dari Lampung dan Riau yang mengajukan. Sebab, catatan yang ada, program ini berhasil menanam padi sebanyak 10 ribu hektare," tutur Edhy.

2. Program Serasi sudah membuahkan hasil

Upaya Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia Melalui Program Serasi Biro Humas dan Informasi Publik

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sekdijen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Bambang Pamuji mengatakan bahwa program ini menyentuh tahap panen dengan hasil memuaskan atau berkualitas baik.

Bambang mengatakan, semua itu tak lepas dari perhatian pemerintah dalam menyediakan berbagai bantuan, seperti benih bersertifikat, benih unggulan, pupuk dolamit, dan herbisida.

"Kemudian kami juga melakukan integrasi budi daya hortikultura yang selama ini sudah berjalan cukup baik," kata Bambang.

3. Program Serasi memanfaatkan lahan rapuh, yakni rawa

Upaya Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia Melalui Program Serasi tonyo_au from Pixabay" target="_blank">pixabay.com/tonyo_au

Pada kesempatan yang sama, peneliti pada Balai Penelitian Tanah Kementerian Pertanian I GM Subiksa mengatakan bahwa keberadaan lahan rawa selama ini sangat termarginal dan rapuh. Dengan kata lain, apa pun tumbuhannya tidak bisa tumbuh secara baik.

"Karena itu kita harus serius memanfaatkan lahan rawa karena selama ini yang jadi problem kita," kata Subiksa.

Subiksa mengatakan, secara karakteristik lahan rawa memiliki sedimen marin lapisan tanah pirit (FeS2). Kemudian posisi dan konsentrasi pirit bervariasi dan menentukan tipologi lahan.

"Lalu pirit mudah teroksidasi menghasilkan lahan dengan reaksi sangat masif," kata Subiksa.

Adapun secara genetis lahan pasang surut merupakan tanah endese dengan tingkat kesuburan yang relatif baik.

"Tapi kalau tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi degradasi lahan rawa, seperti tanah masam yang menyebabkan basah-basah casium, magsium dan kasium tercuci," tutur Subiksa.

4. Program Serasi merupakan upaya kuat untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia

Upaya Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia Melalui Program Serasi Istimewa

Staf Ahli Kementan untuk Bidang Infrastruktur Dedi Nursyamsi menambahkan, selama ini pemerintah memasang target kuat, yakni menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045.

"Nah, menurut kami ada tiga hal yang perlu ditekankan pada pengelolaan rawa. Pertama, infrastruktur, teknologi inovasi dan human resources. Kalau ini bisa dikelola kami yakin tujuan lumbung pangan dunia akan tercapai," kata Dedi.

Menurut Dedi, program ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pertumbuhan kelahiran penduduk hingga 1,34 persen atau dengan kata lain ada sekitar 3,5 juta yang membutuhkan makan.

"Di saat bersamaan banyak alih fungsi lahan. Maka itu, peluang lahan rawa, baik yang pasang surut maupun tadah hujan sangat baik sekali. Kalau dikelola dengan benar, maka produksi padi di lahan rawa bisa mencapai sembilan kali lipat," tutur Dedi.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya