Wamen Archandra Paparkan Strategi Wujudkan Pengembangan EBT

Penggunaan electrical vehicles dan beralih EBT

Jakarta, IDN Times - Dalam rangka pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi demi mewujudkan ketahanan energi, Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar mengungkapkan beberapa strategi dalam bidang energi. Penyampaian tersebut disampaikan di depan Komunitas Pengusaha Muslim Trisakti (KPMT) pada Sabtu lalu (13/7).

1. Penggunaan electrical vehicles atau kendaraan listrik

Wamen Archandra Paparkan Strategi Wujudkan Pengembangan EBTwww.bmw.co.uk

Strategi pertama dalam mengatasi ketergantungan nasional atas impor bahan bakar adalah penggunaan electrical vehicles atau kendaraan listrik.

"Kebutuhan minyak kita 1,4 juta barrel per hari. Produksi kita hanya mencapai 800 ribu barrel per hari. Yang kita impor itu sekitar 600 ribu barrel per hari. Kalo 600 ribu ini sangat bergantung dari impor, terjadi pergulatan secara regional, maka suatu saat kita akan memasuki crisis energy. Nah, strategi kita adalah bagaimana caranya untuk tidak bergantung pada impor. Jawabannya adalah dengan electric vehicles," tutur Wamen Archandra.

2. Beralih memanfaatkan potensi EBT

Wamen Archandra Paparkan Strategi Wujudkan Pengembangan EBTIDN Times/EBTKE

Beberapa wilayah yang masih menggunakan bahan bakar minyak untuk beralih memanfaatkan potensi EBT yang ada pada wilayah tersebut.

"Kita dorong untuk wilayah-wilayah di Indonesia yang tersedia renewable energy sources terutama yang tidak intermiten (panas bumi). Daerah-daerah yang mempunyai potensi untuk geothermal, itu kita dorong," imbuh Wamen Archandra.

 

Dua strategi tersebut menurut Wamen Archandra merupakan salah satu solusi untuk menjawab beberapa tantangan pengembangan EBT di Indonesia. Adapun tantangan dimaksud antara lain financing, biaya lahan untuk pengembangan EBT, dan terakhir, kesiapan pemanfaatan smart grid.

Terkait dengan electrical vehicles, saat ini pemerintah sedang berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui penyusunan regulasi yang mendukung pembangunan manufaktur kendaraan listrik nasional, insentif pajak selektif dan terukur, akselerasi pembangunan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan Insentif Non Fiskal. 

Topik:

  • Ajeng

Berita Terkini Lainnya