Dewan Transisi Militer dan Oposisi Sudan Capai Kesepakatan, Ini Isinya
AP Photo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah dialog yang berlangsung selama nyaris sebulan urung membuahkan hasil, pihak militer dan kubu oposisi akhirnya mencapai titik temu dalam perkara cara menjalankan roda pemerintahan Sudan.
Dilansir AFP, kedua kubu pada Senin (13/5) telah menyepakati poin tuntutan demonstran yang meminta unsur-unsur sipil diizinkan masuk ke dalam Dewan Transisi.
"Pada pertemuan hari ini, kami telah menyepakati struktur pemerintahan dan kekuasaan mereka. Pihak berwenang terdiri antara lain dewan yang berdaulat, kabinet dan badan legislatif," kata Taha Osman selaku juru bicara gerakan.
Osman turut menambahkan jika pertemuan lain akan diadakan pada Selasa (14/5) ini untuk membahas durasi transisi dan komposisi rinci badan-badan berkuasa.
Lalu seperti apa fakta-fakta kesepakatan Dewan Transisi Militer dan Oposisi Sudan? Simak ulasannya berikut ini.
1. Kata sepakat dicapai Dewan Transisi Militer dan perwakilan oposisi usai pertemuan pada Senin (13/5) kemarin
AFP/Ebrahim HamidKabar dicapainya titik temu juga dikonfirmasi oleh pihak Dewan Transisi Militer (TMC). "Kami sudah membahas struktur otoritas dewan transisi dan setuju sepenuhnya dengan poin-poin yang diusulkan. Kami juga telah menyepakati sistem pemerintahan selama masa transisi berlangsung," tandas juru bicara Dewan Militer, Letnan Jenderal Shamseddine Kabbashi.
"Kami akan melanjutkan pertemuan besok untuk membicarakan tingkat partisipasi kubu oposisi dan militer dalam lembaga ini serta lamanya periode transisi," lanjutnya.
Sudan Professional Association (SPA), selaku pemimpin aliansi oposisi, sempat menuding TMC berniat memperluas kekuasaannya saat pembicaraan macet. SPA langsung menggalang massa lebih banyak selama dua pekan demi meningkatkan tekanan pada militer.
2. Sejumlah orang menjadi korban dari tembakan yang dilepas oleh kelompok tak dikenal
AFP/Ebrahim HamidSituasi sempat memanas di luar kompleks Kementerian Pertahanan yang menjadi titik kumpul ratusan demonstran. Reuters melansir jika empat demonstran dan satu petinggi militer berpangkat mayor ditembak mati hanya beberapa jam setelah wakil oposisi dan TMC merampungkan pertemuan.
Selain itu, seorang tentara dan beberapa demosntran serta warga sipil mengalami luka ketika kelompok yang tidak dikenal melepaskan sejumlah tembakan ke arah kerumunan massa. Komite dokter nasional yang terkait dengan gerakan protes membenarkan kabar jatuhnya korban, namun tidak memberi rincian lebih banyak
Alliance for Freedom and Change selaku organisasi yang menghimpun partai oposisi, para demonstran dan badan terkait menyebut kekerasan pada Senin tersebut sebagai upaya mengganggu terobosan dalam negosiasi.
3. Kejaksaan Tinggi Sudan telah menerbitkan dakwaan kepada Omar al-Bashir
AFP/Ashraf ShazlySementara itu, Associated Press melaporkan jika Kejaksaan Tinggi Sudan telah menerbitkan dakwaan kepada mantan Presiden Omar al-Bashir. Dalam tuduhan yang dilayangkan, sosok diktator penguasa selama tiga dekade tersebut disinyalir terlibat dalam penembakan demonstran dan tindakan menghasut pertumpahan darah.
Tidak jelas hukuman apa yang mungkin al-Bashir hadapi. Namun fakta di lapangan menyebut jika aparat keamanan membunuh sekitar 100 orang selama empat bulan masa demonstrasi yang berujung pada penggulingannya dari kursi presiden.
Jumlah massa di pusat ibu kota Khartoum memang berkurang drastis sejak bulan Ramadan tiba. Namun ribuan orang akan kembali berkumpul jelang waktu berbuka puasa.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
