Filipina Segera Terima 600 Ribu Dosis Vaksin Sinopharm

Vaksin asal Tiongkok itu masih menunggu izin pemakaian

Manila, IDN Times - Filipina akan menerima 600 ribu dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinopharm Biotech, sekaligus bantuan dari pemerintah Tiongkok, pada 23 Februari. Ini berdasarkan keterangan Juru Bicara Kepresidenan, Harry Roque, dalam jumpa pers  Kamis (11/2/2021) kemarin.

Dilansir oleh Reuters, vaksin yang datang tak langsung diberikan. Pemerintah dan otoritas kesehatan Filipina masih menunggu persetujuan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (FDA).

Sebelumnya, FDA telah mengizinkan penggunaan khusus (compassionate use) sebanyak 10 ribu dosis vaksin Sinopharm untuk pasukan pengawal Presiden Rodrigo Duterte.

1. Pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte baru mengizinkan pemakaian vaksin buatan AstraZeneca dan Pfizer

Filipina Segera Terima 600 Ribu Dosis Vaksin SinopharmPresiden Filipina Rodrigo Duterte berbicara dalam sebuah konferensi pers pada 9 Februari 2021. (Facebook.com/Presidential Communications (Government of the Philippines))

Sang jubir presiden turut menjelaskan bahwa ada 100 ribu dosis akan diberikan pada personel Angkatan Bersenjata Filipina. Sedangkan 500 ribu sisanya untuk para tenaga kesehatan di garis depan penanganan wabah virus corona.

Sebelumnya, pihak FDA baru menerbitkan izin pemakaian darurat dua jenis vaksin COVID-19 yakni buatan AstraZeneca-Oxford dan Pfizer-BioNTech.

Bangkok Post pada akhir Januari lalu melaporkan Filipina direncanakan segera menerima 117 ribus dosis vaksin Pfizer-BioNTech, hasil skema pengadaan vaksin global COVAX, pada pertengahan Februari. Lalu ada 5,5 juta hingga 9,3 juta dosis AstraZeneca yang turut diamankan. 

Filipina sendiri sudah merundingkan perjanjian pasokan dengan Moderna, Gamaleya (Sputnik V), Janssen dan Novavax untuk suplai yang mencapai total 148 juta dosis. Sebagian besar diharapkan tiba pada kuartal kedua atau ketiga tahun ini.

2. Depertamen Kesehatan Filipina menargetkan program vaksinasi rampung pada tahun 2023

Filipina Segera Terima 600 Ribu Dosis Vaksin SinopharmFasilitas penyimpanan vaksin COVID-19 buatan Moderna dan AstraZeneca-Oxford milik Departemen Kesehatan Filipina. (Facebook.com/Department of Health (Philippines))

Dilansir ABS-CBN, Departemen Kesehatan Filipina menargetkan program vaksinasi COVID-19 nasional selesai pada tahun 2023. Wakil Menteri Kesehatan, Maria Rosario Vergeire, mengatakan pemerintah mematok batas dua tahun ke depan sebagai target rampungnya program tersebut, jika ternyata pengiriman vaksin alami penundaan.

"Itu sebabnya dalam rencana program penyebaran vaksin ini yakni sampai tahun 2023. Sehingga kami punya kesempatan dan waktu kerja yang lebih banyak jika seandainya pengiriman vaksinya ternyata tidak tepat waktu," ungkap Vergeire dalam sebuah wawancara pada Rabu (10/2/2021) silam.

"Kami punya target bisa menguranginya (jumlah kasus COVID-19) atau mendapat hasil yang memuaskan sebagai efek dari vaksinasi  pada tahun 2022, lebih cepat setahun dari target tadi," tambahnya. Meski begitu, belum ada tanggal pasti kapan vaksinasi dimulai.

Baca Juga: Gunakan Sinopharm, Kamboja Resmikan Program Vaksinasi

3. Tenaga kesehatan, lansia dan militer adalah segelintir dari golongan penerima vaksin tahap pertama

Pemerintah menargetkan ada 70 juta orang dewasa, dua pertiga dari total 108 juta penduduk Filipina, mengikuti vaksinasi tahun ini demi mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Dilansir Philippines News Agency, penerima vaksin terbagi menjadi tiga golongan. Kelompok A yakni tenaga kesehatan, tentara dan polisi, orang tua dan lanjut usia, orang dengan penyakit penyerta atau bawaan, golongan miskin serta masyarakat adat/suku asli akan mendapat suntikan vaksin lebih dulu.

Selanjutnya menyusul kelompok B. Terdiri dari pekerja esensial lainnya seperti guru, pekerja sosial, pegawai pemerintah, pegawai swasta, pekerja rantau dan kelompok yang berisiko tertular selain lansia dan orang miskin. Terakhir adalah kelompok C, yaitu penduduk yang tak termasuk dalam dua kelompok sebelumnya.

Sejauh ini, Filipina telah mencatat total 541.560 kasus infeksi COVID-19 selama pandemi. Dengan 11.401 di antaranya meninggal dunia setelah jalani perawatan.

Baca Juga: Efektivitas Vaksin COVID-19 Sinopharm Capai 79,34 Persen

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya