Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata, Gaza Kembali Tenang

Total korban tewas di Gaza mencapai 25 jiwa

Yerusalem, IDN Times - Setelah dua hari konflik kembali bergejolak di Jalur Gaza, pihak Hamas dan militer Israel menyepakati gencatan senjata. Dilaporkan oleh kantor berita AFP, penghentian serangan diteken pada hari Senin (6/5/2019) dini hari waktu setempat setelah kedua belah pihak dipertemukan oleh pemerintah Mesir selaku perantara.

Kendati belum ada pernyataan resmi dari juru bicara angkatan bersenjata Israel, laporan-laporan menyebut tidak ada lagi tembakan roket, bangunan meledak atau serangan udara di langit Gaza. Selain itu, Israel juga telah mencabut pembatasan aktivitas dan bepergian para penduduk di area perbatasan.

1. Eskalasi konflik pertama sejak 2014 ini dimulai sejak hari Sabtu (4/5/2019)

Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata, Gaza Kembali TenangAFP/Mahmud Hams

Eskalasi konflik selama dua hari terakhir diawali sejak hari Sabtu (4/5/2019) lalu saat militan Hamas disebut menembakkan 690 roket dan mortir ke sejumlah kota dan desa di Israel selatan. Meski sudah menggunakan pertahanan udara iron dome, hanya ada 240 serangan yang berhasil dicegat. Aktivitas penduduk pun terganggu lantaran berkali-kali mendengar alarm peringatan dan harus bersembunyi di tempat aman. Selain merusak puluhan bangunan dan rumah, ada empat warga Israel yang tewas akibat serangan.

Sebagai balasan, pihak Israel kemudian mengirim tank ke perbatasan serta serangan udara ke seantero Gaza. Menurut jubir militer, ada 350 objek yang dikatakan milik Hamas seperti terowongan, gudang senjata dan lokasi peluncuran roket yang berhasil dihancurkan. Selain itu, sejumlah bangunan dan rumah warga kini rata dengan tanah, termasuk salah satu gedung yang disinyalir merupakan pusat intelijen Hamas. 

Meski berulang kali menjelaskan jika tak ada sasaran sipil, fakta di lapangan justru berkata sebaliknya. Kementerian Kesehatan Gaza melansir jika korban tewas dari serangan Israel mencapai 25 orang, termasuk bayi berusia 14 bulan dan seorang wanita hamil berusia 37 tahun. Sembilan di antaranya berstatus gerilyawan Hamas.

Baca Juga: Hamas dan Israel Saling Serang, Gaza Membara

2. Salah satu roket Hamas mendarat di kota pelabuhan Ashdod, merusak sejumlah bangunan. PM Israel dikritik lantaran tidak menindaki para milisi secara keras

Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata, Gaza Kembali TenangAP Photo/Ariel Schalit

Associated Press melaporkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa kampanye militer di Gaza belum berakhir namun membutuhkan kesabaran. Di dalam tubuh partai sayap kanan Likud yang berkuasa, Netanyahu bahkan dikritik lantaran tidak berani menyerang lebih jauh ke wilayah Gaza.

Anggota parlemen Likud, Gideon Saar, menulis cuitan di linimasa Twitter jika gencatan senjata bukanlah prestasi bagi Israel. "Serangan terhadap Israel dan warganya semakin sering, sementara kelompok-kelompok teror di Gaza semakin kuat," tulisnya.

Benny Gantz, pemimpin oposisi Israel, juga melayangkan kritik terhadap sang lawan politik Netanyahu dengan mengatakan jika mengakhiri serangan saat ini sama saja dengan 'menyerahkan diri terhadap pemerasan Hamas dan organisasi teror lainnya.'

3. Serangan Israel ke Jalur Gaza bertepatan dengan hari pertama bulan Ramadan

Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata, Gaza Kembali TenangAFP/Mahmud Hams

Lebih jauh, kesepakatan gencatan senjata disepakati Israel lantaran tak ingin merusak suasana perayaan Hari Kemerdekaan pada akhir pekan ini serta kontes tarik suara bergengsi Eurovision yang berlangsung di Tel Aviv, 14 Mei mendatang. Selain itu, penduduk musim Gaza juga tengah menjalani ibadah puasa Ramadan sejak Senin (6/5/2019) kemarin.

Salah satu pemimpin milisi di Gaza mengatakan pada hari Minggu (5/5/2019) lalu jika pihaknya berusaha melawan upaya Amerika Serikat menghidupkan kembali dialog damai Israel-Palestina. Di hari yang sama, tim AS bentukan Presiden Donald Trump mengatakan perundingan baru kembali diupayakan pada bulan Juni.

Di Gaza, kini masyarakat menghadiri upacara pemakaman sanak saudara dan masih berusaha mengevakuasi jasad yang tertimbun bangunan runtuh. "Ini adalah Ramadan yang sangat sulit. Kami takkan merasakan kemeriahan," ujar Sumayya Usruf kepada Reuters. Sepupu, suami, dan anak Sumayya yang baru berusia empat bulan tewas di sebuah apartemen di Gaza utara.

Baca Juga: Pemilu Israel: Netanyahu Kembali jadi Perdana Menteri

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya