Komunikasi Korut dan AS Buntu, Kim Jong Un Mendekat ke Putin

Pembicaraan Korut dan AS soal nuklir berakhir buntu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan saling bertatap muka dalam KTT antar kedua negara yang diselenggarakan di Pulau Russky, dekat Vladivostok. Kedua pemimpin tersebut direncanakan bertemu pada Kamis (25/4).

Meski Rusia disebut akan membahas "masalah nuklir" yang masih menjadi sorotan di Semenanjung Korea, Kim diperkirakan oleh banyak kalangan tengah mencari dukungan setelah gagalnya dialog dengan AS. Pada Januari silam, Donald Trump dan Kim bertemu di Hanoi dengan nuklir sebagai topik utama. Namun, KTT edisi kedua tersebut berakhir buntu.

Dilansir oleh BBC, Kim tiba di Vladivostok pada Rabu (23/4) kemarin dengan kereta api anti-peluru yang bertolak dari Pyongyang. Disambut oleh sejumlah pejabat tinggi, pertemuannya dengan Presiden Rusia akan jadi yang pertama sejak ia memimpin Korut pada 2011.

1. Kim Jong-un berharap kunjungannya ke Vladivostok memberi kemajuan dalam krisis Semenanjung Korea

Komunikasi Korut dan AS Buntu, Kim Jong Un Mendekat ke PutinKorean Central News Agency/Korea News Service via AP

"Saya berharap kunjungan ini akan menghasilkan sesuatu dan bermanfaat," ujar Kim kepada televisi Rusia di kota perbatasan Khasan seperti dikutip dari kantor berita AFP. Sejumlah wanita dalam balutan busana lokal menyambutnya dengan upacara tradisional.

"Saya berharap selama pembicaraan ini, akan ada diskusi konkret di antara kami perihal penyelesaian situasi di Semenanjung Korea. Sekaligus upaya pengembangan hubungan kerjasama bilateral antara Republik Rakyat Demokratik Korea dan Rusia," imbuhnya.

Menurut Juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, pihak Kremlin percaya jika Six Party Talks alias dialog antara enam negara jadi satu-satunya jalan keluar. SPT sendiri sudah dimulai sejak 2003, dengan melibatkan Korut, Korsel, Cina, Jepang, Rusia dan Amerika Serikat. Namun, pembicaraan tersebut macet sejak 2009.

2. Pihak Rusia masih berharap banyak pada kelanjutan Six Party Talks

Komunikasi Korut dan AS Buntu, Kim Jong Un Mendekat ke PutinKorean Central News Agency/Korea News Service via AP

Baca Juga: Potong Rambut Ala Donald Trump dan Kim Jong Un Gratis di Vietnam

"Tidak ada mekanisme internasional lain yang lebih efisien saat ini ketimbang dialog enam negara. Tapi, negara-negara lain turut melakukan upaya serupa. Di sini, semua upaya pantas didukung, selama mereka benar-benar bertujuan demi denuklirisasi dan menyelesaikan masalah dua Korea," papar Reskov juga.

Bagi kubu Kremlin, KTT ini disebut-sebut menjadi kesempatan emas bagi Negeri Beruang Merah untuk menunjukkan mereka juga salah satu pemain penting dalam percaturan diplomatik global. Meski pun kubu Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain berusaha untuk mempersempit peranan Rusia.

Kendati Moskow sudah menegaskna komitmen atas penegakan hukuman sampai Korut menghentikan program nuklirnya, para analis menyebut, seperti dilansir oleh Reuters, KTT Vladivistok kecil kemungkinan memberi dorongan atas upaya Pyongyang meringankan sanksi, di samping sebagai bentuk jalinan persahabatan kedua negara.

3. Sejak menjabat sebagai presiden pada tahun 2000, Vladimir Putin sudah bertemu dengan pemimpin Korut sebanyak tiga kali

Komunikasi Korut dan AS Buntu, Kim Jong Un Mendekat ke PutinSputnik/AFP/Mikhail Klimentyev

Baru-baru ini, Korut menuntut agar Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dicopot dari delegasi AS. Selain dijadikan sebagai kambing hitam atas buntunya KTT Hanoi, mereka turut mengatakan jika Pompeo "berbicara omong kosong" serta meminta seseorang yang "lebih hati-hati" sebagai penggantinya.

Rusia sebelumnya setia berdiri di belakang Korut selama masa Perang Dingin. Uni Soviet, pendahulu Rusia pun, ikut serta dalam pendirian Korea Utara, termasuk dalam penunjukan Kim Il-sung (kakek Kim Jong-un) sebagai pemimpin.

Saat kubu Korea Utara memulai rekonsiliasi dengan Korea Selatan pada dekade 1980-an, Uni Soviet memberi 'hukuman' pengurangan dana bantuan ekonomi. Runtuhnya Uni Soviet pada 1991 turut mengantar Korut ke dalam ketidakpastian.

Vladimir Putin sendiri jadi pelopor usaha menormalkan hubungan Rusia dengan Korut sejak terpilih sebagai presiden. Dirinya bertemu dengan mendiang Kim Jong-il (ayah Kim Jong-un) sebanyak tiga kali, termasuk pertemuan tahun 2002 yang juga diadakan di Vladivostok.

Baca Juga: 6 Hal yang Tidak Boleh Kamu Lakukan Saat Berkunjung ke Korea Utara

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Efendi Ari Wibowo

Berita Terkini Lainnya