Kubu Pemerintah dan Oposisi Venezuela Menuju Norwegia untuk Dialog

Progres positif untuk krisis politik selama berbulan-bulan

Caracas, IDN Times - Setelah berbulan-bulan terlibat dalam perang urat syaraf disertai sejumlah bentrokan yang memakan korban jiwa, kubu pemerintahan dan oposisi Venezuela akhirnya sepakat duduk dalam satu meja. Dilansir laman Associated Press, delegasi dari kedua kubu tengah bertolak menuju Norwegia pada Rabu (15/5/2019) waktu setempat untuk mengawali upaya dialog.

Dari informasi yang beredar, para figur senior dari kedua belah pihak akan terlibat dalam pembicaraan perihal krisis politik yang meruncing sejak Januari silam. Rencana ini disebut tercetus dari sejumlah diplomat Norwegia. Sebelumnya pada awal Maret, Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Eriksen Soereide telah menyatakan kesediaan menjadi mediator

1. Presiden Nicolas Maduro siratkan pihak pemerintah Venezuela tengah dalam upaya dialog dengan kubu oposisi

Kubu Pemerintah dan Oposisi Venezuela Menuju Norwegia untuk DialogPresidency/Jhonn Zerpa/AFP/Handout

Kelompok oposisi 'presiden transisi' Juan Guaido dipimpin oleh Stalin Gonzalez yang berstatus sebagai anggota dewan legislatif. Turut hadir pula penasihat politik senior Gerardo Blyde dan Fernando Martinez, dua sosok yang telah terlibat dalam banyak mediasi konflik, termasuk perjanjian damai antara pemerintah Kolombia dan kubu pemberontak FARC pada tahun 2015 silam.

Dari pihak pemerintah Venezuela ada Menteri Informasi Jorge Rodríguez. Presiden Nicolas Maduro tidak secara langsung membeberkan rencana pembicaraan dengan lawan politiknya dalam pidato nasional yang disiarkan televisi pada Rabu (15/5/2019) petang kemarin. Namun ia hanya mengatakan bahwa Rodríguez tengah berada di luar negeri untuk menunaikan tugas yang 'sangat penting'.

Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Ekonomi untuk Venezuela, Ini Isinya

2. Rencana dialog antar kubu meredam spekulasi intervensi militer AS

Kubu Pemerintah dan Oposisi Venezuela Menuju Norwegia untuk DialogAFP/Ronaldo Schemidt

Pembicaraan ini tampaknya bertujuan meredam spekulasi jika Amerika Serikat, pendukung utama oposisi, mempertimbangkan opsi militer untuk mengakhiri krisis. Para pejabat tinggi AS sebelumnya berujar mereka tengah fokus pada jalur diplomatik dan ekonomi untuk menggulingkan Maduro. Namun demikian, Guaido mengatakan jika AS sudah bertatap muka dengan kepala Komando Militer Amerika Selatan (USSOUTHCOM) pada Senin (13/5/2019) kemarin.

Kedua belah pihak memang sudah lama berseberangan pendapat perihal nasib tampuk kepemimpinan Venezuela. Pihak oposisi bersikeras jika Maduro melakukan serangkaian kecurangan dalam Pemilu tahun lalu sehingga si penerus Hugo Chavez harus mundur dari jabatannya. Sedang Maduro menuduh oposisi, yang dikenal dengan nama Democratic Unity Roundtable, sebagai antek AS yang berniat merebut kekuasaan secara ilegal.

3. Juan Guaido, pemimpin oposisi, pada Selasa (14/5/2019) lalu menuduh rezim Maduro berusaha 'membungkam' kongres

Kubu Pemerintah dan Oposisi Venezuela Menuju Norwegia untuk DialogAP Photo/Martin Meija

Sebelumnya pada hari Selasa (14/5/2019), Juan Guaido menuduh rezim Maduro berusaha 'membungkam' kongres setelah aparat keamanan yang terdiri atas polisi dan agen intelijen SEBIN menghalang-halangi para anggota dewan memasuki gedung parlemen.

"Agen SEBIN, dengan alasan keberadaan alat peledak, mengambil alih gedung Majelis Nasional. Kami dikepung oleh aparat," ujar salah satu anggota parlemen, Manuela Bolivar, kepada AFP.

Pihak Amnesty International sebelumnya berujar jika mereka yakin aparat keamanan Venezuela telah melakukan kejahatan kemanusiaan yakni tindakan keras dan sewenang-wenang terhadap protes anti-pemerintah. Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) Den Haag diminta untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Ini Langkah Oposisi Venezuela Usai Edgar Zambrano Ditangkap

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya