Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka, Ribuan Orang Antri Untuk Menyeberang

Harapan satu-satunya warga Gaza yang setiap hari menghadapi krisis

Gaza, IDN Times - Mesir sejak hari Rabu (21/2/2018) membuka perbatasannya dengan Gaza. Hal tersebut tentu saja memberi jalan bagi ribuan orang untuk menyeberang membeli kebutuhan sehari-hari, melangkahi blokade pemerintah Israel yang telah berjalan selama lebih dari 10 tahun.

The Guardian melansir bahwa ribuan orang Palestina sudah berkumpul sejak subuh di sebuah arena olahraga yang menjadi titik keberangkatan mereka ke Mesir. Mereka juga membawa dokumen identifikasi dan mengangkatnya saat nama mereka dipanggil oleh petugas.

Khalil Qeshta, 45 tahun, mengatakan bahwa fasilitas dan perawatan medis sangat terbatas di Gaza sehingga membuat anaknya, yang telah menderita gangguan perut selama berbulan-bulan, memutuskan mencari dokter di Mesir.

"Saya akan pergi ke Mesir dengan biaya sendiri," ujarnya kepada The Guardian. "Anak saya berumur lima tahun dan dia sudah sakit lebih dari dua tahun. Kami mencoba segala cara dan fasilitas di Gaza, tapi tetap saja nihil. Ini adalah ketiga kalinya saya mencoba menyeberang ke Mesir. Saya berharap bisa menjadi salah satu yang beruntung hari ini."

1. Warga Gaza dari berbagai usia memenuhi sebuah arena olahraga yang menjadi tempat pemeriksaan dokumen orang-orang yang hendak menyeberang ke Mesir

Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka, Ribuan Orang Antri Untuk Menyeberangtheguardian.com

Seorang koleganya mengatakan bahwa Qeshta telah mendapat beasiswa teknik di Turki namun melewatkan semester pertama yang dimulai pada bulan September. Qeshta sendiri berharap bisa menyusul di semester kedua yang sebenarnya sedang berjalan.

Jalur Rafah tersebut akan dibuka selama empat hari ke depan. Pemerintah Mesir sebelumnya menutup sebagian besar pintu perbatasan sejak 2013 dengan alasan keamanan. Mereka telah menuduh Hamas membantu kelompok-kelompok yang terlibat dalam kekacauan di wilayah Sinai.

Tahun lalu, Mesir bahkan disebut oleh PBB hanya mengizinkan 36 hari penyeberangan. Sekitar 30.000 warga di wilayah Gaza termasuk pasien yang membutuhkan perawatan medis, pelajar dan pelaku usaha sedang dalam daftar tunggu untuk melakukan perjalanan melalui Rafah. Tapi tidak semuanya dijamin dapat giliran menyeberang.

2. Baru beberapa jam dibuka, perbatasan Rafah kembali ditutup oleh otoritas setempat dan menolak membeberkan alasannya. Alhasil ribuan orang menunggu kepastian apakah perbatasan hanya ditutup sementara atau seterusnya

Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka, Ribuan Orang Antri Untuk Menyeberangalaraby.co.uk

Siham al-Zaq, wanita berusia 37 tahun, mengatakan bahwa sebelumnya dia tinggal di Aljazair dan telah memasuki Gaza sejak hampir setahun yang lalu untuk mengunjungi ibunya yang sakit. Tapi hingga kini dia belum bisa pergi.

"Saya telah mendaftar untuk melakukan perjalanan beberapa kali setiap kali Mesir membuka perbatasan. Saya berharap bisa kembali bersama anak-anak dan suami saya, tapi usaha tersebut selalu gagal," ujar ibu dari tiga anak tersebut.

Namanya sendiri tak disebut pada hari pertama perbatasan dibuka. Tapi dirinya berharap seseorang "mendengarkan penderitaan saya dan mengizinkan saya melakukan perjalanan".

"Saya tidak tertarik pada politik, dan saya tidak peduli," kata al-Zaq. "Yang saya inginkan hanya melakukan perjalanan."

3. Penampakan pintu penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir-Gaza. Pemerintah Mesir sendiri membatasi akses penyeberangan sejak tahun 2013 atas alasan keamanan

Perbatasan Mesir-Gaza Dibuka, Ribuan Orang Antri Untuk Menyeberanghamodia.com

Di sisi lain, laporan terbaru dari Palestine Observer menyebut bahwa pintu perbatasan Rafah kembali ditutup hanya beberapa jam setelah dibuka.

Di bawah kekuasaan Otoritas Palestina sejak November 2017, menurut sebuah kesepakatan rekonsiliasi dengan Hamas, Rafah adalah pintu gerbang utama dan satu-satunya jalan lalu lintas bagi 2 juta penduduk Gaza dengan dunia luar yang setiap hari menghadapi krisis kemanusiaan.

Kekurangan listrik kerap menyebabkan pemadaman di ratusan rumah sakit. Blokade Israel, yang diberlakukan pada 2007 usai Hamas menguasai Gaza, telah membatasi dengan ketat lalu lintas orang dan barang di daerah perbatasan.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya