Pesan Imlek Presiden Taiwan: Hong Kong Harus Percaya Demokrasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Taipei, IDN Times - Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyapa penduduk Hong Kong dalam pesan Tahun Baru Imlek. Dalam video yang diunggah ke halaman Facebook dan akun Twitter pribadinya, Rabu (10/2/2021), Tsai meminta saudara di seberang lautan mereka untuk tetap percaya pada demokrasi.
"Harap dicamkan bahwa meskipun demokrasi mungkin tidak sempurna, sistem tersebut adalah yang terbaik untuk masyarakat dan umat manusia saat ini. Tetap percaya (dengan demokrasi) dan jangan menyerah," ujarnya dalam bahasa Mandarin, sebelum memakai bahasa Kanton untuk mengucapkan "selamat tahun baru Imlek."
Selain itu, ia turut mengucapkan terima kasih untuk orang-orang Hong Kong yang menjadi pengikut setia halaman Facebook dan akun Twitter-nya yakni @iingwen.
1. Taiwan belakangan menjadi tempat perlindungan bagi warga dan aktivis pro-demokrasi Hong Kong
Dilansir Reuters, Taiwan atau Republik Tiongkok belakangan menjadi tempat perlindungan bagi banyak warga Hong Kong. Kota yang pemerintahannya kini dikelola oleh Beijing itu sedang terjebak dalam perbedaan pendapat UU Keamanan Nasional yang disahkan pada Juni 2020. Aturan tersebut dinilai banyak pihak memberangus kebebasan.
Berbulan-bulan demonstrasi antara pro-demokrasi dan aparat keamanan acapkali berujung bentrok. Korban jiwa pun sering jatuh dari kubu mahasiswa. Ratusan figur dan aktivis pun sudah diringkus. Terakhir terjadi pada 6 Januari 2021, saat 53 tokoh ditangkap dalam operasi yang melibatkan 1.000 personil polisi.
Tsai dan pemerintah Taiwan berulang kali memberi dukungan moral bagi para pengunjuk rasa. Hal tersebut membuat Tiongkok berang, dan menganggap Taiwan menghasut tindakan kekerasan dan kriminalitas.
2. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen turut meminta agar Tiongkok mau membuka pembicaraan antar kedua negara
Editor’s picks
Sebelumnya pada hari Selasa (9/2/2021), Tsai atas nama pemerintah Taiwan turut mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada Tiongkok. Dalam pesan yang sama, ia menegaskan Taiwan takkan tunduk atas tekanan pemerintah pimpinan Xi Jinping dan meminta dialog dengan kubu Beijing.
"Kami ingin pula menyampaikan selamat tahun baru untuk rakyat di sisi lain selat, dan semoga dapat bersama menjunjung perdamaian dan stabilitas di kedua daratan sisi selat," kata Tsai seperti dilansir oleh Channel News Asia.
Lebih jauh, Taiwan menginginkan "pembicaraan yang bermakna" antar kedua negara, berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghormati. Yang penting, selama Beijing juga berinisiatif menjalin komunikasi.
"Perdamaian lintas selat bukan isu unilateral bagi Taiwan. Kuncinya berada di tangan Tiongkok. Pengalaman masa lalu sudah membuktikan bahwa serangan secara verbal dan ancaman militer terhadap Taiwan sama sekali tidak akan membantu dalam hubungan lintas selat," lanjut Tsai.
Baca Juga: Hong Kong: Anak-anak akan Diajari Hukum Keamanan Nasional
3. Tiongkok menyebut Taiwan sedang "bersekongkol" dengan kekuatan asing untuk meraih kemerdekaan
Kantor Pemerintah Tiongkok untuk Urusan Taiwan menjawab ajakan dialog Tsai dengan penolakan. Mereka menyebut Taiwan hendak "membelokkan fakta" dan berkolusi dengan "kekuatan asing" untuk mencari kemerdekaan.
"Situasi berat belakangan ini dalam hubungan lintas selat seluruhnya disebabkan oleh otoritas Partai Progresif Demokrat (partai yang berkuasa di Taiwan sekarang)," kata salah satu perwakilan kantor tersebut kepada Reuters.
Tiongkok, yang mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, kembali meningkatkan aktivitas militer di sekeliling laut pulau tersebut. Dilansir oleh Al-Jazeera, pemerintahan Xi Jingping berdalih ini adalah respons atas "persekongkolan" antara Taiwan dan sekutu dan pendukung internasional paling penting yakni Amerika Serikat.
Baca Juga: Taiwan Berikan Ucapan Selamat Tahun Baru Cina ke Tiongkok
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.