Segera Longgarkan Lockdown, Macron Dikritik Nakes

Lockdown nasional yang ketiga berlaku sejak awal April

Paris, IDN Times - Dalam beberapa hari ke depan, Presiden Prancis Emmanuel Macron diperkirakan akan mengumumkan pelonggaran aktivitas warga. Ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Tenaga Kerja Elisabeth Borne, dalam sesi wawancara bersama stasiun televisi BFM TV, Selasa waktu setempat (27/4/2021).

"Kami berharap masyarakat bisa kembali terlibat interaksi satu sama lain pada musim panas mendatang, kata menteri (kesehatan). Tapi saya tetap berhati-hati. Saat telah melepas masker, kita harus memvaksinasi lebih banyak penduduk Prancis agar ini benar-benar aman," ungkap Borne seperti dikutip dari bfmtv.com.

Meski begitu, ia tak merinci apa saja aturan yang dilonggarkan dan linimasa rencana administrasi Macron terkait hal tersebut.

1. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan secara bertahap melonggarkan pembatasan aktivitas mulai April ini

Segera Longgarkan Lockdown, Macron Dikritik NakesPresiden Prancis Emmanuel Macron saat berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui sambungan telepon pada 11 November 2020. (Facebook.com/Emmanuel Macron)

Prancis menerapkan lockdown ketiga sejak 3 April seiring lonjakan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19. Dilansir oleh Reuters, Presiden Macron berharap kombinasi lockdown dan akselerasi vaksinasi berujung pada berkurangnya angka kasus harian, utamanya saat pelonggaran mulai berlaku.

Pada Senin kemarin (26/4/2021), seluruh sekolah di Prancis kembali melakukan aktivitas belajar tatap muka setelah tutup selama tiga pekan. Dalam kunjungan ke sekolah dasar yang terletak di Melune, kota kecil di selatan Paris, ia menyebut bahwa ini adalah tahap pertama dari pelonggaran pembatasan aktivitas warga.

Namun, Macron menjelaskan banyak restoran serta kafe hanya diizinkan menerima tamu di area halaman pada pertengahan Mei. Adapun ruangan belum akan dibuka sebelum Juni. 

2. Rencana tersebut mendapat kritik dari tenaga kesehatan dengan akasan jumlah pasien aktif masih tinggi

Segera Longgarkan Lockdown, Macron Dikritik NakesIlustrasi deretan meja dan kursi di area halaman salah satu kafe kota Paris, Prancis. (Unsplash.com/Fabien Maurin)

Meski demikian, rencana pelonggaran lockdown dalam waktu dekat dirasa kurang tepat oleh para tenaga kesehatan. Apalagi jumlah pasien COVID-19 di ruang perawatan intensif mencapai rekor tertinggi sejak Maret.

Jumlah kasus harian memang telah menurun, dari rata-rata 40 ribu pada awal April menjadi 30 ribu. Tetapi, pihak rumah sakit mengaku masih kewalahan. Total jumlah pasien kritis di ruang isolasi mencapai 6 ribu orang. Dan angka kematian di Prancis telah mencapai lebih dari 10 ribu jiwa.

Kepala bagian infeksi dan penyakit tropis Rumah Ssakit Pitie Salpetriere, Dr. Eric Caumes, menyebut rencana Presiden Macron "tidak masuk akal."

"Angka tersebut tidak terlalu menggembirakan," ujarnya seperti dilansir Associated Press. "Penurunan kasus harian hanya terjadi di tempat-tempat tertentu, jadi mengatakan bahwa melonggarkan tindakan pencegahan meski angkanya belum turun jelas akan mengkhawatirkan kami," sambungnya.

Baca Juga: Warga Prancis Protes agar Pembunuh Wanita Yahudi Dihukum

3. Jumlah kasus infeksi COVID-19 di Prancis telah mencapai lebih dari 5,5 juta

Segera Longgarkan Lockdown, Macron Dikritik NakesMenteri Kesehatan Prancis Olivier Véran saat mengunjungi sebuah rumah sakit di Prancis, 27 Oktober 2020. (Facebook.com/Olivier Véran)

Saat ini, sudah ada 14 juta orang penduduk Prancis yang sudah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Jumlahnya mencapai 26 persen populasi orang dewasa. Menurut France24, pemerintah menargetkan 30 juta warga dan sudah harus dicapai pada pertengahan tahun.

Dalam data Johns Hopkins University (JHU) per Selasa 27 April 2021, total kasus COVID-19 di Negeri Mode mencapai 5,5 juta. Menempati peringkat terbanyak di seluruh dunia setelah Amerika Serikat, India dan Brasil.

Jumlah korban meninggal mencapai 103.422 jiwa, atau ke delapan terbanyak. Sementara total pasien yang sudah sembuh dari infeksi adalah 339.392 orang, atau hanya 6,09 persen dari total kasus nasional.

Baca Juga: Parlemen Pakistan Debat untuk Usir Duta Besar Prancis

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya