Setelah 30 Tahun Berkuasa, Presiden Kazakhstan Mengundurkan Diri

Alasan pastinya belum diketahui oleh publik

Rakyat Kazakhstan baru saja mendapat kejutan. Presiden mereka, Nursultan Nazarbayev,  resmi mundur dari jabatan pemimpin yang diembannya sejak tahun 1989. Pengumuman mendadak tersebut disampaikannya pada hari Selasa (19/3/2019) kemarin, melalui pidato yang disiarkan melalui televisi nasional.

"Saya telah memutuskan untuk meletakkan jabatan sebagai presiden," kata Nazarbayev dari balik meja kerjanya seperti dikutip dari The Guardian. "Kini tugas saya sekarang adalah mengawasi sekaligus memberi ruang bagi lahirnya generasi pemimpin baru, yang akan melanjutkan segala perubahan hingga reformasi di negara ini."

Namun tidak disebutkan secara jelas alasan utama mundur dari posisi yang didudukinya selama 30 tahun. Ketua parlemen, Kassym-Jomart Tokayev, akan mengisi jabatan presiden di sisa masa jabatan yang berakhir pada April 2020. Nazarbayev sendiri tetap berada di pucuk pimpinan sekaligus memegang gelar "Pemimpin Bangsa".

1. Nursultan Nazarbayev resmi meletakkan jabatan sebagai presiden Kazakhstan pada Selasa (19/3/2019) kemarin

Setelah 30 Tahun Berkuasa, Presiden Kazakhstan Mengundurkan DiriKazakh Presidential Press Service via Reuters

Kabar ini sendiri datang hanya berselang beberapa minggu setelah Nazarbayev memecat sejumlah menterinya yang dianggap gagal memperbaiki ekonomi, sektor krusial negeri pecahan Uni Soviet tersebut. "Di bidang ekonomi, meskipun banyak undang-undang hingga keputusan pemerintah telah lahir dan diadopsi, perubahan positif rupanya belum tercapai," paparnya dalam sebuah pernyataan kala itu seperti dilaporkan BBC.

Bulan lalu, sosok berumur 78 tahun tersebut mengumumkan rencana pengucuran dana lebih dari 5 milyar Dollar AS (Rp. 71 trilyun) untuk program sosial dan gaji nasional. Dia juga berjanji bakal membuka keran investasi sebesar-besarnya dalam masalah pembangunan infrastruktur. Rencana ekonomi masif tersebut agaknya bakal diteruskan oleh presiden interim Tokayev dan perdana menteri Askar Mamin.

Baca Juga: 52 Orang Penumpang Meninggal Akibat Kebakaran Bus di Kazakhstan

2. Nazarbayev memenangi empat Pilpres secara beruntun, langgengkan masa jabatannya selama tiga dekade

Setelah 30 Tahun Berkuasa, Presiden Kazakhstan Mengundurkan DiriReuters/Nicolas Asfonri

Lahir pada tahun 1940, Nazarbayev menghabiskan masa mudanya sebagai buruh pabrik baja sebelum menduduki jabatan sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kazakhstan pada tahun 1989, saat Uni Soviet masih berdiri. Setelah kemerdekaan, ia terpilih dengan suara mutlak dalam Pemilu Presiden 1999, 2005, 2011 dan yang terbaru yakni 2015.

Meski setiap masa jabatan kepala negara dibatasi hanya dua kali berturut-turut, posisi Nazarbayev dalam konstitusi Kazakhstan termasuk istimewa. Status sebagai pendiri negara hingga presiden pertama memberinya hak maju dalam Pilpres sebanyak yang dia inginkan.

Meski begitu, para pengamat acap kali menyebut hasil Pilpres sudah diatur sedemikian rupa untuk kemenangan Nazarbayev. Selain dugaan korupsi hingga KKN, Human Rights Watch menyebutnya sebagai pemimpin otoriter lantaran membatasi kebebasan berkumpul, berbicara, dan beragama. Tindakan kepada kubu oposisi pun amat represif.

3. Prestasi Nazarbayev di bidang ekonomi dan modernisasi turut dibayangi otoritarianisme hingga korupsi

Setelah 30 Tahun Berkuasa, Presiden Kazakhstan Mengundurkan DiriReuters/Shamil Zhumatov

Kazakhstan adalah negara terbesar kesembilan di dunia dengan luas sekitar 160 km persegi kendati populasinya cuma 18 juta jiwa. Berbatasan langsung dengan Rusia dan Cina dan serta dianugerahi cadangan minyak yang luas membuat negeri tersebut penting secara strategis dan ekonomi.

Dilansir AFP, Nazarbayev turut menyebut serangkaian prestasi selama tiga dekade menjabat, termasuk klaim jika ekonomi Kazakhstan tumbuh sebanyak 15 kali. Nazarbayev memang turut membantu menarik investasi puluhan miliar dolar dari perusahaan-perusahaan energi asing.

Selain itu, ia juga memerintahkan pembangunan Astana, ibu kota pengganti Alma Aty yang dibangun dari nol pada tahun 1997 dengan biaya selangit. Kota tersebut sekarang memiliki gedung-gedung futuristik, pusat perbelanjaan super mewah hingga pantai buatan dengan pasir yang khusus didatangkan dari Maladewa.

Baca Juga: Diduga Akibat Polusi, Salju di Kazakhstan Berwarna Hitam

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya