Tanzania Tangguhkan Rute Penerbangan ke India
Ilustrasi pesawat yang sedang terbang, (unsplash.com/@glopater)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nairobi, IDN Times - Dengan situasi di India yang kian parah akibat pandemik COVID-19, pemerintah Tanzania menangguhkan penerbangan rute ke India untuk sementara waktu. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan dan Jaminan Sosial Abel Makubi pada Selasa waktu setempat (4/5/2021).
Meski secara efektif melarang lalu lintas manusia dari dan ke India sejak Selasa malam, ada beberapa pengecualian. Pesawat kargo masih diizinkan mendarat, termasuk yang membawa bantuan kemanusiaan. Begitu pula personel diplomatik dan tenaga medis.
"(Namun) awak dari pesawat kargo tidak akan diizinkan untuk turun," demikian bunyi pernyataan dari Abel Makubi, seperti dilansir The East African.
1. Semua penumpang yang tibda dari India atau hanya transit diwajibkan ikut karantina mandiri selama 14 hari
Pemandangan pintu masuk terminal keberangkatan Bandara Internasional Julius Nyerere yang berada di ibu kota Tanzania yakni Dar es Salaam. (Flick.com/Ram Horizonte Betancourt)Otoritas kesehatan Tanzania mewajibkan seluruh orang asing yang tiba dari India atau cuma transit sebelum penangguhan diberlakukan untuk melakukan karantina selama 14 hari. Mereka diisolasi di fasilitas yang telah ditentukan dengan biaya sendiri. Sementara warga Tanzania yang baru tiba di India diizinkan jalani isolasi di rumah sendiri.
Selain itu, semua pelancong selain dari India juga harus menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 yang diambil maksimal 72 jam sebelum tiba di Tanzania. Menteri Abel Makubi menyebut para wisatawan ini juga akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut saat tiba di tiga bandara internasional.
Tes usap juga akan dilakukan pada wisatawan yang melakukan transit selama lebih dari 72 jam dalam perjalanan menuju Tanzania.
2. Bukti perubahan sikap pemerintah Tanzania atas COVID-19 sepeninggal Presiden John Magufuli yang mangkat Maret lalu
Mendiang Presiden Tanzania John Magufuli saat berpidato dalam rangkaian kampanye Pilpres pada November 2020. (Tanzania State House)Editor’s picks
Sebelumnya, beberapa negara Afrika lain resmi menutup rute penerbangan ke India untuk sementara waktu. Antara lain Uganda dan Kenya.
Reuters melaporkan bahwa ini adalah perubahan drastis yang ditempuh oleh Tanzania dalam menyikapi wabah COVID-19. Di bawah Presiden Samia Suluhu Hassan --presiden perempuan pertama Tanzania-- yang dilantik 19 Maret silam, memilih pendekatan saintifik ketimbang pendahulunya yakni John Magufuli.
Mendiang John Magufuli dikenal memandang enteng bahaya virus SARS-CoV-2 selama masa pandemi. Selain itu, pria berjuluk "Bulldozer" lantaran sikap kerasnya selama memerintah, secara terang-terangan menganjurkan agar masker dijauhi, dan meminta rakyat percaya pada pengobatan tradisional.
Magufuli meninggal dunia pada 17 Maret dengan sebab --menurut pemerintah-- gangguan pada jantung yang sudah lama diidapnya. Tetapi RFI melaporkan bahwa pihak oposisi menyebut Magufuli, yang menghilang selama tiga pekan sebelum meninggal, tertular virus corona.
Baca Juga: Presiden Baru Tanzania Kunjungi Kenya Selama 2 Hari
3. Jumlah total jumlah infeksi COVID-19 di Tanzania sejauh ini 'hanya' mencapai 509 kasus
Pemandangan ibu kota Tanzania, Dar es Salaam, dari ketinggian. (unsplash.com/@sampol)Dalam data Johns Hopkins University (JHU) per hari Kamis 6 Mei 2021, total kasus infeksi COVID-19 di Tanzania mencapai 509. Alhasil, negara dengan penduduk mencapai 56,31 juta itu adalah salah satu negara di Afrika dan dunia dengan kasus paling sedikit.
Dari 509 warga yang sempat terinfeksi, 183 pasien dinyatakan sembuh. Sementara jumlah pasien COVID-19 di Tanzania yang meninggal dunia mencapai 21 jiwa.
Baca Juga: Samia Suluhu Hassan Jadi Presiden Perempuan Pertama Tanzania
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
