Tiongkok Bantah Kemungkinan Adanya 'Persaingan Vaksin' dengan India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beijing, IDN Times - Meski sama-sama jadi penyuplai persediaan vaksin COVID-19, pemerintah Tiongkok membantah akan terlibat persaingan dengan India.
Dalam jumpa pers harian pada Senin (25/1/2021) kemarin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan bahwa mengatasi pandemi adalah tugas komunitas internasional. Sehingga, seluruh vaksin yang dibuat oleh banyak negara demi mendukung tujuan tersebut.
"Masalah pandemi ini tidak punya tempat untuk persaingan jahat, apalagi konfrontasi. Kami menyambut baik dan berharap lebih banyak negara mengembangkan vaksin yang aman dan efektif secara mandiri. Vaksin-vaksin tersebut kemudian dikirim ke negara berkembang agar memberi manfaat untuk banyak orang," ujar Zhao, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
1. Pernyataan Kemenlu Tiongkok terlontar di tengah pembatalan bantuan vaksin oleh sejumlah negara Asia Selatan
Pernyataan tersebut dilontarkan sebagai respons atas berita bahwa tawaran vaksin dari Tiongkok ke sejumlah negara-negara kawasan Asia Selatan ditolak atau dibatalkan. Umumnya, mereka beralasan masih ragu dengan tingkat efikasi atau kemanjuran vaksin yang digodok oleh perusahaan farmasi Negeri Tirai Bambu tersebut.
Lebih jauh, Zhao kembali mengulang komitmen pemerintahan Xi Jinping dalam penyediaan vaksin untuk khalayak luas.
"Tiongkok telah bekerja sama dengan negara lain, utamanya negara berkembang dengan berbagai cara. Kami juga telah mendukung atau membantu sesuai kebutuhan mereka dengan sebaik mungkin. Kami akan terus mendorong pemerataan dan penerapan vaksin di seluruh dunia, agar manfaatnya dapat dinikmati lebih banyak orang," pungkas Zhao.
2. Pemberian jutaan dosis vaksin AstraZeneca secara cuma-cuma disebut sejalan dengan kebijakan 'Neighbourhood First' milik PM India Narendra Modi
Di sisi lain, pemerintah India sendiri sedang menjalankan apa yang disebut pengamat sebagai "diplomasi vaksin". Antara 12 hingga 20 juta dosis vaksin AstraZeneca asal Inggris rencananya akan dihibahkan secara cuma-cuma ke sejumlah negara tetangga seperti Bangladesh dan Nepal.
Dilansir oleh Reuters, India disebut sedang berusaha meningkatkan pamor di tingkat global sekaligus membendung pengaruh Tiongkok. Ini pun sejalan dengan kebijakan mengutamakan negara terdekat ("Neighbourhood First") milik pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi.
Editor’s picks
Sementara itu VOA News memberitakan bahwa inisiatif diplomatik bernama #VaccineMaitri (Vaksin Persahabatan) tersebut muncul sebagai bentuk kritik India atas akses tak merata antara negara berkembang dan negara kaya dalam mengakses vaksin COVID-19.
Baca Juga: Ahli: AS-Tiongkok akan Tetap Ribut meski Biden Jadi Presiden
3. Usai batalkan 110 dosis vaksin Sinovac, pemerintah Bangladesh menerima 2 juta dosis 'vaksin hadiah' pada Kamis pekan lalu
Salah satu tetangga India, Bangladesh, bahkan membatalkan pembayaran ganti ongkos pembuatan 110 ribu dosis vaksin yang dipesan dari Sinovac, perusahaan farmasi Tiongkok. Fasilitas distribusi disebut jadi alasan utama keputusan itu.
"Vaksin AstraZeneca dari pemerintah India sama sekali berbeda. Vaksin tersebut dapat disimpan dan diangkut pada suhu pendingin bersuhu normal dan negara-negara seperti Bangladesh punya fasilitasnya," ungkap seorang pejabat kesehatan Bangladesh secara anonim kepada Reuters.
Sebanyak 2 juta dosis "vaksin hadiah" dari India telah tiba di Dhaka, ibu kota Bangladesh, pada Kamis (21/1/2021) pekan lalu.
4. Selain Bangladesh, Nepal juga masuk dalam daftar negara untuk program inisiatif diplomatik #VaccineMaitri
Selain negara pecahan Pakistan itu, daftar penerima vaksin hibah India antara lain Bhutan, Nepal, Maladewa, Myanmar, Mauritius dan Seychelles. Sementara Sri Lanka dan Afghanistan menunggu lampu hijau dari otoritas dalam negeri. Dilansir BBC, India pun sedang mengembangkan vaksin buatan sendiri, Covaxin, melalui perusahaan farmasi Bharat Biotech.
Tiongkok, melalui Sinovac dan Sinopharm, sudah lebih dulu mengekspor vaksin buatannya. Beberapa negara penerimanya yakni Indonesia, Brasil, Chili, Turki, Filipina, Malaysia, Hong Kong, Thailand, Mesir, Argentina, Maroko, Pakistan, Peru, Senegal, Hungaria serta Serbia.
Baca Juga: COVID-19 Berlanjut, Tiongkok Bangun Pusat Karantina Hebei
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.