2 WNI ABK di Kapal Ikan China Selamat usai Terjun ke Laut

Kedua ABK kini diamankan di KBRI Muscat, Oman

Jakarta, IDN Times - Dua anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia yang bekerja pada kapal ikan China berbendera Oman, dikabarkan terjun ke laut. Dua WNI itu terjun di perairan kawasan Oman untuk menghindari diskriminasi dan dugaan ekploitasi yang dilakukan pemilik kapal.

Kementerian Luar Negeri menyatakan keduanya dalam kondisi aman saat ini.

"Siap saat ini kedua ABK telah dilindungi di shelter KBRI Muscat," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu (4/9/2021).

Baca Juga: 22 ABK WNI Meninggal di Kapal Tiongkok, Jokowi Diminta Turun Tangan

1. Gaji kedua ABK itu di bawah standar

2 WNI ABK di Kapal Ikan China Selamat usai Terjun ke LautIlustrasi modal (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut pernyataan KBRI Muscat, kedua WNI itu bernama Santo Tamba dan Kurniadi. Keduanya nekat terjun dari kapal dan berenang ke daratan Muscat, Oman, karena pemilik kapal melarang ABK keluar dari kapal.

KBRI Muscat juga menyebut kedua ABK itu menerima gaji di bawah standar minimum pekerja di Oman. Menurutnya, pihak KBRI telah berkomunikasi dengan pihak perusahaan untuk meminta pertanggungjawaban dan pemenuhan hak-hak para ABK.

2. Indonesia sudah meminta China

2 WNI ABK di Kapal Ikan China Selamat usai Terjun ke LautIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Isu WNI yang mendapatkan diskriminasi bahkan penganiayaan di kapal ikan China telah menjadi persoalan sejak lama. Ratusan WNI yang bekerja di kapal ikan China dipulangkan tahun lalu, beberapa di antaranya dalam kondisi jenazah.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan emerintah RI menyatakan terus menelusuri dan mendalami kasus hukum terkait WNI yang bekerja sebagai ABK, termasuk pemenuhan hak mereka. "Penegakan hukum akan terus didorong melalui kerja sama mutual legal assistance," kata Retno pada November 2020.

Berbagai kasus yang terjadi sepanjang tahun lalu, membuat Indonesia mendesak China untuk memberikan penanganan maksimal. Isu ini juga menjadi salah satu bahasan saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi berkunjung ke Jakarta Januari tahun ini.

Baca Juga: 4 ABK WNI Kembali Ditemukan Meninggal di Kapal Ikan Tiongkok

3. Tahun lalu, 22 ABK WNI meninggal di kapal ikan China

2 WNI ABK di Kapal Ikan China Selamat usai Terjun ke LautIlustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mencatat sedikitnya 22 orang awak kapal perikanan Indonesia yang meninggal di kapal ikan China sepanjang 2020. Untuk itu, ia mengimbau pemerintah Indonesia meningkatkan upaya perlindungan awak kapal perikanan yang bekerja di luar negeri, terutama kapal ikan China.

“Masih ada tiga ABK di antaranya hilang di tengah laut dan sampai saat ini belum ditemukan,” kata Koordinator Nasional DFW Indonesia Moh Abdi Suhufan, 4 Februarti 2021.

Abdi mengatakan bahwa sebagian besar awak kapal WNI yang meninggal adalah korban kerja paksa dan perdangangan orang. Mereka yang meninggal rata-rata karena sakit, mengalami penyiksaan, kondisi kerja yang tidak layak dan keterlambatan penanganan.

“Fasilitas kesehatan di kapal Ikan Tiongkok sangat buruk sehingga jika ada awak kapal yang sakit seringkali tidak mendapat perawatan medis dan ketersediaan obat yang terbatas,” kata Abdi.

Baca Juga: Sempat Viral, Ini 5 Fakta Eksploitasi ABK Indonesia di Kapal Tiongkok

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya