Ancam Taiwan soal Kemerdekaan, China Siap Kobarkan Perang di Asia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - China mengingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa mereka tidak akan ragu untuk mengobarkan perang jika Taiwan mendeklarasikan kemerdekaannya. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) China dalam pertemuan tatap muka pertamanya dengan Menhan AS Lloyd James Austin.
Wei mengatakan China siap menghancurleburkan setiap upaya Taiwan, yang selama ini mendapatkan dukungan penuh Amerika Serikat, untuk mencapai kemerdekaan.
“Jika ada yang berani memisahkan Taiwan dari China, tentara China pasti tidak akan ragu untuk memulai perang tidak peduli biayanya,” kata Menteri Pertahanan Wei Fenghe dalam pertemuan dengan Lloyd Austin pada Jumat (10/6/2022), dilansir Al Jazeera.
Baca Juga: China Lembek ke Rusia, Singapura: Kok Beda Prinsip dengan soal Taiwan?
1. Pertemuan Wei dan Austin
Terlepas dari kata-kata yang agresif, Wei mengatakan pembicaraan dengan Austin "berjalan lancar". Pertemuan terpisah itu berlangsung selama hampir satu jam, dua kali lipat dari waktu yang ditentukan sebelumnya.
Pertemuan itu berlangsung di sela-sela KTT keamanan Dialog Shangri-La (IISS Shangri-La Dialogue) di Singapura, yang dihadiri lebih dari 30 menteri pertahanan lain. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memberikan kata sambutan dalam agenda tersebut, dilansir Yahoo News.
Ini adalah pertemuan tatap muka pertama Wei dan Austin. Komunikasi mereka sebelumnya melalui telepon, dilakukan pada April.
Baca Juga: Taiwan Rilis Buku Panduan Pertahanan Sipil, Antisipasi China?
2. AS khawatir akan PLA yang kian agresif
Editor’s picks
Seorang pejabat Amerika, sumber anonim Al Jazeera, mengungkapkan bahwa sebagian besar pertemuan itu berfokus pada isu Taiwan. Menurutnya Austin menegaskan kembali posisi Washington di Taiwan tidak berubah, sambil mengkritik "agresi militer" China.
“Amerika Serikat memiliki kekhawatiran besar tentang peningkatan aktivitas PLA, terutama yang tidak aman, agresif, tidak profesional dan khawatir bahwa PLA mungkin berusaha mengubah status quo melalui perilaku operasionalnya,” kata pejabat itu.
Agresivitas China di Laut China Selatan kian dirasakan sejumlah negara. Pada Mei, sebuah pesawat tempur China secara berbahaya mencegat sebuah pesawat pengintai militer Australia di wilayah Laut China Selatan. Militer Kanada menuduh pesawat tempur China mengganggu pesawat patroli mereka saat mereka memantau penghindaran sanksi Korea Utara.
3. Menhan tegaskan Taiwan adalah Taiwan-nya China
Secara terpisah, Menhan China juga berjanji bahwa Beijing akan menghancurkan hingga berkeping-keping setiap plot kemerdekaan Taiwan dan mereka menjunjung tinggi penyatuan tanah air dengan tegas, menurut Kementerian Pertahanan China.
“Taiwan adalah Taiwan-nya China… Menggunakan Taiwan untuk menahan China tidak akan pernah berhasil,” katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Jazeera.
4. AS baru saja bentuk kelompok Indo-Pasifik untuk hadang China
KTT keamanan tersebut bertepatan dengan upaya Presiden AS Joe Biden baru-baru ini, membentuk Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). IPEF diumumkan pada selama tur Asia pertamanya pekan lalu.
Sejumlah pihak melihat pembentukan kerangka ekonomi Indo-Pasifik sebagai upaya AS untuk menggalang dukungan di Asia dan melawan pengaruh China yang berkembang di kawasan Indo-Pasifik.